Renungan Joger, Kamis, 28 Mei 2020.
Dalam rangka ikut mengurangi beban keuangan pemerintah kita saat ini (Mei 2020) saya (Mr/Pak Joger) dengan rendah hati, tapi tidak rendah diri, bagi segenap anggota keluarga Joger maupun pendukung filosofi (ajakan) GARING, kalau bisa, janganlah sampai ikut-ikutan berebut bantuan uang maupun sembako, biarkanlah mereka yang lebih membutuhkan memperoleh lebih banyak bantuan secara lebih damai. Terima kasih! Matur Suksema! Thank you!
Renungan Joger, Rabu, 27 Mei 2020.
Sejak Tgl 23 Maret 2020, Joger, Kuta maupun Joger, Luwus sudah mulai memasuki suasana tiarap sambil tetap menjaga agar 305 sesama anak bangsa Indonesia yang bergabung sebagai anggota keluarga Joger maupun sebagai pendukung NSM/Niat Swadaya Masyarakat GARING, minimal bisa tetap hidup layak maupun bisa tetap merasa tetap hidup layak, dalam arti minimal bisa tetap makan dan minum tiga piring setiap hari secara layak dan berkesinambungan, tanpa pemasukan sama sekali.
Renungan Joger, Selasa, 26 Mei 2020.
Apa gunanya kelihatan sangat taat beragama, kalau ternyata kita tetap saja suka dan rajin melakukan hal-hal yang tidak baik, tidak bermanfaat, tidak konstruktif, tidak menyenangkan, tidak mendamaikan, dan/atau tidak kondusif (tidak memberi peluang/tidak mendukung) upaya kita bersama untuk mewujudkan kemaslahatan, kesehatan, kebahagiaan, dan kesejahteraan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang juga benar-benar (tidak seolah-olah saja) taat beragama (tidak fanatik). Oke?
Renungan Joger, Sabtu, 23 Mei 2020.
Sebagai manusia biasa yang berakal-budi, saya (Mr. Joger dalam kesadaran dan kapasitas saya sebagai makhluk individu yang juga makhluk sosial) sangat berharap semua umat manusia mau dan mampu menyadari serta memahami bahwa yang namanya ibadah atau upaya untuk menghormati, menghargai, dan mencintai Tuhan (kita bersama) Yang Mahaesa itu adalah hak dan kewajiban asasi semua individu, yang tidak harus selalu sesuai dengan ajaran agama tertentu saja.
Renungan Joger, Jumat, 22 Mei 2020.
Selama niat & sikap baik kita benar-benar baik, lebih baik, maupun terbaik, tetapi tidak sampai terlalu baik dan/atau apalagi sampai terlalu tidak baik, jangankan ramai-ramai berdoa secara ritual, bahkan berdoa dalam bentuk berkarya kreatif, bekerja sama, berbagi rezeki, bayar pajak, maupun bekerja bakti menjaga keberihan dan kelestarian lingkungan secara benar-benar wajar pun bisa kita jadikan sebagai wujud rasa hormat dan rasa cinta kita kepada TUHAN. Oke?
Renungan Joger, Rabu, 20 Mei 2020.
Ketika "niat baik kita memang benar-benar baik, lebih baik, dan/atau apalagi terbaik, dan/tetapi benar-benar tidak terlalu baik dan juga tidak terlalu tidak baik", jangankan berkarya kreatif dan bekerja cerdas, bahkan berlibur secara wajar pun bisa saja kita jadikan "kegiatan ibadah" atau "kegiatan untuk menghormati dan mencintai Tuhan kita bersama Yang Mahaesa, Mahabaik, dan Mahabijaksana. Terima kasih!
Renungan Joger, Selasa, 19 Mei 2020.
Salah satu ajakan maupun nasihat luhur para leluhur kita yang sangat sering dan/atau bahkan hampir selalu dilanggar oleh para penguasa maupun oleh para pengusaha di NKRI ini, adalah untuk tidak bersifat dan bersikap mentang-mentang! Ayo, marilah kita larang diri kita sendiri masing-masing untuk punya sifat dan sikap suka mentang-mentang! Bagi yang kaya jangan mentang-mentang kaya, dan bagi yang miskin, jangan mentang-mentang miskin! Bagi yang menang, jangan mentang-mentang menang! Oke? Terima kasih!
Renungan Joger, Senin, 18 Mei 2020.
Salah satu kebaikan dan kejujuran yang sangat pantas dan perlu dilakukan oleh pemerintah adalah mengakui bahwa "dana pembangunan", "dana desa", maupun "dana sosial yg sekarang digelontor untuk membantu pihak-pihak yang benar-benar memerlukan bantuan", sebenarnya juga bersumber dari pajak yang disetorkan oleh para pengusaha, investor, pedagang, petani, dan para pekerja yang benar-benar baik, jujur, adil, rajin,dan bertanggungjawab. Bukan jatuh dari langit!
Renungan Joger, Minggu, 17 Mei 2020.
Awas 1001 awas! Justru di saat-saat seperti sekarang inilah para penegak hukum benar-benar harus lebih waspada dalam mengawasi para musang berbulu ayam yang sangat amat pandai dan rajin memanfaatkan buruknya keadaan justru untuk mengeruk sebanyak-banyaknya keuntungan materi untuk diri maupun kelompoknya sendiri. Tidak perlu takut, tapi tetaplah baik, jujur, adil, bijaksana, dan waspada! Setuju? Terima kasih! Thank You!
Renungan Joger, Sabtu, 16 Mei 2020.
Tahukah Anda, bahwa untuk hidup sebagai seorang yang benar-benar baik dan jujur di antara banyak orang yang tidak baik dan tidak jujur, bisa jauh lebih berbahaya daripada untuk hidup sebagai seorang yang tidak baik dan tidak jujur di antara orang-orang yang benar-benar baik dan jujur, karena kalau kita khilaf melakukan kesalahan, mereka yang benar-benar baik dan jujur pun akan secara benar-benar baik dan jujur memaafkan kita. Jangan takut, tetaplah baik, jujur, adil, bijaksana, dan waspada! Jangan tiru yang tidak baik!