Renungan

Renungan Joger, Minggu, 27 Juni 2021

JAPERTUJA dan JATIPERTUJA adalah rumus sikap hidup kritis yang menganjurkan agar kita JAngan PERcaya begiTU saJA dan juga JAngan TIdak PERcaya begiTU saJA terhadap apa/siapa pun juga dalam kehidupan di dunia yang fana ini yang ternyata bukan hanya pantas, tapi juga hampir selalu perlu berubah dalam rangka menciptakan kebahagiaan kita bersama yang berkeadilan. Oke?!

Renungan Joger, Sabtu, 26 Juni 2021

Tidak semua adat, aturan, gagasan, kebiasaan, tradisi, maupun undang-undang lama harus kita tolak atau campakkan begitu saja, tapi juga tidak semua dari mereka harus kita terima, dukung, serta lanjutkan secara membabi-buta terutama karena kita toh memang bukan babi dan juga tidak buta hati dan buta logika. Marilah kita tetap jaga kekritisan, kecerdasan, kedewasaan, serta kebijaksanaan kita dalam menyikapi segala sesuatu! Tetaplah kritis dan waspada!

Renungan Joger, Jumat, 25 Juni 2021

Marilah kita manfaatkan dan syukuri anugerah “two in one” (hati nurani dan kebebasan berkehendak) yang di anugerahkan oleh Tuhan Yang Maha-baik kepada kita, justru agar ketika kaya kita tidak sampai mentang-mentang kaya, dan ketika miskin pun kita tidak sampai bersikap mentang-mentang miskin. Tetaplah bersikap sewajar mungkin saja oke?

Renungan Joger, Kamis, 24 Juni 2021

Semua gunung pasti ada puncaknya! Semua laut pasti ada saja dasarnya. Segala sesuatu pasti ada sumbernya. Kecuali Tuhan yang maha ini dan Maha itu. Beliau adalah Alfa, tapi juga Omega. Beliau adalah awal dari segala-galanya. Diatasnya langit masih ada lagit!

Renungan Joger, Rabu, 23 Juni 2021

Jangankan teman, musuh pun ada gunanya. Jangankan kekayaan, kemiskinan pun ada gunanya. Jangankan obat, penyakit pun ada gunanya. Jangankan orang baik, orang jahat pun ada gunanya. Jangankan cahaya, kegelapan pun ada gunanya, yang penting niat kita baik, lebih baik, dan terbaik untuk membuka diri kita secara netral serta positif. OK?

Renungan Joger, Selasa, 22 Juni 2021

Kalau bisa, hati-hatilah dalam mengimpor maupun mengekspor apa pun juga, karena konsep-konsep/barang-barang/ide-ide yang mereka sangat sukai dan/atau butuhkan di sana, belum tentu bisa cocok dan bermanfaat untuk kita di sini, begitu pula sebaliknya, konsep-konsep/barang-barang/ide-ide yang bagi kita sangat cocok dan/atau butuhkan di sini, belum tentu baik dan bermanfaat untuk mereka di sana. Hati-hati dan waspadalah!

Renungan Joger, Senin, 21 Juni 2021

Kalau bisa, janganlah habiskan seluruh “rasa dan sikap” hormat kita hanya untuk menghormati mereka yang “di atas” saja, karena mereka yang “di bawah” juga butuh rasa dan sikap hormat kita yang wajar.

Renungan Joger, Minggu, 20 Juni 2021

NKRI kita yang indah, luas, subur, kaya, dan berdasarkan Pancasila ini sebenarnya hanya butuh stakeholder (rakyat, wakil rakyat, penyambung lidah rakyat, maupun pemimpin rakyat) yang benar-benar baik, jujur, beradab, dan/atau benar-benar Pancasilais sejati, dan/atau mau, mampu, sempat, ikhlas, dan mantap mencintainya secara benar-benar Pancasilais!

Renungan Joger, Sabtu, 19 Juni 2021

Kalau bisa, marilah kita secara bertahap (tapi pasti) kurangi kebiasaan buruk suka melakukan kekerasan terhadap siapapun. marilah kita ramai-ramai saling menghormati, menghargai, maupun saling mencintai secara benar-benar baik, jujur, adil, bertanggung jawab. Oke? Setuju?

Renungan Joger, Jumat, 18 Juni 2021

Sebagai orang beriktikad yang merdeka (bebas dan bertanggung jawab), sudah selayaknyalah kita punya kemauan serta kemampuan untuk mengelola sikap hormat (respek) kita secara wajar terhadap siapa saja, kapan saja, dan dalam situasi dan kondisi bagaimanapun juga. Dalam arti, hati-hati dan bijaksanalah dalam mengelola sikap hormat kita yang walaupun bagaimana, kan terbatas juga jumlahnya. Wajar-wajar sajalah!

Renungan Joger, Kamis, 17 Juni 2021

Jangankan hal-hal negatif atau mudarat, bahkan hal-hal positif atau maslahat pun kalau kita peroleh, manfaatkan, nikmati, serta kelola secara tidak wajar, maka semuanya pun bisa saja berubah menjadi musibah. Makanya wajar-wajar sajalah mencari nafkah.

Renungan Joger, Rabu, 16 Juni 2021

Hidup sebagai manusia ini sebaiknyalah wajar-wajar saja, dalam arti janganlah sampai bersikap ‘dumeh’ (mentang-mentang), dan kalau memang masih punya kesadaran dan keikhlasan, apa salahnya kita senantiasa ‘sumeh’ (ramah), dan ‘sumeleh’ (pasrah/penuh penyerahan diri kepada Tuhan Yang Mahabijaksana, maupun kepada para peguasa dunia fana secara sewajar-wajarnya. Ojo dumeh versi Joger, Balinesia.

Renungan Joger, Selasa, 15 Juni 2021

Kalau yang pria disebut dewa, berarti yang wanita pasti dewi. Ketika yang betina cumi-cumi, maka yang jantan disebut cuma-cuma. Ketika yang betina benar-benar kepiting, berarti yang jantan harus hati-hati karena bisa saja kepotong. Kalau yang wanita kita sebut selebriti, maka yang pria kita sebut selebroto. Tapi walaupun sang istri penjahit, sebaiknyalah sang suami tidak menjadi penjahat! (Candaan khas ala Pabrik Kata-Kata Joger)

Renungan Joger, Senin, 14 Juni 2021.

Memaafkan maupun minta maaf sebenarnya bisa dan boleh sama mulianya asalkan memang sama-sama dilakukan dengan kesadaran, niat baik, pemahaman, maupun keikhlasan yang benar-benar mulia. Janganlah terburu-buru minta maaf kalau kita belum benar-benar menyesal atas kesalahan yang sudah kita lakukan. Dan maafkanlah secara tulus orang yang sudah benar-benar sadar, benar-benar paham, dan benar-benar menyesali kesalahannya. Wajar-wajar sajalah!

Renungan Joger, Minggu, 13 Juni 2021.

Pada dasarnya, tidak ada manusia biasa yang bisa 100% sempurna maupun 100% tidak sempurna. Semua orang biasa pasti punya kekuatan maupun kelemahannya masing-masing yang khas dan unik. Tidak perlu minder, tapi juga janganlah malah bangga atas kelemahan-kelamahan kita. Dengan berbekal iktikad atau niat baik, marilah kita sering-sering lakukan evaluasi maupun introspeksi diri secara baik, jujur, adil, cerdas, bertanggungjawab, dan/atau sportif, sehingga kita pun minimal tahu kelemahan dan kekuatan kita untuk kita kembangkempiskan secara wajar, optimal, dan berkesinambungan.

Renungan Joger, Sabtu, 12 Juni 2021

Kalau bisa, hindarilah memperdebatkan tentang keyakinan maupun selera. Tetaplah syukuri dan manfaatkan otak serta hati kita masing-masing secara baik, bebas, dan bertanggung jawab. Jangan lupa bahwa Tuhan Yang Mahakuasa saja tidak mau memanfaatkan Kemahakuasaan-Nya untuk memaksakan kehendak-Nya kepada kita dalam soal keyakinan dan selera. Merdeka! Terima Kasih!

Renungan Joger, Jumat, 11 Juni 2021

Apakah orang baik, jujur, dan bertanggungjawab boleh berpikir negatif? Ya, tentu saja boleh, tetapi untuk apa? Makanya, kalau bisa, belajarlah untuk berpikir positif, karena bisa jauh lebih baik dan bermanfaat bagi kita sebagai makhluk sosial yang benar-benar sosial.

Renungan Joger, Kamis, 11 Juni 2021

Kalau tidak dalam keadaan yang benar-benar genting sekali, biasakanlah untuk berpikir positif, lebih positif, maupun paling positif, tetapi tentu saja jangan sampai terlalu positif! Wajar-wajar sajalah!

Renungan Joger, Rabu, 09 Juni 2021

Tuhan Yang Mahabaik menciptakan kita bukan untuk hidup susah atau sengsara, melainkan justru untuk bisa dan boleh hidup enak, dalam arti enak makan, enak minum, enak tidur, enak berdoa, enak bergaul, enak berbicara, enak berkarya, enak bekerja, enak mendengar yang enak-enak, enak bertanya, tapi tentu saja tidak boleh seenaknya. Jangan berlebihan! Merdeka!

Renungan Joger, Selasa, 08 Juni 2021

Kebebasan berbicara adalah salah satu (bukan satu-satunya) kebebasan yang boleh dan bisa kita manfaatkan secara enak di alam demokrasi maupun reformasi ini, dan/tapi justru karena itulah kita tetap tidak boleh sembarangan dan seenaknya bicara, apalagi di ruang publik!

Renungan Joger, Senin, 07 Juni 2021

Berpikir negatif adalah ibarat membiarkan racun dan penyakit beroperasi di dalam diri kita sambil berharap agar orang lain yang sakit dan menderita! Waspada itu indah, curiga itu payah! Makanya marilah kita tingkatkan kewaspadaan sembari mengurangi sikap saling mencurigai. Mari bersikap positif!

Renungan Joger, Minggu, 06 Juni 2021

Kalau keadaan eksternal tidak terkendali, minimal kendalikanlah pikiran kita sendiri agar jangan sampai negatif, karena pikiran negatif bukan hanya bisa membuat diri kita menderita, tapi juga bisa membuat orang lain & rezeki menjauh!

Renungan Joger, Sabtu, 05 Juni 2021

Kalau bisa, janganlah biasakan diri kita untuk membenci semua orang kaya secara membabi buta, karena toh tidak semua orang kaya itu jahat, licik, kikir, sombong, kejam, dan suka meremehkan orang yang tidak kaya. Tapi sebaliknya, janganlah bantu semua orang miskin secara membabi buta, karena, toh tidak semua orang miskin benar-benar pantas, perlu, dan mau menerima bantuan kita secara wajar!

Renungan Joger, Jumat, 04 Juni 2021

Kalau memang masih belum mau, belum mampu, dan belum sempat mendukung negara kita tercinta ini, minimal janganlah jadi parasit, jadi beban, jadi pengacau, jadi teroris maupun jadi koruptor saja.

Renungan Joger, Kamis, 03 Juni 2021

Kalau memang masih belum mau, belum mampu, maupun belum sempat untuk saling menghargai, saling menghormati, maupun saling mencintai, minimal janganlah saling meremehkan maupun saling menghina saja terlebih dahulu.

Renungan Joger, Rabu, 02 Juni 2021

Daripada harus mengorbankan tanah warisan untuk “nyogok”, tentu lebih baik jadi petani, satpam, tukang parkir, pramuwisata, pramuniaga, tukang kayu, tukang ngomong (motivator), atau jadi pedagang saja, yang penting benar-benar baik, jujur, ramah, rajin, bertanggung-jawab, berimajinasi, berinisiatif, berani, bersyukur, bermanfaat, tekun dan tahu diri.

Renungan Joger, Senin, 31 Mei 2021

Kalau memang benar-benar ingin mengabdi, sebenarnya ada banyak sekali cara untuk mengabdi dan menunjukkan cinta kita pada negeri ini. Antara lain dengan, bagaimana kita menjadi pribadi yang baik, anggota keluarga yang baik, anggota masyarakat yang baik, warga negara yang baik. Tidak harus berebut jadi anggota TNI, Polri, maupun pegawai negeri. Apalagi kalau sampai “nyogok”. Oke?

Renungan Joger, Minggu, 30 Mei 2021

Fokus memang bagus, tapi terlalu fokus tetap saja tidak bagus, karena ketika kita terlalu fokus pada suatu objek tertentu saja, maka banyak objek bagus maupun lebih bagus yang akan terabaikan tanpa sempat kita ambil hikmahnya. Wajar-wajar sajalah.

Renungan Joger, Sabtu, 29 Mei 2021

Walaupun kita sudah menciptakan lapangan pekerjaan yang menyejahterakan maupun sudah bayar pajak yang relatif lebih banyak daripada wajib pajak yang tidak patuh, janganlah terlalu menuntut pelayanan publik yang baik dan cepat dari para pejabat publik kita yang tentu saja punya banyak sekali kesibukan maupun kepentingan. Marilah kita tingkatkan kesabaran kita dalam hidup di republik kita ini!

Renungan Joger, Jumat 28 Mei 2021

Kadang-kadang, kepala memang harus pusing, karena kalau bukan kepala, lalu siapa pula yang harus pusing? Makanya, jika memang tidak mau pusing, janganlah jadi kepala!