Renungan

Renungan Joger Senin 13 Juni 2016.

Orang yg sedang punya banyak pabrik, mungkin bisa dan boleh saja secara enteng mengatakan bahwa pabrik tidak penting. Orang yang sedang punya banyak mobil, mungkin bisa dan boleh saja secara enteng mengatakan bahwa mobil tidak penting. Orang yang sedang punya banyak penggembar, bisa dan boleh saja secara enteng mengatakan bahwa penggemar tidak penting, tapi saya, berhubungan saya hanya punya satu istri saja, maka saya pun tidak bisa dan tidak berani mengatakan bahwa istri saya tercinta tidak penting!?!?

Renungan Joger, Minggu 12 Juni 2016.

Jangan beri tahu orang yang tidak mau tahu! Jangan beri tempe orang yg tidak suka tempe! Moralnya: Janganlah beri tahu orang yang tidak mau tahu! Janganlah buang garam ke laut! Janganlah mintak orang miskin untuk membantu orang kaya, tapi justru orang kaya lah yg seharusnya punya inisiatif untuk membantu orang-orang miskin yang pantas, perlu, dan mau menerima bantuan secara wajar (tidak kurang ajar). Merdeka!

Renungan Joger, Sabtu 11 Juni 2016.

Menurut saya (Mr/Pak Joger) BALI bisa saja kita artikan macem2 sesuai dengan selera dan suasana hati kita yang baik. Contohnya, Bali = BAnyak Libur, dalam arti banyak turis datang berlibur ke/di Bali. BALI = BAik dan terkendaLI keamanan maupun kenyamanannya bagi para tamu asing, domestik, maupun masyarakat lokalnya. BALI = Baik, Asli, Lain, dan juga tetap indah. BALI = pulau di mana saya (Mr Joger pada 1951) dilahirkan.

Renungan Joger, Jumat 10 Juni 2016.

Mancing ikan maupun mancing cumi-cumi mungkin sudah tidak bisa dan tidak boleh kita lakukan secara gratis atau secara cuma-cuma, tapi mancing upil (upil = kotoran hidung ukuran kecil) di kamar mandi atau di ruangan privat kita, mungkin saja masih bisa dan boleh kita lakukan secara gratis alias cuma-cuma, he..he..he.

Renungan Joger, Kamis 9 Juni 2016.

Barang siapa tidak mau dan sehingga tidak mampu percaya pada kemahabaikan serta kemahabeneran Tuhan Yang Mahaesa, dia pulalah yg akan mengalami kesulitan yg sangat amat besar untuk percaya pada dirinya sendiri maupun orang lain.

Renungan Joger, Rabu 8 Juni 2016.

Kalau yang lebih baik memang belum ada, terima dan syukurilah yang ada sebagai yang terbaik.OK?
Lebih baik sportif ngaku jelek sedini mungkin daripada ketahuan atau tertangkap basah benar-benar jelek di kemudian hari! OK.

Renungan Joger, Selasa 7 Juni 2016.

Untuk apa lagi kita membenci orang kaya atau meremehkan orang miskin, kalau kita sendiri sangat amat ingin kaya dan sangat amat tidak ingin miskin? yg wajar-wajar saja!

Renungan Joger, Senin 6 Juni 2016.

Selamat melaksanakan ibadah puasa kami haturkan kepada yang berpuasa! Salam menghormati yg berpuasa kami haturkan kepada yang tidak berpuasa! Marilah kita saling hormat menghormati! Hormat!

Renungan Joger, Minggu 5 Juni 2016.

Justru di saat2 susah dan banyak orang susah seperti sekarang inilah kita jangan sampai bikin orang-orang, tambah susah. Tapi sebaliknya, banyak-banyak dan sering-seringlah hibur dan bantu orang-orang yg pantas, perlu dan mau kita hibur & bantu secara wajar!

Renungan Joger, Sabtu 4 Juni 2016.

Ketika sedang berkuasa, janganlah bersikap sok kuasa! ketika sedang tidak punya kuasa apa2, janganlah lalu jadi tukang protes, tukang kritik dan/atau penentang semua kebijakan publik secara membabi buta! kecuali kalau kita memang benar2 babi dan memang benar2 buta! Marilah kita sadar dan bersikap wajar2 saja2!

Jumat, 3 Juni 2016.

Menurut saya (Mr/Pak Joger), BALI bisa saja kita artikan macam2 sesuai dengan selera dan suasana hati kita yang baik. Contohnya, Bali = BAnyak LIbur, dalam arti banyak turis datang berlibur ke/di Bali. BALI = BAik dan terkendaLI keamanan maupun kenyamanannya bagi para tamu asing, domestik, maupun masyarakat lokalnya. BALI =Baik, Asli, Lain, dan juga tetap indah. BALI = pulau di mana saya (Mr Joger pada 1951) dilahirkan.

Kamis, 2 Juni 2016.

Menyikapi para investor yang baik dan bermanfaat secara tidak baik dan tidak beradab, seperti menyikapi para investor sebagai “kambing hitam”, “kelinci percobaan”, “domba aduan”, dan “sapi perahan”, adalah sikap2 yg jelas tidak baik, tidak adil, tidak beradab, dan sama sekali tidak sesuai dengan adat istiadat yg baik dan bermanfaat bagi kemaslahatan dan kebahagiaan kita bersama sebagai sebuah bangsa Indonesia yg berdasarkan Pancasila ini. Don’t forget – jangan lupa bahwa investor juga manusia!

Renungan Joger, Rabu 1 Juni 2016.

Adat istiadat sebenarnya sama saja dengan tradisi positif atau kebiasaan baik & bermanfaat yang di wariskan oleh para pemuka masyarakat sebuah komunitas. Tidak ada adat istiadat di NKRI kita yang berdasarkan pancasila ini yang mengajar atau mengajak warga nya untuk bersikap tidak baik maupun tidak menghargai maupun menghormati perbedaan yang ada dan akan tetap ada di NKRI ini.

Renungan Joger, Selasa 31 Mei 2016.

Kami (Keluarga Joger) sejak 1981 tetap melakukan berbagai kegiatan sosial membantu sesama maupun ikut proaktif menjaga kebersihan maupun kelestarian lingkungan hidup kita bersama, adalah dalam rangka bayar utang pada TUHAN yang mahabaik dan mahabijaksana yang setiap saat bertambah terus, dan dari sebab itulah kami belum dan tidak akan berhenti melakukannya secara merdeka atau secara wajar2 saja!!!

Renungan Joger, Senin 30 Mei 2016.

Awas 1001 awas! Ternyata pulau Bali kita tercinta ini tidak hanya diancam oleh sampah2 plastik saja, tapi juga oleh sampah2 masyarakat, seperti koruptor, kolutor, nepositor, pelaku premanisme, pelaku teror, maupun orang2 pongah yg suka buang2 dan bakar2 sampah organik/nonorganik sembarangan. Awas 1001 awas! OK?

Renungan Joger, Minggu 29 Mei 2016.

Sebagai manusia biasa (tidak luar biasa) sudah selayaknyalah kita percaya pada hukum sebab akibat (hukum karma pala) yg menyatakan bahwa semua karma atau perbuatan kita di dunia yg fana dan penuh misteri ini, cepat atau lambat, suka atau tidak suka, percaya atau tidak percaya, pasti akan membuahkan hasil yang sesuai atau setimpal. Makanya, marilah kita lakukan berbagai karma baik secara baik, jujur, adil, ikhlas, mantap dan sering.

Renungan Joger, Sabtu 28 Mei 2016.

Kalau berbeda secara primordial sudah harus dan/atau apalagi wajib kita permasalhkan, tentu saja kita semua pasti akan tetap punya banyak masalah yg sama sekali tidak mungkin bisa benar-benar kita selesaikan dan/atau apalagi atasi bersama secara baik-baik, adil, beradab, dan masuk akal sehat. maknya, marilah kita syukuri perbedaan2 yg ada & akan tetap ada di antara kita!

Renungan Joger, Jumat 27 Mei 2016.

Kalu bisa, janganlah pernah biarkan diri kita sampai terseret menjadi penyembah uang maupun penyembah para pemilik banyak uang, tapi juga janganlah pernah biarkan diri kita sampai terseret ikut-ikutan membenci maupun meremehkan uang maupun para pemilik banyak uang tanpa sebab2 yang jelas dan masuk akal sehat kita bersama! Wajar2 sajalah! Wajar itu indah & menyejukkan otak, hati, & kantong!

Renungan Joger, Kamis 26 Mei 2016.

Griya Santrian yg dulu (1972) mulai di buka dengan nama Santrian Beach Cottages, adalah salah satu hotel milik pengusaha lokal yg tidak hanya sekedar eksis tapi juga tumbuh dan berkembang menjadi makin baik dan makin disukai oleh tamu2 asing maupun domestik. Semoga makin banyak pengusaha lokal yg benar2 baik dan jujur yang muncul, tumbuh, dan berkembang di bali yg baik & terkendali.

Renungan Joger, Rabu 25 Mei 2016.

Silakan pungut pajak se-wajar2-nya untuk kemudian “kalian” kelola dan manfaatkan dalam rangka menciptakan, merawat, maupun menumbuhkembangkan kemaslahatan & kesejahteraan bagi segenap rakyat NKRI secara wajar, dalam arti secara baik, jujur, ramah, rajin, dan bertanggung jawab secara duniawi maupun secara akhiratwi. Kurangi korupsi, tingkatkan efisiensi! Jayalah Indonesia!

Renungan Joger, Senin 23 Mei 2016.

Walaupun lebih repot dan juga lebih mahal daripada ke Malaysia, tapi ternyata kami berdua (Mr & Mrs Joger) merasa sangat senang, puas, bangga, dan bahagia sudah sempat berlibur enam hari (12 S/D 18 Mei 2016) di Sumatera Barat, terutama karena makanan2 Padangnya yg lezat2 dan mantap2, begitu pula dengan rumah gadang yg bagus2 berikut pemandangan alamnya yg indah2 dan unik2. Merdeka!

Renungan Joger,Sabtu 21 Mei 2016.

Selamat jalan kami (segenap anggota keluarga Joger maupun pendukung filosofi dan NSM Garing) haturkan atas wafatnya Ida Pedanda Gede Made Gunung yg sempat berpesan agar upacara palebon bliau dilaksanakan secara sederhana. Semoga pesan beliau ini bersedia diikuti oleh umat Hindu Bali. Selamat jalan dan terima kasih!!!

Renungan Joger, Jumat 20 Mei 2016.

Kita semua di lahirkan telanjang, dan nanti ketika harus kembali ke akhirat, juga telanjang. Tidak ada apa pun yang bisa dan boleh kita bawa ke alam baka. Tetapi kalau memang sama-sama halal & sama2 legal, tentu saja lebih baik jika kita bisa meninggalkan tumpukan uang dan harta, daripada meninggalkan tumpukan utang uang maupun tumpukan utang budi. Oke?

Renungan Joger, Kamis 19 Mei 2016.

Ketika sukses atau jaya, janganlah terlalu besar mulut atau besar kepala! Ketika gagal atau terpuruk, jangan terlalu berkecil hati atau minder! Sadarlah bahwa segala sesuatu yang terjadi atau terasa terjadi di dunia yg fana ini adalah semu dan sangat sementara sekali sifatnya!

Renungan Joger, Rabu 18 Mei 2016.

Memberi uang atau bantuan materi kepada pengemis yang memang benar-benar tidak mampu bekerja untuk mendapatkan nafkah adalah suatu perbuatan yg maslahat, tapi memberikan uang atau bantuan materi kepada pengemis/pemalas yang bukan tidak mampu, tapi hanya tidak mau bekerja, adalah suatu perbuatan yang mudarat. Waspadalah!

Renungan Joger, Selasa 17 Mei 2016.

Di atasnya langit masih ada langit. Sedalam-dalamnya sumur pasti ada dasarnya. Makanya janganlah terlalu bangga atau sombong ketika sedang jaya, tapi juga jangan terlalu berkecil hati atau minder ketika sedang bangkrut atau terpuruk. Wajar-wajar saja di segala cuaca!

Renungan Joger, Senin 16 Mei 2016.

Kalau sudah selalu sama2 diizinkan oleh Tuhan Yang Mahabaik & Maha kuasa, mengapa tidak kita pilih saja untuk hanya beritikad atau berniat baik serta melaksanakan hal-hal yg maslahat2 saja, daripada repot2 beritikad atau berniat tidak baik serta melaksanakan hal2 yang mudarat.

Renungan Joger, Minggu 15 Mei 2016.

Uang haram yang licin, rutin, & berlimpah, cenderung membuat kita mampu berpura-pura atau bahkan benar-benar lupa pada idealisme atau tujuan mulia kita semua! OK?

Renungan Joger, Sabtu 14 Mei 2016.

Lebih baik punya satu atau dua dompet kecil yang selalu penuh dengan uang besar yang halal dan legal, daripada punya banyak dompet besar yang hampir tidak pernah berisi uang halal dan legal. Wajar-wajar saja!

Renungan Joger, Jumat 13 Mei 2016.

Kalau orang Bali hanya mau & boleh bergaul dan berurusan dengan orang Bali saja, orang jawa hanya mau & boleh bergaul & berurusan dengan orang jawa saja, orang Sulawesi juga hanya mau & boleh bergaul dan berurusan dengan orang sulawesi saja, dan orang Flores hanya mau & boleh bergaul dan berurusan dengan orang Flores saja, lalu untuk apa kita punya Soempah Pemoeda dan bikin NKRI??