Renungan Joger, Rabu, 08 Juli 2020.
Memang banyak soal yang layak kita perdebatkan, kecuali soal-soal yang tidak layak kita perdebatkan seperti soal agama, keyakinan, maupun selera. Marilah kita kurangi "omong kosong" justru dengan memperbanyak dan mempersering berdoa, berkarya, bekerja nyata, bekerja keras, bekerja cerdas, berbagi tugas, berbagi rezeki, bayar utang uang, bayar utang budi, bayar pajak, maupun bekerja bakti menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan hidup kita bersama. Terima kasih!
Walaupun "kerja nyata" bagi kita saja malah merupakan "omong kosong" bagi mereka, atau niat atau keyakinan atau maksud atau tujuan kita memang benar-benar baik, lebih baik, maupun terbaik, tidak terlalu baik dan juga tidak terlalu tidak baik, janganlah tunda-tunda lagi, laksanakanlah segera secara sebaik mungkin, sejujur mungkin, seikhlas dan semantap mungkin, dan sesering mungkin, sampai kiamat pribadi dan/atau kiamat universal kita tiba!
Renungan Joger, Senin, 06 Juli 2020.
Demokrasi bukanlah sistem pemerintahan yang terbaik di dunia, tapi tampaknya memang lebih baik dan berkeadilan daripada sistem pemerintahan otokrasi, diktator, maupun monarki. Makanya demi kebaikan kita bersama, dengan berbekal "iktikad" atau "niat baik yang benar-benar baik, lebih baik, maupun terbaik, bukan niat baik yang terlalu baik dan/atau apalagi yang terlalu tidak baik, marilah kita sadari, pahami, serta jalankan sistem demokrasi secara meritokrasi! Jangan pilih koruptor! Oke?
Renungan Joger, Minggu, 05 Juli 2020.
Kalau benar-benar (tidak seolah-olah saja) ingin jadi diri kita yg benar-benar merdeka, janganlah pernah terlalu serius dalam terlalu meremehkan maupun dalam terlalu memuja-muja apa atau siapa pun yg ada maupun terasa ada di dunia kita bersama yg fana dan hampir selalu penuh dengan misteri dan perubahan ini. Tetaplah sadar, waspada, dan bersikap kritis dalam menyikapi apa dan/atau siapa pun juga secara benar-benar baik, jujur, wajar, optimal, adil, dan beradab di segala cuaca! Merdeka! Terima kasih!
Banyak orang secara polos mengira dan/atau bahkan sangat mengharapkan adanya "hujan uang", tapi setelah saya jelaskan bahayanya, maka hampir semua orang pun mulai sadar dan paham, bahwa "uang hanyalah alat tukar yang hanya bisa benar-benar bermakna baik dan bermanfaat bagi pemiliknya, kalau diperoleh dan dikelola secara benar-benar baik, jujur, adil, beradab, rajin bekerja, bebas, dan bertanggungjawab", bukan dengan menunggu curahannya dari langit! Oke?
Orang yang benar-benar merdeka biasanya, pasti sadar dan paham bahwa "hujan uang" akan menimbulkan "banjir uang". Lalu "banjir uang" akan menimbulkan "peningkatan inflasi", dan kemudian "uang yang sudah berlimpah ruah berada di tangan semua orang pun akan benar-benar kehilangan nilainya", dan itu berarti "semua orang akan mulai menolak uang yang sudah jadi sampah atau gangguan". Jangan takut, tapi tetaplah baik, jujur, adil, rajin, beradab, bijaksana, merdeka, dan/atau waspada! Setuju?
Renungan Joger, Kamis, 02 Juli 2020.
Orang yang sudah benar-benar merdeka, adalah orang biasa (normal) yang sudah benar-benar sadar dan paham apa-apa yang pantas dan tidak pantas dilakukan, dan/tetapi tetap saja hanya mau melakukan hal-hal yang dia yakini sebagai yang benar-benar pantas dia lakukan secara benar-benar (tidak seolah-olah saja) baik, jujur, wajar, optimal, adil, beradab, bertanggungjawab, bebas, dan berkesinambungan. Merdeka!
Renungan Joger, Rabu, 01 Juli 2020.
Kemerdekaan lahir batin itu sebenarnya bukanlah hanya sekadar hak yang harus kita terus tuntut atau rebut saja, tetapi juga harus benar-benar kita sadari, pahami, miliki, serta jalankan dalam berbagai macam kegiatan positif kita bersama setiap detik, setiap menit, setiap jam, setiap hari, setiap minggu, setiap bulan, maupun setiap tahun secara benar-benar baik, jujur, adil, beradab, bermoral, beretika, bertanggungjawab, dan bebas. Terima kasih!
Renungan Joger, Selasa, 30 Juni 2020.
Kalau memang masih belum mampu saling menghormati, saling menghargai, dan saling mencintai, mungkin cobalah untuk tidak saling melecehkan, saling menghina, maupun saling membenci saja terlebih dahulu! Marilah kita hargai, hormati, dan cintai Tuhan (kita bersama) Yang Mahaesa, Mahabaik, dan Mahabijaksana justru dengan tidak melecehkan, tidak menghina, dan tidak membenci sesama manusia ciptaan Tuhan (kita bersama) Yang Mahapencipta! Terima kasih! Matur suksma!
Renungan Joger, Senin, 29 Juni 2020.
Pengusaha yang benar-benar merdeka tidak membiarkan para pekerjanya menjadi miskin dan/atau apalagi sampai menjadi tambah miskin. Pekerja yang benar-benar merdeka tidak menyikapi pemimpinnya sebagai sapi-perahan. Marilah kita saling menghormati, saling menghargai, dan saling mencintai secara benar-benar wajar, optimal, dan merdeka! Janganlah biarkan keterlaluserakahan kita mengubah diri kita menjadi pemangsa bagi sesama kita! Jauhilah suasana biadab yang bercorak "homo homini lupus". Oke? Terima kasih!