Renungan Joger, Minggu, 28 Juni 2020.
Orang yang benar-benar merdeka adalah orang-orang yang secara sadar dan otonom benar-benar (tidak seolah-olah saja) baik, jujur, ramah, rajin, bertanggungjawab, berimajinasi, berinisiatif, berani, bersyukur, bermanfaat, tekun, dan tahu diri, sehingga minimal tidak sampai harus jadi pemalas, pemalak, preman, beban, parasit, koruptor, provokator, pemakan gaji buta, maupun teroris di NKRI kita tercinta ini. Marilah kita bangun NKRI secara merdeka! Kurangilah beromong-kosong! Terima kasih!
Renungan Joger, Sabtu, 27 Juni 2020.
Kalau di saat anomali seperti sekarang ini, tampaknya jadi PNS, anggota ABRI, anggota POLRI, dan terutama jadi petugas pajak lah yang paling enak, karena gaji mereka dibayar penuh dengan uang pajak yang disetorkan oleh para wajib pajak, tetapi kami (sekitar 300-an anggota keluarga inti Joger Kuta dan Joger Luwus) tetap bersatu padu minimal agar tetap bisa makan 3 kali setiap hari sambil tetap berdoa, berkarya, dan bekerja secara benar-benar wajar, optimal, proporsional, mandiri, dan/atau merdeka. Mohon doa restu Anda!
Setelah 4 bulan mengalami devisit akibat tidak adanya pemasukan, kami tetap saja belum merasa benar-benar terpaksa untuk melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kekeluargaan) dengan sekitar 300-an anggota keluarga Joger yg bertugas di gugus depan di Joger Kuta dan di Joger Luwus, maka kami pun sejak Maret 2020 sudah "makan dan minum tabungan" secara benar-benar wajar, optimal, proporsional, mandiri, dan/atau merdeka. Mohon doa restu Anda!
Renungan Joger, Kamis, 25 Juni 2020.
Salah satu (bukan satu-satunya) tujuan mulia kita sebagai manusia merdeka, adalah memerdekakan semua orang, dalam arti semua orang lain maupun diri kita sendiri yang walaupun bagaimana, kan juga orang, bukan orang-aring, bukan orong-orong, dan juga bukan orang-orangan. Marilah kita ramai-ramai saling memerdekakan secara benar-benar baik, jujur, adil, beradab, manusiawi, dan bertanggung jawab, dan/atau secara benar-benar merdeka! Merdeka atau merdeka!
Renungan Joger, Rabu, 24 Juni 2020.
Salah satu (bukan satu-satunya) tujuan hidup manusia berbudaya merdeka, adalah secara benar-benar baik, jujur, adil, beradab, dan bertanggungjawab benar-benar berusaha untuk mengurangi sifat kebinatangan kita yang suka mengaku dan ingin diakui sebagai manusia atau sebagai makhluk hidup termulia di antara semua makhluk hidup ciptaan Tuhan Yang Mahaesa, Mahabaik, Mahabijaksana, Mahapencipta, dan Mahamulia. Ayo, sama-sama berusaha!
Renungan Joger, Selasa, 23 Juni 2020.
Selama rasa iri dan/atau apalagi dengki tetap kita anggap sebagai sifat dan sikap yang layak kita jadikan alat perjuangan, janganlah heran, kalau kita semua akan miskin dan hancur bersama sebagai akibat kesesatan kita dalam memilih sifat dan sikap. Marilah kita kerahkan dan arahkan rasa iri kita secara benar-benar baik, jujur, ramah, rajin, bertanggungjawab, dan/atau merdeka! Oke? Terima kasih! Matur suksma!
Renungan Joger, Senin, 22 Juni 2020.
Semua "orang biasa" (homosapiens) pasti punya kelemahan maupun kekurangan sebagai pengimbang kekuatan maupun kelebihannya. Makanya, kalau bisa, janganlah sombongkan kekuatan dan kelebihan kita, tapi sadari, pahami, dan ubah lah berbagai kelemahan dan kekurangan kita, minimal agar mereka tidak sampai menjadi pengganggu kemauan dan kemampuan kita untuk bersyukur sebelum kita ubah menjadi pendukung kemauan kita untuk bersyukur. Terima kasih!
Renungan Joger, Minggu, 21 Juni 2020.
Konon 80% kekayaan di dunia ini dinikmati oleh 20% manusia, tetapi 20% kekayaan di dunia ini malah harus diperebutkan oleh 80% manusia. Makanya, kalau bisa, marilah kita rajin berdoa, di samping dalam bentuk kata-kata dan mantra-mantra, juga dalam bentuk berkarya kreatif, bekerja nyata, bekerja keras, bekerja cerdas, berbagi tugas, berbagi rezeki, bayar pajak, maupun dalam bentuk bekerja bakti menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan hidup kita bersama secara benar-benar wajar/optimal saja! Setuju?
Walaupun terkesan agak utopia, alangkah indahnya hidup di dunia fana ini, kalau saja semua orang/pihak benar-benar (tidak seolah-olah saja) mau, mampu, ikhlas, dan mantap mengendalikan serta melampiaskan keserakahannya secara benar-benar wajar/optimal, proporsional, bermoral, beretika, adil, beradab, dan/atau benar-benar merdeka saja, dalam arti tidak berlebih-lebihan, tidak mentang-mentang, dan/atau hanya sesuai dengan kebutuhannya saja. Terima kasih!
Renungan Joger, Jumat, 19 Juni 2020.
Orang yang sudah benar-benar merdeka, adalah orang biasa (normal) yang sudah benar-benar sadar dan paham apa-apa yang pantas dan tidak pantas dilakukan, dan/tetapi tetap saja hanya mau melakukan hal-hal yang dia yakini sebagai yang benar-benar pantas dia lakukan secara benar-benar (tidak seolah-olah saja) baik, jujur, wajar, optimal, adil, beradab, bertanggungjawab, bebas, dan berkesinambungan. Merdeka!