Renungan

Renungan Joger, Minggu, 03 Mei 2020

Renungan Joger, Minggu, 03 Mei 2020.

Banyak orang mengira bahwa hanya orang kaya dan berkuasa saja yang bisa punya sifat dan sikap suka mentang-mentang, padahal orang miskin yang sedang tidak berkuasa pun bisa saja punya sifat dan sikap mentang-mentang, dalam arti, mereka mentang-mentang miskin dan mentang-mentang sedang tidak berkuasa. Makanya, kalau bisa, janganlah mentang-mentang kapan, di mana, maupun terhadap siapa pun juga! Terima kasih!

Renungan Joger, Sabtu, 02 Mei 2020

Renungan Joger, Sabtu, 02 Mei 2020.

Kalau memang masih boleh dan masih bisa memilih, tentu saja lebih baik optimis daripada pesimis, tapi nanti kalau sudah benar-benar tidak boleh dan tidak bisa memilih, ya hadapilah kenyataan yang terjadi maupun yang tidak terjadi sesuai maupun tidak sesuai dengan keinginan maupun dengan selera kita! Terjadilah kehendak-Mu, ya Tuhan, karena Engkau lah Yang Mahaesa, Mahabaik, dan Mahakuasa! Iman! – Amal! – Aman! – Amin! Terima kasih Tuhan! Matur Suksema Tuhan!

Renungan Joger, Kamis, 30 April 2020

Renungan Joger, Kamis, 30 April 2020.

Paling repot bergaul dan/atau apalagi kalau sampai harus setiap hari bekerja sama dengan tukang protes dan/atau tukang mengeluh, sebaik apapun sikap kita kepadanya, tetap saja akan dia anggap kurang baik, dan ketika kita khilaf melakukan kesalahan padanya, dia pun akan menganggapnya sebagai kurang salah, sehingga perlu dibesar-besarkan. Mudah-mudahan saja orang-orang seperti itu bisa cepat sadar dan sembuh. Oke?

Renungan Joger, Rabu, 29 April 2020

Renungan Joger, Rabu, 29 April 2020.

Orang yang benar-benar (tidak seolah-olah saja) baik, jujur, adil, beradab, dan merdeka, adalah orang yang senantiasa secara otonom dan bersungguh-sungguh berusaha untuk berniat baik dan berpikir positif sebelum, sembari, maupun sesudah berbicara maupun bentindak secara benar-benar baik, jujur, adil, beradab, dan merdeka. Terima kasih!

Renungan Joger, Selasa, 28 April 2020

Renungan Joger, Selasa, 28 April 2020.

Mudik memang merupakan hak asasi semua orang udik, tapi khusus untuk kali ini, daripada berpotensi menularkan maupun ditulari Virus Corona dan didenda Rp 100 juta, marilah kita tetap berdiam diri secara tertib dan wajar di tempat di mana saat ini kita berada. Terima kasih! Matur suksema! Thank you! Danke! Arigato! Merci! Gracias! Xie-xie!

Renungan Joger, Senin, 27 April 2020

Renungan Joger, Senin, 27 April 2020.

Nah, seperti yang hampir selalu saya katakan, janganlah mentang-mentang sedang punya penghasilan banyak, lalu kita habiskan semuanya, tapi berhemat dan menabung lah secara wajar atau secara optimal. Memang uang maupun harta tidak dibawa ke akhirat, tapi tentu saja lebih baik meninggalkan uang dan harta yang cukup daripada meninggalkan utang uang maupun utang budi yang menumpuk ketika kita meninggal kelak. Merdeka!

Renungan Joger, Minggu, 26 April 2020

Renungan Joger, Minggu, 26 April 2020.

Awas, justru di saat-saat banyak orang berlomba-lomba menyisihkan uang maupun harta untuk membantu sesama seperti sekarang inilah (biasanya atau sesuai dengan catatan sejarah) akan muncul binatang-binatang berbentuk manusia yang malah sibuk mencari peluang untuk mencuri, menggelapkan, maupun mengkorup sumbangan yang disumbangkan oleh para penyumbang secara ikhlas. Jangan takut, tapi tetaplah baik, jujur, bijaksana, dan waspada! Bijaksana dalam bersikap! Oke? Jangan nyumbang sembarangan! Waspadalah!

Renungan Joger, Sabtu, 25 April 2020

Renungan Joger, Sabtu, 25 April 2020.

Nah, di saat serba susah seperti sekarang inilah akan kelihatan sifat asli manusia. Tapi orang-orang yang benar-benar (tidak seolah-olah saja) merdeka biasanya tetap saja benar-benar baik, jujur, ramah, rajin, bertanggungjawab, berimajinasi, berinisiatif, berani, bersyukur, bermanfaat, tekun, dan tahu diri dalam menyikapi segala bentuk kejadian/kenyataan. Inilah saatnya kita tunjukkan bahwa kita tidak hanya kaya harta saja, tapi juga kaya lahir dan batin!

 

Renungan Joger, Kamis, 23 April 2020

Renungan Joger, Kamis, 23 April 2020.

NKRI kita tercinta ini tidak butuh orang pintar yang tidak baik dan tidak jujur, tapi butuh banyak orang-orang atau rakyat atau warga atau stakeholder yang benar-benar (tidak seolah-olah saja) merdeka atau yang benar-benar baik, jujur, ramah, rajin, bertanggungjawab, berimajinasi, berinisiatif, berani, bersyukur, bermanfaat, tekun, dan tahu diri. Marilah kita kurangi beromongkosong, sambil tetap berdoa, berkarya, maupun bekerja nyata, bekerja keras, bekerja cerdas, bekerja sama, serta bekerja bakti!

Renungan Joger, Rabu, 22 April 2020

Renungan Joger, Rabu, 22 April 2020.

Untuk sementara NSM/Niat Swadaya masyarakat GARING tidak bisa melakukan pemberian bantuan bedah rumah sangat sederhana maupun memberikan bantuan ke rumah sakit, tapi itu tidak berarti bahwa kami (Joger) kehabisan akal sehat untuk tetap melakukan kebaikan dan kebajikan terutama bagi segenap anggota keluarga Joger yang berada di “garis depan”, yaitu minimal tidak memecat mereka, termasuk 18 orang yang masih belum benar-benar menjadi anggota keluarga Joger. Merdeka!

Renungan Joger, Selasa, 21 April 2020

Renungan Joger, Selasa, 21 April 2020.

Justru dalam keadaan susah menghadapi pandemi corona seperti saat inilah seharusnya kita menunjukkan jati diri kita yang sesungguhnya, dalam arti, bagi yang sebelum ini memang baik dan jujur, inilah saatnya menunjukkan bahwa kita memang benar-benar baik dan jujur, tapi bagi “mereka” yang selama ini belum benar-benar baik dan belum jujur, justru di saat seperti inilah “mereka” seharusnya bisa dan boleh bersikap benar-benar baik dan jujur! NKRI butuh rakyat yang benar-benar baik dan jujur!

Renungan Joger, Senin, 20 April 2020

Renungan Joger, Senin, 20 April 2020.

Di saat seperti sekarang ini, di mana kita semua sedang harus berusaha menghentikan penyebaran virus corona, marilah kita tingkatkan “kebaikan dan kejujuran”, pemerintah kita pasti akan menyediakan berbagai macam bantuan, tapi itu tidak berarti kita semua harus ikut menuntut berbagai macam bantuan, bahkan bagi yang benar-benar masih mampu seharusnyalah ikut membantu sesama yang benar-benar pantas, perlu, dan mau menerima bantuan yang wajar secara wajar. Jagalah “kebaikan dan kejujuran”!

Renungan Joger, Minggu, 19 April 2020

Renungan Joger, Minggu, 19 April 2020.

Pada suatu hari (sudah di era reformasi), seorang petugas dari Pemda yang secara gencar dan tegas menuntut salah satu anggota keluarga Joger yang sedang membangun rumah di kampungnya untuk menunjukkan IMB yang sebenarnya sedang dalam proses pengurusan, tapi ketika ditanya balik, ternyata petugas yang punya rumah di pinggir jalan besar di kota (bukan di kampung), malah belum punya IMB untuk rumahnya sendiri, he..he. Quo vadis Indonesia? Quo vadis keadilan???

Renungan Joger, Sabtu, 18 April 2020

Renungan Joger, Sabtu, 18 April 2020.

Penyalahgunaan wewenang/kekuasaan secara tidak wajar atau secara terlalu tajam terhadap pihak-pihak tertentu dan/tapi malah terlalu lembut terhadap pihak-pihak tertentu lainnya oleh penegak hukum kita sendiri (bukan oleh penegak hukum asing), adalah salah satu (bukan satu-satunya) bibit, akar, dan/atau sumber kementang-mentangan yang bisa saja tumbuh dan berkembang menjadi penjajahan oleh dan terhadap bangsa kita sendiri. Oke?

Renungan Joger, Jumat, 17 April 2020

Renungan Joger, Jumat, 17 April 2020

Walaupun tidak banyak, tapi ternyata masih saja ada orang kita yang mengira dan/atau bahkan yakin bahwa memajukan NKRI kita tercinta ini lebih butuh banyak penguasa yang benar-benar berkuasa walaupun korup daripada pengusaha yang benar-benar baik, jujur, rajin, adil, beradab, inovatif, kreatif, produktif, dan bertanggung jawab. Menurut Anda kita lebih butuh orang yang mana? Oke? Terima kasih!

Renungan Joger, Kamis, 16 April 2020

Renungan Joger, Kamis, 16 April 2020.

Untuk memajukan NKRI kita yang indah, subur, luas, dan kaya sumber daya alam dan juga kaya sumber daya manusia ini, kita lebih butuh pekerja atau pengusaha atau penguasa? Menurut hemat saya (Mr. Joger) tampaknya kita butuh semua rakyat atau semua stakeholder kita yang benar-benar mau, mampu, sempat, ikhlas, dan mantap berkontribusi memajukan diri mereka dalam kesadaran dan kapasitas mereka masing-masing sebagai makhluk individu yang juga makhluk sosial yang benar-benar baik, jujur, dan beradab!

Renungan Joger, Rabu, 15 April 2020

Renungan Joger, Rabu, 15 April 2020

Kalau bisa, janganlah terlalu bangga dan/atau apalagi sampai terlalu fanatik membela pendapat kita sendiri yang belum tentu benar dan/atau apalagi yang sudah pasti salah, dengan memaki-maki, ngomel, menyebar hoax, maupun menghasut, yang bisa saja membuat kita jadi lebih layak mendekam di penjara yang sudah penuh sesak, daripada berkeliaran bebas menyebar hasutan yang ngawur dan irasional. Oke?

Renungan Joger, Selasa, 14 April 2020

Renungan Joger, Selasa, 14 April 2020.

Hidup di Bali ini sebenarnya sangat indah dan damai, kecuali kalau kita sudah harus berurusan dan/atau apalagi sudah hidup bersama dengan orang dan/atau apalagi orang-orang yang hobi maupun pekerjaan tetapnya adalah tukang protes, tukang ngeluh, tukang caci, tukang maki, tukang adu-domba, tukang hasut, tukang peras, dan/atau penyebar hoax bayaran. Semoga saja orang-orang seperti itu bisa cepat sadar, bertobat, dan/atau dijauhkan dari kita. OK? Terima kasih! Thank you! Arigato! Gracias! Matur suksema!

Renungan Joger, Senin, 13 April 2020

Renungan Joger, Senin, 13 April 2020.

Orang yang benar-benar (tidak seolah-olah saja) baik, jujur, dan merdeka, adalah orang yang hampir selalu berusaha untuk hidup hemat, sederhana, dan suka menabung uang maupun menabung “karma baik”, bukan orang yang hanya pandai dan rajin jalan-jalan, makan-makan, minum-minum, maupun berlibur bagaikan raja dan ratu menghambur-hamburkan uang bank, uang perusahaan, uang orang tua, uang negara, dan/atau uang rakyat. *Waspadalah!

Renungan Joger, Minggu, 12 April 2020

Renungan Joger, Minggu, 12 April 2020.

Paling repot hidup bersama teman dan/atau apalagi saudara yang suka hidup berfoya-foya bagaikan orang paling kaya di dunia, tapi ketika uangnya habis dan utangnya numpuk, eh, malah merayu kita untuk meminjamkannya uang, dan ketika tidak kita berikan, eh kita malah dituduh sebagai orang paling pelit di dunia. Tidak perlu takut, tapi tetaplah hemat secara wajar, justru agar tidak perlu cari kredit!

Renungan Joger, Sabtu, 11 April 2020

Renungan Joger, Sabtu, 11 April 2020.

Pandemi virus corona adalah segumpal kenyataan yang membuat hampir semua orang merasa cemas, ngeri, takut, dan/atau bahkan ada yang panik, tapi kalau bisa, marilah kita wajarkan sikap kita dalam bereaksi terhadap kecemasan, kengerian, ketakutan, maupun kepanikan ini! Jangan perburuk keadaan dengan bersikap tidak wajar. Janganlah malah mengambil keuntungan yang tidak wajar dari musibah ini. Marilah kita bersatu mengatasi pandemi corona ini! OK?

Renungan Joger, Kamis, 09 April 2020

Renungan Joger, Kamis, 09 April 2020.

Bagi orang tua yang punya anak laki-laki, janganlah namakan dia Coronawan, bagi yang punya anak perempuan, janganlah namakan dia Coronawati, kasihanilah anak-anak kita justru dengan minimal memberi nama yang memberi kesan dan sugesti yang benar-benar baik, positif, optimis, hebat, kuat, jaya, menyehatkan dan membahagiakan. Marilah kita patuhi anjuran pemerintah untuk tetap tinggal di rumah secara bersih dan sehat. Merdeka!

Renungan Joger, Rabu, 08 April 2020

Renungan Joger, Rabu, 08 April 2020.

Apakah “reformasi” di NKRI kita yang konon sama-sama sangat amat kita cintai ini memang sudah gagal? Kalau belum, karena apa pelaku KKNK atau Korupsi, Kolusi, Nepotisme, Koncoisme maupun Premanisme malah tetap saja bisa dan bebas beroperasi di balik berbagai macam aturan maupun wewenang yang dititipkan oleh rakyat atau oleh para stakeholder NKRI ini? Quo vadis Indonesia? Quo vadis keadilan? Waspadalah!

Renungan Joger, Selasa, 07 April 2020

Renungan Joger, Selasa, 07 April 2020.

Apakah “reformasi” di NKRI kita yang konon sama-sama sangat amat kita cintai ini memang sudah gagal? Kalau belum, karena apa pelaku KKNK atau Korupsi, Kolusi, Nepotisme, Koncoisme maupun Premanisme malah tetap saja bisa dan bebas beroperasi di balik berbagai macam aturan maupun wewenang yang dititipkan oleh rakyat atau oleh para stakeholder NKRI ini? Quo vadis Indonesia? Quo vadis keadilan? Waspadalah!

Renungan Joger, Senin, 06 April 2020

Renungan Joger, Senin, 06 April 2020.
Awas 1001 awas, di zaman super-edan seperti sekarang ini, banyak makhluk berbentuk manusia berhati iblis yang bersifat dan bersikap lebih jahat, lebih kejam, lebih buas, lebih liar, lebih ganas, lebih biadab, dan lebih sewenang-wenang daripada binatang liar, buas, dan ganas, yang senantiasa siap memangsa apa saja maupun siapa saja seperti omnifora atau “pemakan segala”. Quo vadis Pancasila? Quo vadis Indonesia? Aduh!

Renungan Joger, Minggu, 05 April 2020

Renungan Joger, Minggu, 05 April 2020.
Tiga juta manusia yang benar-benar (tidak seolah-olah saja) secara benar-benar wajar, optimal, adil, beradab, bermoral, beretika, proporsional, profesional, dan/atau benar-benar merdeka menghormati dan mencintai NKRI ini bisa jauh lebih baik dan lebih bermanfaat bagi NKRI kita tercinta ini daripada 267 juta manusia luar biasa yang tidak jelas iktikad, rasa hormat, maupun rasa cintanya bagi NKRI kita yang konon sama-sama sangat kita cintai ini. Oke?

Renungan Joger, Sabtu, 04 April 2020

Renungan Joger, Sabtu, 04 April 2020.
Kalau bisa, janganlah lakukan hal atau kegiatan yang kita sendiri tidak mau dan tidak suka kalau hal atau kegiatan serupa dilakukan atau diberlalukan pada diri, sahabat, keluarga, maupun pada teman-teman kita yang benar-benar baik, jujur, adil, beradab, bertanggungjawab, dan/atau benar-benar merdeka! Marilah hormati dan cintai diri kita sendiri tanpa membenci maupun meremehkan siapapun maupun apa pun juga ! Terima kasih!

Renungan Joger, Jumat, 03 April 2020

Renungan Joger, Jumat, 03 April 2020.

Aksi penolakan jenazah korban pandemi (wabah penyakit yang mendunia di luar kendali) korona adalah salah satu bentuk sikap tidak baik yang sangat amat pantas dan perlu kita sadari, pahami, dan untuk tidak lakukan, karena menolak jenazah korban pandemi adalah salah satu bentuk kekurangpahaman dan kekurangcerdasan yang bisa sangat biadab dan destruktif bagi perikemanusiaan yang benar-benar adil dan beradab. Marilah kita kembali jadi manusia beradab!

Renungan Joger, Kamis, 02 April 2020

Renungan Joger, Kamis, 02 April 2020.

Alangkah bahagianya hidup di NKRI yang indah, subur, luas, kaya, punya Bhinneka Tunggal Ika, punya Soempah Pemoeda, punya Pancasila, punya UUD 1945, dan punya banyak sekali penegak hukum, kalau saja kita semua benar-benar beriktikad, berpikir positif, berkarya kreatif, bekerja nyata, bekerja keras, bekerja cerdas, berbagi tugas, berbagi rezeki, bayar pajak, maupun bekerja bakti menjaga kebersihan dan kelestarian hidup kita secara benar-benar wajar, optimal, dan/atau merdeka.

Renungan Joger, Rabu, 01 April 2020

Renungan Joger, Rabu, 01 April 2020.

Alangkah bahagianya hidup di NKRI yang indah, subur, luas, kaya, punya Bhinneka Tunggal Ika, punya Soempah Pemoeda, punya Pancasila, punya UUD 1945, dan punya banyak sekali penegak hukum, kalau saja kita semua benar-benar beriktikad, berpikir positif, berkarya kreatif, bekerja nyata, bekerja keras, bekerja cerdas, berbagi tugas, berbagi rezeki, bayar pajak, maupun bekerja bakti menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan hidup kita secara benar-benar wajar, optimal, dan/atau merdeka.