Renungan

Renungan Joger, Kamis, 27 Mei 2021

Selama tidak kita kembangkan atau biarkan berkembang menjadi terlalu besar, maka rasa iri pun bisa jadi anugerah yang indah dan sangat bisa kita manfaatkan untuk menciptakan kemaslahatan hidup kita bersama.

Renungan Joger, Selasa, 25 Mei 2021

Kalau memang benar-benar mau mengalah, mengalahlah justru ketika posisi kita sedang kuat dan/atau di atas angin, setidak-tidaknya bukan ketika kita sudah benar-benar kalah.

Renungan Joger, Senin, 24 Mei 2021

Hati nurani kita yang terdalam adalah hakim yang paling jujur di dunia fana yang semakin hari semakin dipenuhi dengan manusia-manusia yang makin tidak mau dan tidak mampu menghargai suara hati nuraninya yang terdalam.

Renungan Joger, Minggu, 23 Mei 2021

Renungan Joger, Minggu, 23 Mei 2021
Barang siapa tidak mau dan/atau tidak mampu menguasai dirinya sendiri, cepat atau lambat biasanya pasti akan dikuasai oleh pihak lain!

Renungan Joger, Sabtu, 22 Mei 2021

Kalau memang sama sekali tidak ada manfaatnya, tentu saja Tuhan Yang Mahabijaksana tidak mungkin akan memberikan kita sifat serakah, tapi untuk selanjutnya adalah hak dan kewajiban kita untuk mengendalikannya, justru agar tidak sampai menjadi terlalu serakah maupun sampai terlalu tidak serakah. Terima kasih!

Renungan Joger, Jumat, 21 Mei 2021

Harus kita akui bahwa sebenarnya kita punya banyak alasan negatif untuk melakukan kekerasan dalam kehidupan kita yang keras ini, tapi sebenarnya kita juga punya lebih banyak alasan positif untuk saling menghormati, menghargai, maupun mencintai. Atau bagaimana menurut Anda?

Renungan Joger, Kamis 20 Mei 2021

Alangkah munafiknya kalau kita meminta Tuhan Yang Mahapengasih dan Mahapenyayang untuk mengasihi dan menyayangi kita, tapi pada waktu yang sama juga meminta agar Tuhan Yang sama itu malah menghukum sesama kita yang sebenarnya juga sama-sama ciptaanNya. Quo vadis doa-doa kita?

Renungan Joger, Rabu, 19 Mei 2021

Percaya kepada Tuhan Yang Mahabaik, maka Beliau pun akan mempercayai kita untuk punya kepercayaan pada diri kita sendiri maupun pada orang lain, dan juga akan layak dipercaya oleh banyak orang baik-baik secara baik, benar, bijaksana, dan berkesinambungan juga. Setuju?

Renungan Joger, Selasa, 18 Mei 2021

Sebagai manusia berbudaya, sudah selayaknyalah kita belajar dan sadar bahwa politik “adu domba” maupun “politik dagang sapi” belum pernah benar-benar mampu menciptakan kebaikan maupun ketenteraman bagi sebuah bangsa secara berkesinambungan. Setuju?

Renungan Joger, Senin, 17 Mei 2021

Banyak pencatut nama rakyat yang sebenarnya belum benar-benar paham siapa yang dimaksud dengan rakyat, malah berkeliaran menikmati berbagai otoritas maupun fasilitas sebagai wakil rakyat, pembela rakyat, penyambung lidah rakyat, pemimpin rakyat, maupun abdi rakyat.

Renungan Joger, Sabtu, 15 Mei 2021

Tidak ada waktu maupun tempat yang baik ketika niat dan sikap kita sedang tidak baik, tapi sebaliknya, tidak ada waktu maupun tempat yang tidak baik ketika niat dan sikap kita sedang benar-benar baik. Terjadilah kehendak-Mu ya Tuhan. Terima kasih! Joger, 5/5/2021

Renungan Joger, Senin, 10 Mei 2021

Jangankan kambing putih bersih yang wangi, bahkan kambing hitam kotor yang busuk pun akan berusaha membela diri dan/atau bahkan berusaha melawan kalau dia sadar bahwa dirinya akan disakiti dan/atau bahkan apalagi akan disembelih. Makanya, kalau bisa, janganlah menyembelih dan/atau apalagi sekadar iseng menyakiti kambing putih maupun hitam, kecuali jika benar-benar ingin kita konsumsi dagingnya atau manfaatkan kulit maupun tulangnya. Salam beriktikad, salam hangat, salam merdeka, dan salam sehat dari Joger, Kuta, Balinesia.

Renungan Joger, Minggu, 09 Mei 2021

Tolong jangan “mudik”. Kecuali “udik” anda di Bali. Ikutilah prosedur Kesehatan dan anjuran Pemerintah. Hindari Kerumunan!

Renungan Joger, Jumat, 07 Mei 2021

Jangankan sekadar untuk jadi orang baik atau jadi orang lebih baik, bahkan jadi orang terbaik pun kami sangat suka. Yang tidak kami sukai adalah dipaksa (apalagi oleh orang-orang yang sebenarnya belum baik) untuk jadi orang yang terlalu baik dan/atau apalagi jadi orang yang terlalu tidak baik! Wajar-wajar sajalah!

Renungan Joger, Kamis, 06 Mei 2021

Waktu (time) sebenarnya jauh lebih penting atau lebih berharga daripada uang (money), karena kalau kita sedang tidak punya uang, tapi kita masih punya waktu, kita bisa manfaatkan waktu kita itu untuk berdoa, bekerja, maupun berkarya nyata demi memperoleh uang, tapi sebaliknya, walaupun uang kita sudah superbanyak, tapi kalau waktu kita sudah benar-benar habis, berarti uang kita yang berlimpah itupun tidak berguna lagi bagi kita.

Renungan Joger, Rabu, 05 Mei 2021

Tuhan adalah Yang Mahabaik, Mahapengasih, Mahapenyayang, dan Mahapengampun, bukan Yang Mahamenakutkan! Yang sangat menakutkan dan perlu diwaspadai itu justru adalah kesombongan, kecerobohan, keterlaluserakahan, dan kebiadaban kita sendiri saja! Setuju?

Renungan Joger, Selasa, 04 Mei 2021

Di zaman edan sekarang ini hampir semua hal harus dibayar atau ditebus dengan uang. Uang menjadi hal yang amat penting, tapi hukum karmapala atau hukum sebab akibat tetap menjamin bahwa semua uang maupun harta yang dicari, diperoleh, dimiliki, disimpan, disembunyikan, dikelola, dimanfaatkan, maupun dibagi-bagikan dengan niat dan cara yang tidak baik, cepat atau lambat, di sini atau di sana, pasti akan menghasilkan buah atau akibat yang tidak baik bagi si pelaku yang bisa saja diwarisi oleh para keturunannya.

Renungan Joger, Senin, 03 Mei 2021

Di saat sama-sama susah seperti sekarang ini, sebaiknyalah kita tidak bikin susah sesama, tapi sebaliknya, kalau bisa, marilah kita saling mencari celah untuk saling menghormati, saling menghargai, saling mencintai, dan/atau minimal tidak saling mengganggu. Marilah kita makan, minum, dan syukuri tabungan kita untuk mengatasi berbagai masalah kita masing-masing. Jangan ganggu atau tambah beban pemerintah kita yang juga sedang sangat susah! Begitu pula sebaliknya, pemerintah juga harus tahu diri! OK?

Renungan Joger, Sabtu, 01 Mei 2021

Ketika masih berjalan selama satu dan dua bulan (sejak Maret 2020), pengaruh negatif pandemi covid19 yang berkepanjangan ini memang masih belum terlalu menggerus optimisme keluarga Joger, tapi setelah berjalan lebih dari tiga bulan, saya (Mr/Pak Joger) pun sudah terpaksa mulai siap-siap makan, minum, dan mensyukuri tabungan kami. Untung saja pihak pajak memberi keringanan sampai 50%. Tapi bagaimana untuk selanjutnya, karena kalau, toh kami berjualan, ternyata hasil totalnya pun belum cukup untuk menutupi biaya harian dasar yang harus kami tanggung? Quo vadis Joger?

Renungan Joger, Jumat, 30 April 2021

Sadarkah Anda, bahwa tidak satupun budaya asing bisa merusak bangsa kita, karena yang layak kita sebut budaya, hanyalah tradisi atau kebiasaan yang baik-baik dan bermanfaat-bermanfaat saja. Yang buruk dan merugikan tidak layak kita terima maupun sebut sebagai budaya. Marilah kita bentuk, jaga, rawat, dan tumbuhkembangkan kebiasaan-kebiasaan kita yang baik-baik dan bermanfaat-bermanfaat bagi kemaslahatan NKRI kita!

Renungan Joger, Selasa, 27 April 2021

Seperti yang sudah saya (Mr. Joger) katakan, “Kalau bisa, janganlah jadi pengusaha, apalagi yang kreatif, sukses, dan makmur. Karena kalau perusahaan kita maju, maka berbagai macam rintangan berupa berbagai macam aturan, pungutan, biaya, maupun pajak yang siap menghadang dan/atau bahkan menghancurkan kreativitas, kesuksesan, dan kemakmuran kita. Lebih baik jadi pejabat dan politikus saja?”

Renungan Joger, Senin 26 April 2021

Selamat berpuasa secara baik, jujur, dan terhormat bagi anda yang beribadah puasa! Selamat menghormati orang berpuasa secara baik, jujur, dan terhormat bagi Anda yang tidak sedang beribadah puasa! Disamping selamat, sehat dan juga penting, dalam arti sehat secara kejiwaan , raga, pikiran, perasaan perkataan, pergaulan, komunikasi, maupun kantong. Selamat dan senyum dari joger, Kuta Balinesia.

Renungan Joger, Kamis, 22 April 2021

Kalau bisa, janganlah beli maupun pakai kaus jiplakan, karena di samping merugikan para seniman kreatif yang dijiplak, ternyata juga berpotensi mempermalukan maupun menjatuhkan citra positif pembeli maupun pemakainya. Makanya, kalau tidak mau dipermalukan maupun dijatuhkan martabatnya, lebih baik beli dan pakai sajalah kaus-kaus asli yang desainnya benar-benar karya seniman atau desainer yang sesungguhnya, walaupun harganya agak lebih mahal sesuai dengan kualitasnya yang lebih tinggi. Salam kreatif dari Joger, Kuta, Balinesia (Bali yang tak terpisahkan dari Indonesia). Oke?

Renungan Joger, Rabu, 21 April 2021

Kalau bisa, marilah kita cari, kumpulkan, tabung, kelola, kerahkan, serta arahkan suara rakyat secara benar-benar baik, jujur, adil, beradab, dan merdeka untuk menciptakan, merawat, maupun menumbuhkembangkan kemaslahatan hidup kitabersama, keselamatan kita bersama, kesehatan kita bersama, kegembiraan kita bersama, kebahagiaan kita bersama, maupun kesejahteraan hidup kita bersama yang benar-benar berkeadilan dan berkesinambungan. Setuju? Terima kasih!

Renungan Joger, Senin, 19 April 2021

Kalau bisa, hargailah “cacing-cacing tanah” yang kecil dan lemah secara benar-benar baik, jujur, adil, beradab, dan masuk akal, maka “naga-naga raksasa” di langit yang kuat, gagah, perkasa, murah hati, dan sakti pun akan secara sukacita membalas kebaikan maupun kebajikan kita secara wajar, optimal, setimpal, dan membahagiakan. Janganlah pernah meremehkan siapa atau apapun! Setuju?

Renungan Joger, Sabtu, 17 April 2021

Berbeda secara primordial (paling dasar, dibawa sejak lahir, tidak bisa dan /atau sulit diubah karena merupakan pemberian langsung dari Tuhan Yang Maha Esa dan Mahapemurah berupa asal-usul, warna kulit, suku, ras, maupun agama) jelas bukan kesalahan dan juga bukan dosa, tetapi sebaliknya membeda-bedakan secara negatif, jahat, keji, kejam, biadab, licik, dan tidak adil, itulah yang sangat pantas dan perlu kita waspadai, kurangi, jinakkan, dan lebih baik lagi kalau bisa kita hentikan sama sekali pelaksanaannya, terutama kalau kita sendiri tidak suka didiskriminasi secara negatif secara primordial. Joger jelek.

Renungan Joger, Jumat, 16 April 2021

Jangankan bagi kita yang katanya merupakan makhluk hidup tercerdas di antara semua makhluk hidup yang ada dan hidup di dunia fana yang hampir selalu penuh dengan penghuni yang heterogen, binatang liar yang hidup di hutan pun harus punya dan mampu memakai bahasa sebagai alat berkomunikasi. Ayo, marilah secara beriktikad ramai-ramai belajar bahasa Indonesia, sebelum, sembari, maupun sesudah belajar bahasa-bahasa lain. Terima kasih! Matur suksema! Matur nuwun!

Renungan Joger, Kamis, 15 April 2021

Pada dasarnya, semua orang lahir dan masih benar-benar (tidak seolah-olah saja) hidup, pada saat ajalnya benar-benar tiba, pasti akan harus mati juga. Makanya , mumpung atau bahkan justru karena kita benar-benar masih hidup, marilah kita hidup bersama secara benar-benar baik, jujur, adil, beradab, bertanggung jawab, dan tahu diri, cukup seumur hidup kita masing-masing saja! Jangan takut, tapi waspadalah!

Renungan Joger, Selasa, 13 April 2021

Kalau bisa, tetaplah buka lebar-lebar otak, hati, mata, telinga, hidung, maupun mulut kita secara benar-benar beriktikad atau secara benar-benar baik, jujur, adil, beradab, wajar, optimal, sehat, merdeka, dan tahu diri, untuk menampung segala hal yang benar-benar pantas, perlu, mampu, sempat, ikhlas, dan mantap kita tampung dan manfaatkan untuk benar-benar mewujudkan, merawat, dan menumbuhkembangkan kemaslahatan, keselamatan, kesehatan, kegembiraan, kebahagiaan, dan/atau kesejahteraan hidup kita bersama yang benar-benar berkeadilan dan berkesinambungan. Oke? Salam beriktikad dari Joger, Kuta Balinesia.

Renungan Joger, Minggu, 11 April 2021

Pada dasarnya, sikap optimis yang benar-benar sehat itu, walaupun tetap berbeda, tetapi sebenarnya sama saja dengan sikap pesimis yang benar-benar sehat, karena sikap optimis yang benar-benar sehat itu sebenarnya adalah sikap percaya bahwa kesempatan yang sama tidak mungkin datang dua kali, tetapi kesempatan-kesempatan yang berbeda (selama kita masih hidup) pasti akan datang dalam bentuk, keadaan, dan waktu yang lain.