Renungan Joger, Minggu, 01 Desember 2019.
Hukum relativitas kepuasan versi Joger, adalah kesadaran bahwa orang yang kita janjikan beri Rp 1 juta per minggu akan sangat puas dan gembira ketika kita beri Rp 1,1 juta per minggu, tapi orang yang kita janjikan beri Rp 2 juta per minggu akan sangat tidak puas dan sedih ketika kita beri Rp 1,9 juta per minggu, padahal Rp 1,9 juta, kan lebih banyak daripada Rp 1 juta. Makanya, kalau bisa, janjikanlah Rp 1,2 juta per minggu, kalau kita memang akan sanggup memberi Rp 1,25 juta/minggu.
Renungan Joger, Sabtu, 30 November 2019.
Kalau memang benar, buktikanlah bahwa kita memang benar-benar benar, tapi jika memang tidak atau kurang benar, janganlah ngotot ingin dianggap benar. Daripada buang-buang waktu, pikiran, tenaga, dana, kata-kata maupun persahabatan, sebaiknya ngaku saja secara baik, jujur, dan sportif. Lalu berjanjilah (terutama pada diri kita sendiri) untuk tidak kembali mengulangi kesalahan yang sama maupun serupa. Janganlah suka cari kambing hitam! Terima kasih!
Renungan Joger, Jumat, 29 November 2019.
Kalau bisa, marilah kita ramai-ramai berdoa, bekerja, dan berkarya secara benar-benar baik, jujur, ramah, rajin, gigih, cermat, dan hemat, sehingga kita pun bisa ramai-ramai memperkaya diri tanpa membiarkan dan/atau apalagi membuat sesama kita miskin dan/atau apalagi tambah miskin! Karena kalau kita ingin kaya, janganlah pikir orang lain ingin miskin. Setuju? Terima kasih! Thank you! Matur Suksema!
Renungan Joger, Kamis, 28 November 2019.
Menurut mass media (TV, radio, koran, majalah, dan lain-lainnya) konon Pak Ahok (BTP) dapat tugas berantas mafia Migas yang sudah sejak zaman Orla maupun Orba membebani Pertamina secara sangat amat signifikan (tapi sangat amat sulit dikendalikan). Mudah-mudahan saja ke depannya tidak banyak rakyat/warga/orang kita yang malah mendukung dan/atau apalagi sampai menjadi boss mafia Migas. Selamat berjuang Pak Ahok DKK! Ayo, bangkit dan jayalah NKRI!
Renungan Joger, Rabu, 27 November 2019.
Pendidikan yang baik, jujur, ramah, terjangkau, adil, bersih, beradab, berkualitas, dan merdeka, adalah salah satu (bukan satu-satunya) hal terpenting yang bisa kita jadikan modal untuk meningkatkan kualitas maupun kuantitas isi hati, isi otak, maupun isi kantong seluruh rakyat Indonesia. Ayo, marilah kita sediakan dan persembahkan pendidikan yang benar-benar baik, jujur, ramah, terjangkau, adil, bersih, beradab, berkualiatas, dan merdeka kepada seluruh rakyat Indonesia yang memang benar-benar mau belajar. Merdeka!
Renungan Joger, Selasa, 26 November 2019.
Kalau saja kita memang benar-benar (tidak seolah-olah saja) mau, tentu saja kita mampu menciptakan, merawat, maupun menumbuhkembangkan kesejahteraan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang benar-benar baik, jujur, dan rajin. Bayangkan saja Singapura yang nyaris tidak punya sumber daya alam, karena apa mereka bisa menjadi negara yang bukan hanya maju tapi juga relatif sangat sehat secara kejiwaan, raga, pikiran, perasaan, pergaulan, komunikasi, dan kantong, he..he. Demi kemaslahatan NKRI, jangan malu/ragu untuk belajar! Oke?
Renungan Joger, Senin, 25 November 2019.
Marilah kita ramai-ramai jaga kebersihan dan kelestarian lingkungan hidup kita justru dengan otak, hati, tangan, pakaian, maupun alat-alat yang bersih, jangan kotori hati, otak, tangan, maupun, kantong kita dengan melakukan KKN dan kawan-kawan! Karena NKRI kita yang indah, subur, luas dan kaya ini tidak mungkin bisa benar-benar menyejahterakan secara berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, jika korupsi, kolusi, nepotisme, koncoisme, premanisme, maupun pungli tetap marak dan merajalela. Bangkit dan jayalah NKRI!
Renungan Joger, Minggu, 24 November 2019.
Pada tahun 1999, kami (keluarga Joger) berhasil membawa 7 penjiplak desain-desain jelek buatan Mr. Joger ke meja hijau untuk diadili sesuai dengan prosedur yang adil, tapi ternyata bukan mereka yang jera atau kapok, melainkan justru saya (Mr. Joger) lah jadi tidak sempat bikin desain-desain baru yang benar-benar unik dan kreatif, karena harus menghadiri dan mengawal proses peradilannya. Untuk selanjutnya, keluarga Joger hanya mengandalkan kesadaran dan simpati Anda sebagai konsumen untuk tidak beli/pakai kaus jiplakan!
Renungan Joger, Sabtu, 23 November 2019.
Kalau saya (Mr. Joger), sih masih percaya bahwa sebagai desainer sejati, sudah selayaknyalah kita merancang sendiri desain-desain yang benar-benar baru, asli, unik, dan/atau bukan hasil tiruan, jiplakan, maupun bajakan, tapi sayang, makin hari makin banyak saja muncul orang-orang hebat yang tanpa malu-malu meniru, menjiplak, dan membajak karya-karya Joger yang walaupun jelek-jelek, tapi orisinal. Dalam hal ini hanya konsumen sajalah yang bisa menyelamatkan desainer-desainer yang benar-benar baik, jujur, dan kreatif seperti kami. Merdeka!
Renungan Joger, Jumat, 22 November 2019.
"Walaupun" atau "justru" karena desain-desain karya saya makin lama makin banyak ditiru, dijiplak, dan dibajak oleh orang-orang hebat dan mengaku sebagai pengusaha kecil penganut konsep ATM (Amati, Tiru, dan Modifikasi) lah saya (Mr. Joger) terpaksa dengan senang hati membuat lebih banyak desain-desain benar-benar baru secara benar-benar baik, jujur, inovatif, kreatif, dan/atau merdeka untuk menjaga agar Joger dan NSM GARING bisa dan boleh tetap eksis. Oke? Terima kasih!