Renungan

Renungan Joger, 16 Oktober 2023

Sesuai dengan catatan sejarah, selama kehidupan sehari-hari masyarakat dalam sebuah negara masih dikuasai oleh para pelaku KKN (korupsi, kolusi,maupun nepotisme), janganlah berharap terlalu banyak pada niat baik yang benar-benar baik yg sebenarnya ada dalam sistem demokrasi maupun sistem meritokrasi!Marilah kita pilih pemimpin yang punya rekam jejak yang benar-benar baik, jujur, adil, beradab! Jangan pilih calon pemimpin yg suka bagi-bagi uang haram, ilegal, dan tidak logis! Merdeka!

Renungan Joger, 15 Oktober 2023

Mana lebih penting, bersatu atau kesejahteraan bersama yang benar-benar berkeadilan? Pertanyaan yang pantas dan perlu kita jawab, adalah “Apa gunanya bersatu maupun berkumpul jadi satu kesatuan, kalau tidak dalam rangka mewujudkan, merawat, maupun menumbuhkembangkan kesejahteraan bersama yg benar-benar berkeadilan dan berkeberadaban!? Ciptakanlah suasana yang benar-benar adil dan beradab, maka rakyat pun akan bersatu membangun kesejahteraan bersama yg adil dan beradab! Oke?

Renungan Joger, 14 Oktober 2023

Pemungutan dan pemanfaatan pajak yang beriktikad atau yang benar-benar baik, jujur, adil, beradab, dan/atau optimal sebenarnya sangat amat bisa menjadi instrumen pewujudan, perawatan, maupun penumbuhkembangan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, tetapi sayang dalam kenyataannya uang pajak yang terkumpul terlalu banyak dikorupsi justru oleh para penumpang gelap yang sangat berkuasa di NKRI kita tercinta ini.

Renungan Joger, 13 Oktober 2023

Sebagai salah satu (bukan satu-satunya) rakyat Indonesia yang secara wajar atau optimal sudah dan akan tetap benar-benar menghormati, menghargai, dan mencintai NKRI kita tercinta ini, saya (Joger) sangat ingin tahu karena apa dan untuk apa sebenarnya OJK (Otoritas Jasa Keuangan) harus ada dan harus tetap ada di NKRI kita yang indah, subur, luas, kaya, dan berdasarkan Pancasila ini? Semoga ada jawaban dalam tindakan nyata!

Renungan Joger, 12 Oktober 2023

Bersatu kita teguh, tetapi beriktikad bisa saja lebih teguh dan/atau lebih langgeng, karena persatuan tanpa iktikad atau tanpa dilandasi niat dan sikap baik yang benar-benar baik, lebih baik, maupun terbaik, bukan niat baik yang terlalu baik, dan juga bukan niat baik yang terlalu tidak baik, bisa saja berjalan ke arah yang tidak berkeadilan dan tidak berkeberadaban. Persatuan tanpa keadilan sama saja dengan perdamaian semu yang tak akan bertahan lama. Bersatu kita teguh, beriktikad lebih teguh! Oke?

Renungan Joger, 10 Oktober 2023

Karena apa membayar pajak secara baik, jujur, adil, beradab, dan/atau optimal di NKRI kita tercinta ini tidak pernah cukup membuat keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia benar-benar terwujud Jawabanya adalah karena walaupun tidak semuanya, tetapi sebagian besar dari uang yang disetorkan para pembayar pajak ke negara malah dipakai untuk bayar gaji pegawai negeri yg tidak semuanya bekerja maupun berkarya secara benar-benar baik, jujur, adil, beradab, merdeka, kreatif, produktif, dan tidak korup.

Renungan Joger, 09 Oktober 2023

Jalankanlah semua “kegiatan kehidupan” atau semua “vita activa” secara “beriktikad” dalam arti secara “benar-benar wajar, optimal, adil, beradab, bermoral, beretika, bertanggungjawab dan berkesinambungan sampai akhir hidup kita sendiri masing-masing!

Renungan Joger, 08 Oktober 2023

Sebaik apapun keadaan alam sebuah bangsa, kalau tidak disadari, dipahami, maupun disikapi secara benar-benar baik, jujur, dan bertanggungjawab oleh segenap rakyatnya, maka bangsa itupun tidak akan mungkin bisa tetap baik dan/atau apalagi menjadi lebih baik dan lebih makmur! Terima kasih!

Renungan Joger, 07 Oktober 2023

Kalau tidak suka disakiti, janganlah menyakiti! Bahkan kalau secara tiba-tiba maupun secara tidak tiba-tiba kita merasa suka di sakiti, janganlah langsung merasa berhak dan/atau apalagi wajib untuk menyakiti. Setuju?

Renungan Joger, 06 Oktober 2023

Jangankan kebencian, bahkan kesabaran pun harus ada batasnya. Walaupun ada pepatah klasik yg menyatakan bahwa “sabar itu subur”, tapi sebagai manusia merdeka yg benar2 berkeagama-an, berke-TUHAN-an, berperikemanusiaan, berakal-budi, dan/atau berakal sehat, sudah selayaknyalah kita mengendalikan kebencian kita untuk bersabar secara wajar atau optimal!

Renungan Joger, 05 Oktober 2023

Kalau memang mau bersyukur, ada banyak sekali hal yang bisa dan boleh kita syukuri, tetapi kalau memang mau mengeluh, ada banyak sekali hal yang bisa dan boleh kita keluhkan. Semuanya tersedia untuk kita sikapi sesuai dengan kemampuan maupun keinginan kita yang cepat atau lambat pasti akan berbuah sesuai dengan hukum sebab dan akibat! Terima kasih!

Renungan Joger, 04 Oktober 2023

Jangankan keberanian, bahkan ketakutan pun bisa dan boleh saja kita jadikan modal atau motivasi untuk menciptakan, merawat, maupun menumbuhkembangkan kebaikan, kesejahteraan, maupun kebahagiaan lahir batin kita bersama sebagai sebuah bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai luhur yang ada dalam kelima sila Pancasila kita. Merdeka!

Renungan Joger, 03 Oktober 2023

Semiskin-miskinnya sebuah bangsa, kalau benar-benar secara berkesinambungan didukung oleh segenap rakyatnya yang benar-benar baik, jujur, rajin, ramah, bertanggungjawab, cepat atau lambat pasti akan tumbuh menjadi sebuah bangsa yang kaya, sejahtera, dan bahagia. Setuju? Merdeka!

Renungan Joger, 02 Oktober 2023

Jangankan kita yang memang benar-benar manusia berbudaya, bahkan monyet liar yang benar-benar monyet pun pasti akan tidak suka kalau kita hina, remehkan, dan/atau apalagi caci maki setiap hari, he..he.

Renungan Joger, 01 Oktober 2023

Kalau mau marah atau maki-maki, mungkin memang perlu ditunda, tetapi kalau memang sudah benar-benar cinta, katakanlah segera, jangan tunda-tunda lagi! Janganlah karena malu dan suka main tunda-tunda, lalu terpaksa gigit jari lagi setelah terlambat! Terima kasih!

Renungan Joger, 30 September 2023

Banyak rumah tangga hancur berantakan, hanya karena suami dan istri merasa malu atau kurang bijak/terus terang dalam menyatakan perasaan mereka. Mengapa harus malu? Ayo katakanlah rasa cinta dan kasih sayang kita sesering mungkin dan seserius mungkin! Setuju? Terima kasih!

Renungan Joger, 29 September 2023

Banyak orang bijak menganggap bahwa memberi bantuan selalu lebih baik daripada menerima bantuan, padahal memberi bantuan maupun menerima bantuan adalah bisa sama-sama baik dan bisa sama-sama tidak baik, tergantung niat kita masing-masing saja! Terima kasih!

Renungan Joger, 28 September 2023

Banyak menabung untuk bekal hari tua, adalah salah satu bentuk kewaspadaan kita dalam mengoptimalkan hidup kita, tapi menumpuk uang sampai triliun rupiah untuk diwariskan ke tujuh turunan kita adalah lambang kepanikan yang bisa berbuah kerusakan tatanan kehidupan. Jangan takut, tapi tetaplah waspada!

Renungan Joger, 27 September 2023

Cinta adalah sesuatu yang sangat indah dan menyenangkan untuk kita pikirkan dan katakan, tapi tentu saja akan lebih indah dan lebih menyenangkan lagi, kalau kita wujudkan di dalam perbuatan nyata dalam keseharian kita.

Renungan Joger, 26 September 2023

Jika kita memang ingin ribut, banyak sekali alasan yang bisa kita jadikan alasan untuk ribut, tapi kalau ingin damai, ada lebih banyak lagi alasan untuk damai. Pada dasarnya semuanya sangat amat tergantung pada keinginan atau niat kita saja! Merdeka!

Renungan Joger, 25 September 2023

Kalau mau marah atau maki-maki, mungkin memang perlu ditunda, tetapi kalau memang sudah benar-benar cinta, katakanlah segera, jangan tunda-tunda lagi! Janganlah karena malu dan suka main tunda-tunda, lalu terpaksa gigit jari lagi setelah terlambat! Terima kasih!

Renungan Joger, 24 September 2023

Banyak rumah tangga hancur berantakan, hanya karena suami dan istri merasa malu atau kurang bijak/terus terang dalam menyatakan perasaan mereka. Mengapa harus malu? Ayo katakanlah rasa cinta dan kasih sayang kita sesering mungkin dan seserius mungkin! Setuju? Terima kasih!

Renungan Joger, 23 Septemeber 2023

Banyak orang bijak menganggap bahwa memberi bantuan selalu lebih baik daripada menerima bantuan, padahal memberi bantuan maupun menerima bantuan adalah bisa sama-sama baik dan bisa sama-sama tidak baik, tergantung niat kita masing-masing saja! Terima kasih!

Renungan Joger, 22 September 2023

Apa gunanya ngaku-ngaku diri kita sebagai orang yang paling Bali, kalau ternyata omongan dan perbuatan kita bolak-balik-belek saja? Marilah kita mengabdi secara wajar kepada Bali, dengan bakat dan kemampuan kita masing-masing! Jangan ekstrem! Setuju? Terima kasih!

Renungan Joger, 21 September 2023

Cinta dan kasih sayang itu indah dan menyenangkan. Apa salahnya kalau Valentine’s Day kita adakan dan rayakan setiap hari, bukan hanya pada tanggal 14 February saja? Why not? He, he, he.

Renungan Joger, 20 September 2023

Kalau memang punya rencana untuk berbuat baik, janganlah tunda-tunda lagi, lakukanlah segera! Tapi kalau ingin melakukan sesuatu yang tidak baik, tolong tundalah dulu, bahkan kalau bisa tundalah sampai akhir zaman. Semoga kita masih bisa membedakan baik dan buruk! Merdeka!

Renungan Joger, 19 September 2023

Wirausaha kalau diterjemahkan berarti berani berusaha. Berani karena memang sudah mampu, bukan berani karena sudah punya backing atau orang tua yang kaya, tapi berani karena sudah punya rencana kerja dan keberanian untuk bersaing secara baik, jujur, adil, beradab, bermoral, dan beretika!

Renungan Joger, 18 September 2023

Malu bertanya sesat di jalan, tetapi kalau bertanya-tanya terus, lalu kapan mulai jalannya? Untuk memulai sesuatu sebaiknyalah kita bertanya pada diri kita sendiri, apakah yang ingin kita kerjakan itu memang sudah didasari niat baik yang benar-benar baik, lebih baik, maupun terbaik, bukan niat baik yang terlalu baik, dan/atau apalagi niat baik yang terlalu tidak baik! Oke?

Renungan Joger, 17 September 2023

Awas, gengsi makan biaya! Emosi makan hati! Gengsi menaikkan pengeluaran, emosi menaikkan tensi. Makanya, janganlah terlalu suka sok gengsi, apalagi secara terlalu emosional. Setuju? Terima kasih!

Renungan Joger, 15 September 2023

Mungkin karena NKRI kita ini tidak selebar daun kelor lah beberapa presiden maupun wakil presiden kita sejak 1945 sudah dan akan tetap saja mengalami kesulitan maupun dilema yang tidak sederhana dalam memimpin para pembantunya untuk mewujudkan, merawat, maupun menumbuh-kembangkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia? Marilah kita pilih dan dukung pemimpin-pemimpin yang benar-benar baik dan jujur! Oke?