Renungan

Renungan Joger, Rabu, 20 Januari 2021

Pada dasarnya, kita semua semua suka memiliki ‘kebebasan dan kekuatan’, tapi apakah kita sudah benar-benar (tidak hanya seolah-olah saja) mempunyai iktikad/niat baik yang cukup untuk memahami, memiliki dan mengelola hal-hal tersebut (terutama yang besar) secara benar-benar wajar/benar-benar merdeka?

Renungan Joger, Senin, 18 Januari 2021

Sebagai manusia yang berbudaya, marilah kita hargai duit/dana secara wajar, jangan berlebih-lebihan, tapi juga jangan dilecehkan atau dibuang-buang secara sembarangan! Wajar-wajar saja!

Renungan Joger, Minggu, 17 Januari 2021

Yang terpenting adalah jangan sampai secara sengaja bikin susah orang, dalam arti jangan sampai sengaja bikin susah orang lain, tapi juga jangan sampai sengaja bikin susah diri kita sendiri yang walaupun bagaimana adalah orang juga, bukan orong-orong atau orang-aring, he..he..he. Merdeka!

Renungan Joger, Sabtu, 16 Januari 2021

Salah satu penyebab atau bibit keserakahan yang berlebih-lebihan adalah rasa takut yang berlebih-lebihan terhadap kemiskinan. Padahal kalau saja kita benar-benar mau, tentu saja kita akan bisa menyikapi rasa takut kita terhadap kemiskinan secara wajar-wajar saja. Sehingga semangat kita mengejar kekayaan pun tidak sampai eksesif. OK?

Renungan Joger, Jumat, 15 Januari 2021

Kalau bisa, janganlah suka meremehkan atau menganggap rendah sesama kita yang masih miskin, karena sikap tersebut justru akan membuat kita sendiri menjadi makin materialistis, makin serakah, karena makin takut miskin. Hargailah sesama secara wajar!

Renungan Joger, Kamis, 14 Januari 2021

Awas! Menghianati orang lain saja sudah menyedihkan dan berbahaya, apalagi menghianati suara hati nurani kita sendiri! Makanya kalau bisa, hargailah suara atau bisikan hati nurani kita bersama! Merdeka!

Renungan Joger, Rabu, 13 Januari 2021

Bagi orang-orang berwawasan sempit, biasanya mereka memang sering mengalami kesulitan untuk menghargai kebaikan orang atau pihak lain sebesar apa pun. Karena mata dan hati mereka sudah terlalu disilaukan dengan rasa bangga diri dan puas diri.

Renungan Joger, Selasa, 12 Januari 2021

Politik memang penting, tapi bekerja secara profesional sesuai dengan profesi kita masing-masing juga penting! Termasuk bekerja secara profesional sebagai politikus yang tidak rakus! Okay?

Renungan Joger, Senin, 11 Januari 2021

Jangankan alam semesta ini, lingkungan hidup kita di dunia yang bulat dan besar ini atau di negeri maupun pulau Bali yang mungil ini pun tidak mungkin bisa dilestarikan oleh satu dua kelompok orang saja, tapi harus dilakukan oleh kita semua tanpa kecuali secara adil, beradab dan berkesinambungan setiap saat! Okay??

Renungan Joger, Minggu, 10 Januari 2021

Ketika kekerasan dan kejahatan kita biarkan saja sudah sangat berbahaya, apalagi jika kita dukung! Merdeka!?!

Renungan Joger, Sabtu, 09 Januari 2021

Jika bisa, janganlah bernapas maupun melakukan aktivitas apapun juga secara terlalu tergesa-gesa, apalagi tanpa didasari iktikad/niat yang benar-benar baik, dan bermanfaat bagi diri, para stakeholder, maupun bagi lingkungan hidup kita bersama! Bernapas dan bersikap secara wajar!

Renungan Joger, Jumat, 08 Januari 2021

Renungan Joger, Jumat, 08 Januari 2021
Kalau niat atau maksud atau tujuan kita memang sudah benar-benar (tidak hanya seolah-olah saja) baik, jangankan bersikap ramah, bahkan “cari muka” pun boleh-boleh saja, tapi kalau niat atau maksud atau tujuan kita belum benar-benar baik, janganlah lakukan apapun juga, kecuali perbaikilah niat atau maksud tujuan kita terlebih dahulu. Setelah benar-benar baik, barulah wujudkan secara benar-benar baik! Setuju? Setuju tidak setuju, tetap thank you!

Renungan Joger, Kamis, 07 Januari 2021

Pada hakekatnya, manusia adalah makhluk termulia diantara semua makhluk ciptaan Tuhan, karena manusia adalah makhluk yang dianugerahi hati nurani dan kebebasan berkehendak, tapi sayang, kita saja yang sering menyalahgunakan anugerah-anugerah itu.

Renungan Joger, Rabu, 06 Januari 2021

Kalau niat atau maksud atau tujuan kita memang sudah benar-benar (tidak hanya seolah-olah saja) baik, jangankan bersikap ramah, bahkan “cari muka” pun boleh-boleh saja, tapi kalau niat atau maksud atau tujuan kita belum benar-benar baik, janganlah lakukan apapun juga, kecuali perbaikilah niat atau maksud tujuan kita terlebih dahulu. Setelah benar-benar baik, barulah wujudkan secara benar-benar baik! Setuju? Setuju tidak setuju, tetap thank you!

Renungan Joger, Selasa, 05 Januari 2021

Alangkah indahnya hidup di NKRI yang berdasarkan Pancasila ini, kalau saja makin banyak umat beragama kita yang juga benar-benar mau, mampu, dan suka beribadah atau “meyadnya” justru dengan sering-sering dan banyak-banyak bekerja maupun berkarya nyata secara benar-benar baik, jujur, dan bermanfaat bagi dirinya sendiri, bagi banyak sesama manusia, kemanusiaan, maupun bagi lingkungan hidup kita bersama secara benar-benar wajar dan merdeka!

Renungan Joger, Senin, 04 Januari 2021

Pada dasarnya hanya manusia superhuman yang sudah dan akan tetap bisa 100% sempurna di segala bidang kehidupanlah yang berhak untuk menuntut sesama manusia lainnya untuk bisa 100% sempurna di segala bidang kehidupan. Makanya kalau bisa, marilah kita curigai diri kita sendiri secara baik dan jujur, sebelum menuduh orang lain secara tidak baik dan jujur! OK?

Renungan Joger, Minggu, 03 Januari 2021

Renungan Joger, Minggu, 03 Januari 2021.
Kadang-kadang saya sangat sulit percaya kalau masih saja ada orang-orang atau pihak-pihak yg tidak mau sadar dan percaya bahwa bekerja, berkarya, maupun bekerja bakti secara benar-benar baik, jujur, ramah, rajin, bertanggungjawab, berimajinasi, berinisiatif, berani, bersyukur, dan bermanfaat bagi banyak (tidak semua) sesama manusia, kemanusiaan, maupun bagi lingkungan hidup adalah termasuk ibadah/yadnya.

Renungan Joger, Sabtu, 02 Januari 2021

Sebagai manusia biasa yang punya kemampuan otak dan hati yang biasa-biasa saja (tidak luar biasa), di samping karena tidak mungkin bisa dan sempat, ternyata kami juga memang sudah sejak lama tidak terobsesi maupun berambisi untuk menyenangkan maupun memuaskan otak, hati, maupun kantong semua orang, apalagi orang-orang yang memang sudah memutuskan untuk tidak pernah mau merasa bersyukur dan puas.

Renungan Joger, Kamis, 31 Desember 2020

Salah satu (bukan satu-satunya) ironi yang tetap saja terjadi di NKRI yang seluruh rakyatnya mengaku beragama, tapi korupsi, kolusi, maupun nepotisme tetap saja terjadi bahkan secara sangat terbuka dan nyaris terang-terangan. Mungkin perlu diangkat orang yang benar-benar baik dan jujur sebagai menteri pemberantasan korupsi, kolusi, maupun nepotisme di NKRI kita yang indah, subur, luas, kaya, punya Bhinneka Tunggal Ika, punya Pancasila, dan punya enam agama yang resmi diakui oleh pemerintah kita yang baik dan sah

Renungan Joger, Rabu, 30 Desember 2020

Sampai saat ini kami (Mr/Pak Joger bersama seluruh keluarga Joger) masih belum benar-benar yakin bahwa tidak atau belum adanya “Menteri Khusus Urusan Kebahagiaan Rakyat” di NKRI inilah yang menyebabkan banyak rakyat kita tidak bahagia hidupnya, he..he..he. Ayo, marilah kita tunjuk orang yang benar-benar bahagia untuk menjadi menteri khusus kebahagiaan rakyat kita! Terima kasih!

Renungsn Joger, 29 Desember 2020

Don’t forget = jangan lupa, bahwa diantara banyak orang jahat (hampir selalu) ada saja orang baiknya, tapi sebaliknya di antara banyak orang baik (hampir selalau) ada saja orang yang tidak/kurang baiknya, makanya, kalau bisa, janganlah percaya begitu saja, dan/tapi juga janganlah tidak percaya begitu saja pada apapun yang kita lihat, dengar, maupun rasakan dalam kehidupan kita bersama di dunia fana yang hampir selalu penuh dengan berbagai macam penghuni yang heterogen, otonom, maupun yang heteronomi ini. Oke?

Renungan Joger, Minggu, 27 Desember 2020

Kalau bisa, janganlah sok tahu di hadapan Tuhan Yang Mahatahu! Janganlah sok kuasa di hadapan Tuhan Yang Mahakuasa! Janganlah besar mulut di hadapan Tuhan Yang Mahabesar! Selamat Natal bagi umat Katolik maupun umat Kristen yang merayakannya! Selamat menyambut Tahun Baru dengan semangat Baru, tapi kalau bisa, pasangan hidup maupun pacar sebaiknya yang lama saja kita perbaharui secara lebih baik dan jujur! OK? Setuju? Terima kasih!

Renungan Joger, Kamis, 24 Desember 2020

Orang yg benar-benar merdeka merdeka, adalah orang yang memang benar-benar tidak mau menjajah maupun menindas siapa dan/atau apapun juga, setelah itu barulah dia akan secara beriktikad atau secara berniat benar-benar baik, lebih baik, maupun terbaik, tidak dengan niat baik yang terlalu baik dan/atau apalagi yg terlalu tidak baik berusaha untuk tidak dijajah maupun ditindas oleh siapa atau oleh apa pun juga. Sedangkan penjajah, adalah orang yg terjajah, dalam arti orang yg sedang terjajah justru oleh hawa nafsu keterlaluserakahannya sendiri.

Renungan Joger, Rabu 23 Desember 2020

Jika memang bukan domba, janganlah mau diadu-domba! Jika memang bukan sapi betina dewasa yang sudah mengeluarkan susu, janganlah mau dijadikan sapi perahan! Jika memang bukan ATM, janganlah mau dijadikan ATM! Jika memang bukan burung, janganlah terlalu banyak mengeluarkan kata-kata bersayap yang tidak jelas dan tidak benar-benar bisa kita pertanggungjawabkan dikemudian hari. Wajar-wajar sajalah! Merdeka!

Renungan Joger, Selasa, 22, Desember 2020

Renungan Joger, Selasa, 22, Desember 2020
Jika belum dan/atau apalagi sudah benar-benar tidak mau, mampu, sempat, ikhlas, dan mantap jadi pelayan masyarakat, janganlah terlalu memaksakan diri maupun terlalu berambisi jadi pegawai negeri atau pelayan masyarakat! Dan kalau belum dan/atau apalagi sudah benar-benar tidak mau, mampu, sempat, ikhlas dan mantap rajin bekerja, berkarya, dan melayani pelanggan maupun pembeli, janganlah memaksakan diri maupun terlalu berambisi jadi pengusaha! Oke

Renungan Joger, Sabtu 19 Desember 2020

Daripada repot-repot memikirkan bagaimana caranya memperbaiki dunia, mungkin ada baiknyalah kita bukan hanya sering berintrospeksi, tapi juga benar-benar mau, mampu, sempat, ikhlas, dan mantap memperbaiki niat maupun sikap hidup kita sehari-hari secara benar-benar wajar atau secara benar-benar baik, jujur, adil, beradab, berbudaya, dan tahu diri mulai saat ini juga! Janganlah tunda-tunda terus! Merdeka!

Renungan Joger, Jumat, 18 Desember 2020

Renungan Joger, Jumat, 18 Desember 2020.
Menurut hemat saya (Mr. Joger yang tidak mau terlalu hemat maupun terlalu tidak hemat), anarkis itu sebenarnya tidak selalu buruk dan jahat, terutama kalau yang mereka lawan adalah pemerintah yang sah tapi lalim. Yang selalu tidak baik itu adalah vandalis, yaitu orang-orang yang memang suka merusak tanpa tujuan atau maksud yang benar-benar baik. Oke?

Renungan Joger, Kamis, 17 Desember 2020

Renungan Joger, Kamis, 17 Desember 2020.
Menurut saya (Mr. Joger), pada dasarnya semua orang biasa yang masih ingin hidup layak (wajar) pasti punya rasa takut dalam menjalankan maupun menghadapi berbagai ketidakpastian dalam kehidupan kita di dunia yang fana dan penuh misteri ini, dan rasa takut kita yang wajar itulah yang sebenarnya membuat kita jadi serakah secara wajar juga. Keserakahan yang wajar itulah pendorong yang baik. Dan yang tidak baik itu adalah keserakahan yang berlebih-lebihan. Wajar itu menyejukkan!

Renungan Joger, Rabu, 16 Desember 2020

Renungan Joger, Rabu, 16 Desember 2020.
Kalau memang hanya sekadar ingin kaya harta, bekerjalah yang rajin dan berhematlah yang disiplin di segala bidang! Tapi kalau memang benar-benar ingin bahagia, sukses, tidak miskin harta, dan juga tidak miskin jiwa, bekerja dan berkarya lah yang benar-benar baik, jujur, adil, beradab, bermoral, beretika, bertanggungjawab, bersyukur, dan berwawasan lingkungan secara benar-benar wajar, optimal, dan/atau merdeka demi kemaslahatan kita bersama yang berkesinambungan. Thank you!

Renungan Joger, Selasa, 15 Desember 2020

Renungan Joger, Selasa, 15 Desember 2020.
Hidup di NKRI yang berdasarkan Pancasila ini sebenarnya hanya sangat indah dan menyenangkan saja, kecuali jika kita sudah benar-benar terjebak harus hidup bersama dan/atau apalagi di bawah kekuasaan orang-orang kaya pongah yang berjiwa miskin. Makanya, kalau bisa, hati-hati dan bijaksana lah dalam memilih teman bergaul dan/atau apalagi memilih pemimpin revolusi akhlak, he..he. Hati-hatilah bung!