Renungan

Renungan Joger, Sabtu, 14 Maret 2020

Renungan Joger, Sabtu, 14 Maret 2020.

Dalam pembukaan atau preambule UUD 1945 secara jelas dan tegas dinyatakan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, tapi sayang, ternyata tidak semua pemangku kepentingan dan/atau apalagi para pemangku kekuasaan di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini benar-benar sadar dan paham tentang arti kemerdekaan yang sesungguhnya, karena sebagian dari kita masih saja mengira kemerdekaan adalah identik dengan kebebasan belaka! Jangan takut, tapi waspadalah!

Renungan Joger, Jumat, 13 Maret 2020

Renungan Joger, Jumat, 13 Maret 2020.

Untuk memajukan NKRI kita yang sejak 1945 sudah dan akan tetap merdeka ini sebenarnya sangat membutuhkan orang-orang yang benar-benar (tidak yang seolah-olah saja) merdeka atau orang-orang yang benar-benar baik, jujur, ramah, rajin, bertanggungjawab, berimajinasi, berinisiatif, berani, bersyukur, bermanfaat, tekun, dan tahu diri, bukan orang-orang pongah yang tidak baik, tidak jujur, tidak ramah, tidak rajin, dan tidak bertanggungjawab. Bangkit dan jayalah NKRI!

Renungan Joger, Kamis, 12 Maret 2020

Renungan Joger, Kamis, 12 Maret 2020.

Don’t forget jangan lupa, bahwa arti atau kepanjangan singkatan atau akronim “UUD” adalah Undang-Undang Dasar, bukan Ujung-Ujungnya Duit, bukan Ujung-Ujungnya Dana, Bukan Ujung-Ujungnya Dosa, dan juga bukan Ujung-Ujungnya Dungu! Oke? Jangan lupa bahwa tidak semua penguasa punya selera humor yang sehat!

Renungan Joger, Rabu, 11 Maret 2020

Renungan Joger, Rabu, 11 Maret 2020.

Kalau saja “social security” atau “keamanan maupun kenyamanan hidup masyarakat” benar-benar ada dan terjamin, dan “public service” atau “pelayanan publik di bidang administrasi maupun di bidang kesehatan” sudah benar-benar tertib dan terjamin, tentu saja rakyat atau warga atau stakeholder di NKRI ini akan mau benar-benar bersemangat bekerja, berkarya, bayar pajak, maupun bekerja bakti menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan hidup kita bersama secara optimal, wajar, dan/atau merdeka!

Renungan Joger, Selasa, 10 Maret 2020

Renungan Joger, Selasa, 10 Maret 2020.

Awas 1001 awas, walaupun dengan niat yang benar-benar baik, untuk menyelamatkan landak yang di masyarakat Bali dianggap hama yang kalau berhasil ditangkap, biasanya disembelih dan dagingnya dipanggang jadi sate, tetaplah jangan beli, pelihara, maupun miliki landak Bali yang ternyata secara legal formal sudah termasuk binatang langka yang dilindungi undang-undang. Karena niat baik kita tidak akan berarti apa-apa bagi penegak hukum yang baik, jujur, adil, beradab, dan tegas! Jangan takut, tapi tetaplah sadar dan waspada! Setuju?

Renungan Joger, Senin, 09 Maret 2020

Renungan Joger, Senin, 09 Maret 2020.

Tahukah Anda bahwa barang maupun jasa yang benar-benar bagus dan murah (sebenarnya) tidak perlu dipromosikan, tapi berhubung barang-barang maupun pelayanan kami tidak selalu bagus dan harga jual kami juga tidak selalu murah, maka kami pun kadang-kadang terpaksa berpura-pura berpromosi secara benar-benar baik, jujur, adil, logis, dan realistis saja. Selamat datang di Joger yang jelek dan/tapi pasti tidak jahat! Merdeka!

Renungan Joger, Minggu, 08 Maret 2020

Renungan Joger, Minggu, 08 Maret 2020.
Kalau saja kita semua (bukan hanya sebagian kecil) rakyat atau warga negara atau pemangku kepentingan di NKRI ini benar-benar (tidak seolah-olah saja) mau, mampu, sempat, ikhlas, dan mantap menghormati dan mencintai NKRI ini dengan segala kelebihan maupun kekurangannya yang tidak kita biarkan tetap menjadi kekurangan kita, tentu saja NKRI ini tidak mungkin tidak maju ke arah yang benar-benar lebih baik, lebih adil, lebih sejahtera, lebih sehat, dan lebih bahagia. Merdeka!

Renungan Joger, Sabtu, 07 Maret 2020

Renungan Joger, Sabtu, 07 Maret 2020.

Menurut hemat saya (Mr/Pak Joger yang belum dan tidak akan pernah benar-benar mau bersikap terlalu hemat maupun terlalu tidak hemat ini) Pancasila seharusnya bukanlah dogma atau doktrin seperti di negara-negara komunis dan negara-negara otokrasi, seharusnyalah Pancasila kita jadikan landasan kebijaksanaan yang bersifat mengajak bukan memaksa! Karena sebaik apapun konsep atau ide kita, janganlah dipaksakan! Merdeka!

Renungan Joger, Jumat, 06 Maret 2020

Renungan Joger, Jumat, 06 Maret 2020.

Beberapa tahun yang lalu, dalam rangka mempertegas perbedaan kami dari “Pusat Oleh-Oleh Khas Bali” yang bermunculan di mana-mana, bahkan di luar Bali, saya (Mr/Pak Joger) terpaksa dengan senang hati membuat istilah baru untuk menamakan perusahaan kami, yaitu dengan julukan baru “Pusat Tolah-Toleh”. Terima kasih! Selamat datang di “Pusat Tolah-Toleh Joger” yang sejak 1981 hanya mau ada/eksis di Bali saja. Oke?

Renungan Joger, Kamis, 05 Maret 2020

Renungan Joger, Kamis, 05 Maret 2020.

Menurut hemat saya (Mr/Pak Joger yang belum dan tidak akan pernah benar-benar bersedia untuk bersikap terlalu hemat maupun terlalu tidak hemat, dan juga dalam kesadaran dan kapasitas saya sebagai makhluk individu yang juga makhluk sosial ini) modal dasar kesuksesan hidup kita bersama atau conditio sine qua non-nya adalah iktikad atau niat baik yang benar-benar baik, lebih baik, maupun terbaik, bukan yang terlalu baik dan juga bukan yang terlalu tidak baik. Merdeka!

Renungan Joger, Rabu, 04 Maret 2020

Renungan Joger, Rabu, 04 Maret 2020.

Sejak 1981, kami (segenap anggota keluarga Joger) belum dan tidak akan pernah benar-benar mau menjadikan sesama kami sebagai obyek dan/atau apalagi obyek penderita, karena kami juga hanya mau menjadi subyek yang benar-benar (tidak seolah-olah saja) baik, jujur, adil, beradab, rajin, dan bertanggungjawab secara benar-benar wajar, optimal, dan berkesinambungan alias benar-benar merdeka. Marilah kita bersatu membangun NKRI secara merdeka!

Renungan Joger, Selasa, 03 Maret 2020

Renungan Joger, Selasa, 03 Maret 2020.

Sejak semula (sejak 1981) Joger belum dan tidak akan pernah bersedia repot-repot menentukan target yang ingin kami capai, tapi kami senantiasa berusaha untuk secara benar-benar serius mengevaluasi diri, introspeksi, dan juga benar-benar melakukan berbagai usaha peningkatan kualitas diri kami secara benar-benar wajar, optimal, proporsional, profesional, bertanggungjawab, dan/atau secara benar-benar merdeka! Setuju? Terima kasih!

Renungan Joger, Senin, 02 Maret 2020

Renungan Joger, Senin, 02 Maret 2020.

Sebagai subyek yang benar-benar merdeka, sudah selayaknyalah kita punya dan menjalankan subyektivitas kita yang benar-benar baik secara benar-benar (tidak seolah-olah saja) baik, jujur, adil, beradab, sukacita, dan bertanggung-jawab alias secara benar-benar wajar, optimal, proporsional, profesional, dan/atau benar-benar merdeka! Jauhilah keinginan untuk hidup nyaman dan mewah tanpa benar-benar berkarya maupun bekerja nyata! Oke? Merdeka!

Renungan Joger, Minggu, 01 Maret 2020

Renungan Joger, Minggu, 01 Maret 2020.

Awas 1001 awas, ternyata masih banyak juga orang-orang yang merasa dan mengaku diri mereka adalah orang Indonesia yang paling pribumi atau paling asli Indonesia, tapi malah tidak atau belum benar-benar sadar dan paham arti kata Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, Soempah Pemoeda, hormat, cinta, maupun arti kata merdeka yang sesungguhnya. Aduh! Quo vadis Indonesia?

Renungan Joger, Sabtu, 29 Februari 2020

Renungan Joger, Sabtu, 29 Februari 2020.

Kemerdekaan adalah hak segala bangsa, itu berarti kita (seluruh bangsa atau seluruh rakyat Indonesia) ini harus benar-benar (tidak hanya seolah-olah saja) terbebas dari keinginan untuk menjajah maupun menindas siapa pun juga  dan/tapi juga benar-benar terbebas dari kesiapan kita untuk tetap dijajah atau terlalu dikendalikan oleh siapa maupun oleh apa pun juga, termasuk juga terbebas dari kesiapan untuk dijajah oleh uang, harta, maupun tahta. Oke?

Renungan Joger, Jumat, 28 Februari 2020

Renungan Joger, Jumat, 28 Februari 2020.
Awas 1001 awas! banyak orang kita masih saja mengira dan/atau bahkan yakin bahwa kemerdekaan itu adalah melulu kebebasan belaka, padahal kemerdekaan itu adalah kebebasan untuk melakukan maupun tidak melakukan apapun juga, tapi tentu saja harus didasari iktikad atau niat baik yang benar-benar baik, lebih baik, maupun terbaik, bukan “niat baik” yang terlalu baik dan/atau apalagi “niat baik” yang terlalu tidak baik. Oke? Terima kasih

Renungan Joger, Kamis, 27 Februari 2020

Renungan Joger, Kamis, 27 Februari 2020.

NKRI kita ini sebenarnya lebih membutuhkan pengusaha atau penguasa? Menurut saya (Mr/Pak Joger yang belum dan tidak pernah benar-benar mau bersikap terlalu hemat maupun terlalu tidak hemat ini) NKRI kita ini butuh kedua-duanya, tapi tentu saja harus yang benar-benar baik, jujur, adil, beradab, bertanggungjawab, dan berkesinambungan alias yang benar-benar (tidak seolah-olah saja) merdeka dan berkesinambungan. Setuju?

Renungan Joger, Rabu, 26 Februari 2020

Renungan Joger, Rabu, 26 Februari 2020.

Orang-orang yang memang benar-benar berwatak sombong, jangankan ketika sedang kaya, bahkan ketika miskin dan butuh bantuan pun tetap saja sombong, he..he. Tapi orang-orang yang memang benar-benar berwatak baik, jangankan ketika kaya raya, bahkan ketika miskin pun tetap saja bersikap wajar-wajar saja. Marilah kita sadari, pahami, sepakati, terima dengan suka cita dan berterima kasih atas kemerdekaan kita bersama secara wajar atau optimal! Jangan secara mentang-mentang atau tidak wajar!

Renungan Joger, Selasa, 25 Februari 2020

Renungan Joger, Selasa, 25 Februari 2020.

Kemerdekaan adalah hak asasi semua orang! Jangankan Anda, jangankan kalian, bahkan kami dan/atau saya (Mr/Pak Joger yg jelek) pun belum dan tidak akan pernah sudi dijajah oleh bangsa lain, oleh orang lain, maupun oleh “kalian” yang mengaku diri kalian pemilik NKRI yang paling sah dan paling berhak menjual tanah-tanah maupun merusak air-air di tanah air milik kita bersama ini. Merdekalah kita semua!

Renungan Joger, Senin, 24 Februari 2020

Renungan Joger, Senin, 24 Februari 2020.

Jika memang sudah dan ingin tetap benar-benar merdeka, yang pertama harus kita miliki serta jalankan, adalah iktikad atau niat baik yang benar-benar baik, lebih baik, maupun terbaik, bukan niat baik yang terlalu baik dan/atau apalagi niat baik yang terlalu tidak baik, justru untuk menjaga dan membuat diri sendiri agar tidak sampai punya niat jahat untuk menindas maupun niat terlalu baik untuk sudi ditindas. Janganlah menindas, dan jangan sudi ditindas. Marilah kita hidup bersama secara merdeka!

Renungan Joger, Minggu, 23 Februari 2020

Renungan Joger, Minggu, 23 Februari 2020.
Bhineka Tunggal Ika, Soempah Pemoeda, maupun Pancasila sebenarnya sudah sejak lama mengajak kita untuk inklusif secara harmonis dalam perbedaan, tapi juga sudah sejak lama mengajak kita untuk tetap ekslusif sebagai diri kita sendiri yang benar-benar baik, jujur, adil, beradab, inovatif, kreatif, konstruktif, unik, orisinal, merdeka, dan/tapi tetap merupakan bagian tak terpisahkan dari NKRI kita tercinta ini. Setuju?

Renungan Joger, Sabtu, 22 Februari 2020

Renungan Joger, Sabtu, 22 Februari 2020.

Analogi sederhana gaya Joger : Uang yang kita setorkan melalui pajak adalah ibarat darah bagi NKRI kita tercinta ini, dan dari sebab itulah marilah kita bayar pajak tidak selalu harus benar-benar sesuai dengan target yang ditentukan oleh mereka yang jauh di atas sana, tapi harus benar-benar secara benar-benar wajar, optimal, baik, jujur, adil, rajin, beradab, dan bertanggungjawab terhadap kesejahteraan yang benar-benar berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang juga benar-benar wajar.

Renungan Joger, Jumat, 21 Februari 2020

Renungan Joger, Jumat, 21 Februari 2020.

Awas, kalau terlalu bersemangat atau terlalu membabi buta dalam mengejar target pemasukan negara melalui pajak yang ditentukan oleh mereka yang di atas sana, maka konsep maupun proses pemungutan pajak di negeri kita tercinta ini bisa saja malah menjadi instrumen penghancur semangat entrepreneur yang benar-benar baik, jujur, ramah, rajin, dan bertanggungjawab, bukan menjadi alat pemerataan kesejahteraan yang benar-benar berkeadilan sosial seperti yang kita cita-citakan bersama.

Renungan Joger, Selasa, 18 Februari 2020

Renungan Joger, Selasa, 18 Februari 2020.

Turis asing maupun turis domestik, semuanya adalah tamu. Dan memang sudah merupakan budaya bangsa kitalah menerima, menghargai, dan melayani para tamu yang kita undang maupun tidak kita undang sebelumnya. Adalah tidak baik dan tidak adil kalau ada (apalagi) hotel yang menolak tamu apapun (apalagi) yang sudah diterima uangnya. Marilah kita junjung tinggi budaya bangsa kita! Jangan takut, tapi tetaplah baik, jujur, adil, beradab, dan waspada! Oke?!?

Renungan Joger, Senin, 17 Februari 2020

Renungan Joger, Senin, 17 Februari 2020.

Kalau memang benar-benar ada penjualan nomer antrean di Kantor Dinas DUKCAPIL, berarti pasti ada pihak-pihak yang masih mengidap penyakit pasca kolonial yang menganggap kedudukan abdi masyarakat atau PNS lebih tinggi daripada warga negara yang sudah bayar pajak ini dan itu di republik berbentuk negara kesatuan ini. Di Hongkong pemberantasan korupsi bisa lancar, karena segala bentuk segala ukuran pungli benar-benar diberantas habis tanpa pandang bulu maupun kumis. Oke?

Renungan Joger, Minggu, 16 Februari 2020

Renungan Joger, Minggu, 16 Februari 2020.

Beginilah jadinya, kalau sebagian besar dari rakyat Indonesia masih saja belum benar-benar mau dan (sehingga) juga belum benar-benar mampu menyadari, memahami, menerima dengan sukacita dan berterima kasih kepada Tuhan (kita bersama) Yang Mahaesa, Mahabaik, dan Mahabijaksana atas kemerdekaan atau kebebasan yang baik, jujur, wajar, adil, beradab, optimal, dan bertanggungjawab bagi kita semua.

Renungan Joger, Sabtu, 15 Februari 2020

Renungan Joger, Sabtu, 15 Februari 2020.

Bagaimana mau tidak kacau, kalau uang yang seharusnya kita jadikan alat malah kita jadikan tujuan? Bagaimana mau punya pemimpin yang baik dan jujur, ketika memilih pun kita sudah minta uang sebagai imbalan atas dukungan suara kita? Bagaimana mau punya abdi masyarakat yang baik dan jujur, kalau ketika mendaftar saja sudah harus keluar uang yang tidak sedikit? Marilah kita tingkatkan kebaikan dan kejujuran!

Renungan Joger, Jumat, 14 Februari 2020

Renungan Joger, Jumat, 14 Februari 2020.
Daging kambing hasil korupsi, hasil curian, maupun hasil pemerasan tetap saja tidak halal, baik bagi umat Islam maupun bagi orang-orang non-muslim. Daging babi, walaupun tidak dari hasil korupsi, tidak hasil curian, dan juga tidak hasil pemerasan, tetap saja haram bagi orang-orang muslim, tapi toh tidak haram untuk orang-orang non-muslim. Marilah kita saling menghormati dan saling mencintai secara benar-benar baik, jujur, wajar, adil, beradab, dan berkesinambungan. Bangkitlah NKRI!

Renungan Joger, Kamis, 13 Februari 2020

Renungan Joger, Kamis, 13 Februari 2020.

Kadang-kadang saya benar-benar bingung melihat kenyataan maraknya korupsi, kolusi, nepotisme, pungliisme, maupun money politics di NKRI yang semua rakyatnya konon benar-benar beragama. Agama apa atau agama macam apa, sih yang kira-kira mau men(t)oleransi korupsi, kolusi, nepotisme, pungliisme, maupun money politics? Quo vadis KPK? Quo vadis para penegak hukum kita? Quo vadis Pancasila? Ayo, marilah benar-benar beragama!

Renungan Joger, Rabu, 12 Februari 2020

Renungan Joger, Rabu, 12 Februari 2020.

Menurut hemat saya (Mr. Joger yang belum dan tidak akan pernah benar-benar mau bersikap terlalu hemat maupun terlalu tidak hemat) sudah terlalu lama kita jadi domba aduan yang tidak benar-benar sadar dan paham bahwa untuk membangun Indonesia secara benar-benar baik, jujur, dan bertanggungjawab dibutuhkan suasana yang benar-benar baik, adil, dan damai. Tidak dibutuhkan kekacauan, ketakutan, maupun domba-domba aduan dan juga tidak butuh orang-orang yang suka membabi buta.