Renungan

Renungan Joger Sabtu, 19 September 2015

Jangankan alam semesta ini, lingkungan hidup kita di dunia yang bulat dan besar ini atau di negeri maupun pulau Bali yang mungil ini pun tidak mungkin bisa dilestarikan oleh satu dua kelompok orang saja, tapi harus dilakukan oleh kita semua tanpa kecuali secara adil, beradab dan berkesinambungan setiap saat! Okay?

Renungan Joger Senin, 14 September 2015

Kalau bisa, di samping berusaha menarik sebanyak-banyaknya turis luar negeri maupun luar daerah kita, marilah kita tingkatkan semangat untuk berintrospeksi dan memperbaiki diri, sehingga daerah kita pun bisa dan boleh benar-benar (tidak hanya seolah-olah saja) menjadi obyek wisata yang memang benar-benar aman, nyaman, dan menarik untuk dikunjungi oleh para turis luar maupun dalam negeri. Setuju?

Renungan Joger Minggu, 13 September 2015

Justru karena keadaan ekonomi kita yang tidak sebaik yang sama-sama kita harapkan, marilah kita bersatu padu rapatkan barisan untuk berpikir, berdoa, bekerja, berkarya, bergaul, bayar pajak, berlibur, maupun berbagi secara baik, lebih baik, lebih rajin, lebih teliti, lebih tertib, lebih cermat, dan lebih hemat daripada sebelum ini! Bersatu dan bangkitlah NKRI!

Renungan Joger Minggu, 13 September 2015

Justru karena keadaan ekonomi kita yang tidak sebaik yang sama-sama kita harapkan, marilah kita bersatu padu rapatkan barisan untuk berpikir, berdoa, bekerja, berkarya, bergaul, bayar pajak, berlibur, maupun berbagi secara baik, lebih baik, lebih rajin, lebih teliti, lebih tertib, lebih cermat, dan lebih hemat daripada sebelum ini! Bersatu dan bangkitlah NKRI!

Renungan Joger Sabtu, 12 September 2015

Memperlakukan turis atau tamu luar maupun dalam negeri secara tidak baik, tidak jujur, tidak ramah, tidak adil, dan/atau apalagi sampai memeras mereka, adalah tindakan yang sangat bertentangan dengan semangat untuk membangkitkan perekonomian nasional. Marilah kita sikapi dan perlakukan para turis atau para tamu kita secara baik, jujur, ramah, dan adil! Oke?

Renungan Joger Selasa, 8 September 2015

Orang-orang yang sok kuasa, pada suatu saat pasti akan hancur terutama ketika harus berhadapan dengan kekuasaan yang lebih besar, lebih kuat, dan lebih sok kuasa lagi!

Renungan Joger Senin, 7 September 2015

Musuh-musuh kita yang utama,sebenarnya adalah teman-teman kita juga yaitu, nafsu2, keinginan serta cita2 kita saja!

Renungan Joger Minggu, 6 September 2015

Selama tidak kita biarkan tumbuh secara liar dan berlebih-lebihan, rasa iri sebenarnya bisa sangat mendorong kita untuk berusaha lebih keras demi tercapainya hasil yang lebih baik dan lebih hebat bagi kemaslahatan kita bersama.

Renungan Joger Kamis, 3 September 2015

Untung saja saya (Mr. Joger) yang jelek, bodoh, dan sangat keras kepala ini tidak merupakan satu-satunya manusia Indonesia yang menentukan kebijakan publik di republik ini. Karena kalau hal tersebut terjadi, pasti NKRI kita yang indah, kaya, luas, subur, dan konon sama-sama sangat kita cintai ini akan hancur lebur. Makanya pilihlah pemimpin yang tidak seperti Mr. Joger!

Renungan Joger Rabu, 2 September 2015

Kalau memang benar-benar ingin membangun negeri secara benar-benar baik, jujur, rajin, bertanggung jawab, dan/atau tidak ngawur, marilah kita galakkan atau tingkatkan kecemburuan berbuat sosial yang positif dan konstruktif, justru untuk mengurangi kecemburuan sosial yang negatif dan destruktif. Kurangilah kebiasaan buruk mengumbar rasa iri dan/atau apalagi dengki!

Renungan Joger, Selasa, 01 September 2015

Batam sulit menyamai/ menyaingi Singapura, karena banyak “investor yang ingin mendirikan usaha”, melainkan “investor-investor spekulan tanah” memborong tanah dengan harga rendah untuk dijual kembali dengan harga selangit Dan juga banyak ” ruli” alias” rumah liar” yang sengaja dibangun di tanah- tanah milik para spekulan itu. Quo vadis NKRI?

Renungan Joger, Senin, 31 Agustus 2015.

Membangun rumah di atas tanah yang bukan miliknya, adalah perbuatan melanggar hukum, tapi ketika si pemilik sah tanah di Batam ingin menjual atau memanfaatkan tanahnya, ternyata mereka harus memberi uang “ganti rugi” kepada pembangun “ruli alias rumah liar”, apakah kebiasaan buruk seperti ini akan kita biarkan berkembang jadi tradisi/adat istiadat kita?

Renungan Joger Kamis, 27 Agustus 2015

Sebenarnya kami juga punya uang cukup untuk membeli kekuasaan, tapi kami tidak mau punya kekuasaan yang terlalu besar, karena ketika punya kekuasaan kecil saja, kami sudah sering tergoda untuk bersikap sok kuasa alias menyalahgunakan kekuasaan kecil kami. Semoga saja kami tidak sampai punya kekuasaan yg terlalu besar maupun terlalu kecil! Wajar-wajar sajalah.

Renungan Joger Rabu, 26 Agustus 2015

Pendidikan yang paling efektif adalah dengan memberi contoh. Pendidikan yang disajikan dengan kekerasan cenderung membuat anak didiknya akan tumbuh menjadi manusia yang keras dan bengis tapi rendah diri. Makanya, justru karena sudah banyak contoh negatif, marilah kita hapuskan kekerasan dalam pendidikan! Wajar2 sajalah!

Renungan Joger Selasa, 25 Agustus 2015

Awas 1001 awas! Waspadailah bahaya laten penyakit malas yang sering kali malah menyerang orang-orang ‘cerdas yang buas’. ‘Orang cerdas yang buas’ adalah orang yang cenderung hanya memanfaatkan kecerdasan otaknya secara licik untuk bisa memperoleh banyak uang tanpa perlu bekerja maupun berkarya nyata/produktif. Waspadailah bahaya laten manusia buas!

Renungan Joger, Sabtu, 22 Agustus 2015.

Salah satu (bukan satu2nya) musuh NKRI yang berdasarkan Pancasila ini, adalah ‘binatang buas berwujud manusia’ yang sangat licik, munafik, dan sangat pandai memakai Pancasila maupun agama sebagai tameng/benteng pelindung dalam memperkaya diri tanpa mau bekerja maupun berkarya nyata secara baik, jujur, rajin, dan bertanggungjawab. Waspada!

Renungan Joger Kamis, 20 Agustus 2015

Jika rasa dengki atau rasa iri yang didasari kebencian, sudah kita terima sebagai satu-satunya cara menyikapi keberhasilan sesama kita dalam meraih cita-cita mereka untuk lepas dari kemiskinan, janganlah heran, kalau makin sedikit sesama kita yang bersedia bekerja keras untuk meraih cita -cita mereka untuk jadi kaya maupun jadi sejahtera secara terbuka. Oke?

Renungan Rabu, 19 Agustus 2015

Sungguh sangat amat berat tugas pemerintahan Jokowi & JK yg walaupun sudah terpilih secara demokratis, tapi di hampir semua aspek kehidupan di NKRI tercinta ini sudah dikendalikan oleh kartel atau para mafia profit oriented yg siap menghalalkan segala cara untuk mengeruk profit se-banyak2nya tanpa perduli nasib sesama. Astaga!

Renungan Joger Selasa, 18 Agustus 2015

Terima kasih kami ucapkan atas partisipasi semua pihak (sekitar 3000-an sukarelawan/sukarelawati) yang sudah ikut bekerja bakti (tanpa dibayar sama sekali) dalam kegiatan membersihkan kurang lebih 70 Km dari Bali terutama dari sampah-sampah plastik (nonorganik). Terima kasih! Semoga makin banyak orang yang ikut menjaga kelestarian lingkungan.

Renungan Joger, Minggu, 16 Agustus 2015

Besok, kami (3000-an pendukung Garing) mulai jam 07.00 pagi akan Kerja Bakti Membersihkan 70 km Dari Bali Terutama Dari Sampah-sampah Plastik (KBM70KMDBTDSSP)Bagi yang tidak mau/atau tidak sempat ikut , silakan lakukan kegiatan positif lainnya.Viva Indonesia! Hidup Bali! Merdeka!

Renungan Joger, Jumat, 14 Agustus 2015.

Kalau dulu (tahun 1986) mengurus izin mendirikan bangunan benar-benar hanya butuh waktu tiga hari, ternyata sekarang (2015) juga hanya dibutuhkan tiga hari saja, tapi tentu saja mulai dihitung dari tiga hari sebelum IMB kita benar-benar dikeluarkan oleh pihak BPPT yang kantornya jauh lebih megah dan lebih canggih daripada kantor PU tempo dulu. Maaf, ini hanya pengalaman pribadi.

Renungan Joger, Kamis, 13 Agustus 2015

Maaf 1001 maaf! Gerakan KERTI atau KERja bakTI bersih-bersih 70 Km wilayah Bali terutama dari sampah-sampah plastik yang akan kami (NSM Garing Transparan) laksanakan pada tanggal 17/8/2015, dari pagi sampai selesai nanti sebenarnya hanya untuk membantu pemerintah untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan hidup kita bersama. Mau ikut? Hub Joger, Kuta!

Renungan Joger, Senin, 10 Agustus 2015.

Sebagai manusia yang berbudaya, kita dituntut untuk membuka diri secara positif, sehingga ilmu maupun kebijaksanaan yang positif-positif pun akan dengan senang hati masuk dan meresap dalam otak maupun hati kita. Jangan ragu untuk belajar dan menuntut ilmu dunia dan akhirat!

Renungan Joger, Kamis, 6 Agustus 2015.

Sebagai manusia berhati nurani yang punya kebebasan untuk menentukan sikap, sudah selayaknyalah kita beramai-ramai sepakat tidak membiarkan “darma” (kebaikan) berjuang sendirian melawan “adarma” (kejahatan). Kalau memang belum mau, belum mampu, dan belum sempat ikut mendukung KPK, minimal janganlah ikut-ikutan melemahkan dan/atau apalagi menghancurkan KPK! Viva NKRI!

Renungan Joger, Rabu, 5 Agustus 2015.

Salah satu (bukan satu2nya) pengaruh positif hadirnya TEMAN (TEMpat penyamAN)Joger di desa Luwus, Tabanan, adalah mengurangi kerepotan beberapa puluh penduduk desa Luwus dan sekitarnya untuk melakukan urbanisasi ke Badung maupun ke Denpasar. Semoga saja makin banyak pengusaha yang bersedia buka usaha di desa.

Renungan Joger Selasa, 4 Agustus 2015

Awas 1001 awas! Uang yg dulunya diciptakan oleh sekelompok manusia sebagai alat bayar dalam rangka memperlancar perputaran roda perekonomian, dalam perkembangannya malah tidak lagi menjadi sekadar alat bayar, melainkan sudah jauh berkembang menjadi alat untuk mengukur prestasi, gengsi, kedudukan, maupun, tingkat kekuasaan pemegangnya.

Renungan Joger Selasa, 28 Juli 2015.

Ketika kemenangan bagi diri sendiri dan mengalahkan lawan sudah menjadi tujuan utama, maka sportivitas dan sopan santun pun akan hanya jadi pemanis bibir saja!

Renungan Kamis, 23 Juli 2015

Sudah selayaknyalah kita menyukai hari Sabtu & Minggu, tapi tentu saja tanpa harus membenci hari-hari yang lainnya!

Renungan Rabu, 22 Juli 2015

Tahukah Anda bahwa cinta kasih tidak selalu harus dibuktikan dengan bunga mawar merah saja, karena dengan bunga deposito yang halal, legal & wajar juga bisa, lho! Terima kasih kami ucapkan kepada bank-bank.

Renungan Selasa, 21 Juli 2015

Banyak orang baru mau mulai bersikap baik atau sadar, hanya ketika keadaan sudah sangat buruk. Darisebab itulah mereka jadi sering mengalami hal-hal yang buruk, justru agar mau sabar dan bertobat. OK?