Renungan Joger, Selasa, 05 Juni 2018.
Kalau memang merasa pantas, perlu, mampu, dan sempat iri maupun cemburu, silakan lampiaskanlah rasa maupun sikap iri maupun cemburu kita secara benar-benar baik, jujur, ramah, adil, beradab, dan bertanggungjawab, yang penting janganlah biarkan rasa iri maupun cemburu kita sampai tumbuh & berkembang menjadi dengki dan kemarahan yang membabi-buta! Oke? Oke tidak oke, tetap thank you! Merdeka!
Renungan Joger, Senin, 04 Juni 2018.
Sebagai orang-orang yang sudah benar-benar cerdas, berbudaya, dewasa, matang, dan merdeka, sudah selayaknyalah kita menikah dan "bikin anak", lalu didik dan besarkan lah anak atau anak kita secara benar-benar cerdas, berbudaya, dewasa, matang, dan merdeka, bukan hanya dalam bentuk kata-kata saja, tapi juga dalam bentuk teladan dan/atau contoh-contoh nyata kebaikan dan manfaatnya bagi diri mereka & lingkungan hidup kita!
Renungan Joger, Minggu, 03 Juni 2018.
Sebelum tahun 1980, saya (Joseph Theodorus Wulianadi alias Mr. Joger) memang sempat cari tambahan nafkah pribadi secara serabutan, termasuk dengan menjadi pemandu wisata tidak profesional yang kadang-kadang memandu tamu-tamu berbahasa Jerman, tapi setelah menikah dan punya anak (Agustus 1980), saya pun terpaksa dengan senang hati bikin rencana untuk punya sebuah usaha kecil-kecilan yang saya beri nama JOGER.
Renungan Joger, Sabtu, 02 Juni 2018.
Bagi kita yang sudah benar-benar (tidak hanya seolah-oleh saja) punya kesibukan yang benar-benar baik & bermanfaat bagi kemajuan dan kejayaan NKRI, tidak perlu ikut-ikutan banyak omong maupun demo ini atau demo itu, tapi nanti di saat pencoblosan, pilihlah calon pemimpin yang benar-benar baik, jujur, ramah, rajin, bertanggungjawab, berimajinasi, berinisiatif, berani, bersyukur, dan bermanfaat bagi NKRI kita bersama! Oke? Terima kasih!
Renungan Joger, Senin, 28 Mei 2018.
Don’t forget - jangan lupa, bahwa yang dimaksud dengan "jalan tengah" itu tidak selalu harus benar-benar di tengah jalan, tapi memang harus selalu benar-benar harmonis, wajar, adil, beradab, mengayomi semua pihak terkait, dan memang benar-benar harus tidak boleh menindas siapapun yang berada di jalan yang sudah kita buat serta rawat bersama secara benar-benar baik & jujur!
Renungan Joger, Minggu, 27 Mei 2018.
Kalau bisa, marilah kita semua (tanpa kecuali) hormati, cintai, dan bela NKRI ini cukup sesuai dengan bekal bakat, berkat, semangat, fungsi, porsi, serta kesempatan kita masing-masing secara benar-benar wajar atau secara benar-benar optimal atau secara benar-benar merdeka atau secara benar-benar adil dan beradab atau secara benar-benar sebaik, sejujur, seadil, dan serajin mungkin saja, tidak harus dengan jadi PNS atau tentara atau polisi atau guru atau pedagang saja. Merdeka!
Renungan Joger, Sabtu, 26 Mei 2018.
Marilah kita hormati dan cintai Tuhan Yang Mahaesa & Mahabaik, justru dengan secara bersungguh-sungguh menghormati & mencintai diri kita sendiri, keluarga kita sendiri, bangsa kita sendiri, agama kita sendiri, partai kita sendiri (kalau punya), maupun lingkungan hidup kita bersama tanpa membenci maupun meremehkan siapa-siapa maupun apa-apa orang lain secara wajar! Oke? Oke tidak oke, tetap thank you! Merdeka!
Renungan Joger, Jumat, 25 Mei 2018
Sebagai orang-orang yang benar-benar berbudaya, dewasa, dan merdeka, biasakanlah untuk benar-benar (tidak hanya seolah-olah saja) berpikir secara baik, jujur, adil, matang, dan dewasa terlebih dahulu sebelum benar-benar bertindak, apalagi kalau tindakan kita menyangkut hajat hidup orang banyak yang percaya pada kebijaksanaan kita. Janganlah terlalu percaya diri, tapi tetaplah percaya pada Tuhan YME. Oke?
Renungan Joger, Kamis, 24 Mei 2018.
Kalau bisa, janganlah buka rahasia ketidakbahagiaan hidup kita dengan sering marah-marah dan/atau apalagi ngamuk-ngamuk di ruang publik maupun di dunia maya. Marilah kita kurangi omong kosong, sambil benar-benar tetap memperbanyak karya kreatif, kerja nyata, maupun kerja bakti ikut menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan hidup kita bersama! Setuju? > Setuju, tidak setuju, tetap terima kasih!
Renungan Joger, Rabu, 23 Mei 2018.
Kapten-kapten yang paling hebat dan paling suka tajam mengkritisi para kapten yang sedang bertugas sebagai kapten, biasanya, malah para kapten yang sedang tidak melaut, karena sedang tidak punya maupun sedang belum punya kapal untuk dikapteni. Begitu pula kritisi yang belum pernah benar-benar jadi praktisi lah yang bisanya paling hebat dan tajam kritikannya, he..he..he.