Renungan

Renungan Joger, Minggu, 17 September 2017

Renungan Joger, Minggu, 17 September 2017.

Alangkah indahnya hidup di NKRI yang indah, luas, subur, kaya sumber daya alam, kaya sumber daya manusia, punya Bhineka Tunggal Ika, punya Soempah Pemoeda, punya UUD 1945, dan berdasarkan Pancasila ini, kalau saja presiden dan wakil presiden yang sudah kita pilih secara demokratis maupun meritokratis benar-benar mau dan mampu kita dukung menjalankan tugasnya secara baik, jujur, adil, beradab, dan bertanggung-jawab, bukan terus diganggu dan dicari-cari kesalahannya. Oke?

Renungan Joger, Sabtu, 16 September 2017

Renungan Joger, Sabtu, 16 September 2017.

Paling repot punya “penonton hyper-kritis” yang punya hobby (kegemaran) mengeluh dan memberi masukan aneh-aneh yang bermaksud untuk “cari perhatian” maupun untuk menonjolkan dirinya sendiri yang tidak ikut bermain justru dengan mengecilkan atau mengejek permainan para pemain yang sudah sedang berusaha bermain sebaik-baiknya sesuai dengan perannya masing-masing dan sesuai aturan main yang berlaku. Berintrospeksilah!

Renungan Joger, Jumat, 15 September 2017

Renungan Joger, Jumat, 15 September 2017

Awas 1001 awas, sesuai dengan nama-nya, Ketua DPR-RI kita atau Bapak Setya Novanto pasti punya banyak pendukung setia yang bersedia mati untuk membela Beliau walaupun beliau sudah berstatus tersangka di KPK, lalu apakah kita yang mengaku cinta NKRI tanpa korupsi (KKN) juga benar-benar setia mendukung KPK? Atau marilah kita tetap ramai-ramai maju tak gentar membela yang bayar saja, he..he. Astaga! Quo vadis NKRI? Sungguh mengerikan!

Renungan Joger, Kamis, 14 September 2017

Renungan Joger, Kamis, 14 September 2017.

Konon (menurut berita di koran-koran) Setya Novanto yang sudah berstatus tersangka bisa saja dijemput paksa, tapi sudah berani, sudah mampu, sudah siap, dan masih sempat kah KPK melakukan itu, atau mungkin Setya Novanto dan para pendukung setianya malah akan lebih berani, lebih mampu, lebih siap, dan sudah terlebih dahulu memperlemah dan/atau bahkan membubarkan KPK, kalau kita yang konon mencintai NKRI tanpa korupsi tidak benar-benar kompak bersatu mendukung KPK. Astaga!

Renungan Joger, Rabu, 13 September 2017

Renungan Joger, Rabu, 13 September 2017.

Silakan berdoa tidak hanya dalam bentuk kata-kata belaka, tapi juga dalam bentuk bekerja, berkarya, berhemat, dan ciptakanlah sebanyak-banyaknya lapangan pekerjaan yang menyejahterakan untuk mencegah diri Anda dan sebanyak-banyaknya sesama anak bangsa yang lain jadi penganggur, preman, beban, maupun parasit di NKRI kita yang indah, luas, subur, dan berdasarkan Pancasila ini!

Renungan Joger, Selasa, 12 September 2017

Renungan Joger, Selasa, 12 September 2017

Hari Kamis, Tgl 7 September 2017, pagi hari, saya (Mr/Pak Joger), istri saya, dan menantu saya melihat dan mengalami langsung betapa cepat dan tertibnya proses antre, pemeriksaan berkas, pengambilan sidik jari maupun pengambilan foto untuk pembuatan Paspor di kantor Imigrasi Ngurah Rai yang terletak di jalan By Pass Nusa Dua, Bali. Tidak tampak ada calo. Selamat melayani masyarakat secara baik dan tertib! > Terima Kasih!

Renungan Joger, Senin, 11 September 2017

Renungan Joger, Senin, 11 September 2017.

Kami segenap keluarga Joger dan pendukung NSM Garing, turut berbelasungkawa atas berpulangnya Bpk. Nyoman Gunarsa sang Maestro Seni Lukis Indonesia pada hari Minggu, 10 September 2017. Semoga kebaikan yang sudah dan yang tetap secara konsisten diberikan semasa hidup Beliau dalam dunia kesenian khususnya, dapat memberikan inspirasi bagi kita semua.

Renungan Joger, Minggu, 10 September 2017

Renungan Joger, Minggu, 10 September 2017.

Marilah kita kurangi “kebiasaan buruk” suka beromong-kosong, sehingga kita pun bisa dan boleh lebih banyak dan lebih sering bekerja nyata maupun bekerja bakti untuk menjaga kebersihan maupun kelestarian lingkungan hidup kita bersama yang sebenarnya sama dan satu ini, bukan hanya sebagai warisan nenek moyang kita saja, tapi juga sebagai titipan anak-anak, cucu-cucu, dan cicit-cicit kita bersama secara baik, jujur, dan adil!

Renungan Joger, Sabtu, 09 September 2017

Renungan Joger, Sabtu, 09 September 2017

Selamat patut kita (seluruh rakyat Indonesia) ucapkan kepada pemerintahan NKRI di bawah kepemimpinan Bapak Jokowi dan Bapak JK atas keberhasilan memperoleh 51% saham Freeport. Berikutnya, marilah kita dukung kebijaksanaan diplomatis yang sudah dilakukan pemerintah kita untuk mendorong pemerintah Myanmar untuk melindungi semua rakyatnya, terutama orang-orang Rohingnya yang sudah sangat lama menderita dan tertindas

Renungan Joger, Jumat, 08 September 2017

Renungan Joger, Jumat, 08 September 2017.

Garing adalah NSM (Niat Swadaya Masyarakat, bukan LSM) tempat dimana kami (orang2 waras yang merasa sudah mampu & mau bersyukur kepada Tuhan atas rezeki tiGA piRING se-hari2) menyalurkan niat baik, pikiran, tenaga, perkataan, doa2 maupun uang kami untuk membantu pihak-pihak yang pantas, perlu & mau menerima bantuan kami secara wajar. Sudah eksis sejak 1981 tanpa gembar-gembor. Oke?

Renungan Joger, Rabu, 06 September 2017

Renungan Joger, Rabu, 06 September 2017.

Pada dasarnya tidak ada peperangan yang bisa benar-benar baik & bermanfaat bagi manusia-manusia biasa seperti kita, karena peperangan adalah kebiadaban yang bisa merugikan dan menghancurkan peradaban manusia dan/tapi malah bisa sangat menguntungkan dan menyenangkan hati para provokator, produsen senjata, calo senjata, maupun binatang-binatang buas berbentuk manusia.

Renungan Joger, Selasa, 05 September 2017

Renungan Joger, Selasa, 05 September 2017.

Apa yang terjadi di Myanmar (Rakhine) adalah salah satu bentuk kebiadaban yang dilakukan segelintir binatang berbentuk manusia. Sudah seharusnyalah semua manusia yang benar-benar manusia melawan dengan segala cara yang baik, jujur, adil, dan beradab menghentikan kebiadaban ini bukan hanya karena alasan persamaan suku maupun agama. Marilah kita lawan secara baik dan Pancasilais!

Renungan Joger, Senin, 4 September 2017

Renungan Joger, Senin, 4 September 2017

Reformasi seharusnya menciptakan kebebasan. Tapi tentu saja kebebasan yang merdeka atau yang bertanggung jawab. Bukan kebebasan yang sebebas-bebasnya tanpa batas. Marilah kita syukuri kebebasan kita justru dengan saling menghargai secara baik, adil, beradab & berkesinambungan! Viva Bali! Hidup Indonesia!

Renungan Joger, Minggu, 03 September 2017

Renungan Joger, Minggu, 03 September 2017.

Apakah gunanya ngaku-ngaku diri kita paling beragama, kalau dalam keseharian kita, ternyata kita hanya pandai memanfaatkan agama sebagai kedok atau tameng untuk menutupi pikiran serta perbuatan kita yang biadab alias tidak manusiawi? Lebih baik wajar-wajar sajalah!

Renungan Joger, Sabtu, 02 September 2017

Renungan Joger, Sabtu, 02 September 2017.

Kalau ingin atlet-atlet kita mau dan mampu berprestasi tinggi, janganlah perhatikan kesejahteraan mereka hanya ketika mereka sudah/sedang juara saja, tapi perhatikanlah kesejahteraan lahir batin mereka ketika mereka berlatih, bertanding, maupun di hari tua mereka. *Semoga berhasil mencetak dan/atau menjadi juara!!!

Renungan Joger, Kamis, 31 Agustus 2017

Renungan Joger, Kamis, 31 Agustus 2017

Tampaknya, makin banyak saja orang-orang kita yang bersikap sangat amat baik dan sangat amat dermawan hampir kepada semua orang ketika berkampanye untuk jadi pemimpin, tapi setelah benar-benar terpilih jadi pemimpin rakyat malah sangat amat rajin dan pandai meng(k)orupsi uang rakyat?? Bagaimana kalau masa kampanye diperpanjang, tapi masa jabatan diperpendek saja, he..he.. Harus ada solusi sederhana!

Renungan Joger, Rabu, 30 Agustus 2017

Renungan Joger, Rabu, 30 Agustus 2017.

Marilah kita tingkatkan “kecemburuan berbuat sosial” dengan berlomba-lomba menolong sesama yang benar-benar masih pantas, perlu, dan mau menerima pertolongan yang wajar dari kita secara wajar (tidak kurang ajar) yang positif dan konstruktif, justru untuk menurunkan “kecemburuan sosial” seperti iri maupun dengki yang negatif dan destruktif! Kalau ingin maju, janganlah lakukan hal-hal yang bikin mundur!

Renungan Joger, Selasa, 29 Agustus 2017

Renungan Joger, Selasa, 29 Agustus 2017.

Marilah kita tingkatkan “kecemburuan berbuat sosial” dengan berlomba-lomba menolong sesama yang benar-benar masih pantas, perlu, dan mau menerima pertolongan yang wajar dari kita secara wajar (tidak kurang ajar) yang negatif dan konstruktif, justru untuk menurunkan “kecemburuan sosial” seperti iri maupun dengki yang negatif dan destruktif! Kalau ingin maju, janganlah lakukan hal-hal yang bikin mundur!

Renungan Joger, Sabtu, 26 Agustus 2017

Renungan Joger, Sabtu, 26 Agustus 2017.

Don’t forget – jangan lupa, bahwa pajak dengan segala konsep maupun segala kekuasaannya, adalah salah satu (bukan satu-satunya) sarana atau jalan yang beradab untuk mewujudkan pemerataan kesejahteraan, bukan sarana atau jalan yang biadab untuk memeras maupun membangkrutkan orang-orang/pihak-pihak yang sebenarnya sudah dan akan tetap mau, iklas, dan mampu bekerja, berkarya, dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi dirinya sendiri maupun bagi banyak sesama anak bangsa. Wajar-wajar sajalah bos!

Renungan Joger, Jumat, 25 Agustus 2017

Renungan Joger, Jumat, 25 Agustus 2017.

Salah satu (bukan satu-satunya) tujuan dibagikannya “dana desa” ke sekitar 75 ribu desa di seluruh Indonesia, adalah untuk meningkatkan kesejahteraan segenap anggota masyarakat desa yang benar-benar mau dan mampu bekerja dan berkarya nyata secara baik, jujur, dan rajin, bukan hanya untuk meningkatkan isi kantong segelintir anggota pengurus desa yang tidak baik, tidak jujur, dan tidak rajin. Oke?

Renungan Joger, Kamis, 24 Agustus 2017

Renungan Joger, Kamis, 24 Agustus 2017.

Awas 1001 awas, di dunia yang benar-benar baik dan beradab, jangankan sesama manusia dan/atau apalagi keluarga sendiri, bahkan binatang peliharaan maupun binatang liar pun diperlakukan secara benar-benar baik dan ramah, apalagi sesama manusia, tapi sebaliknya di dunia yang biadab, jangankan binatang, bahkan sesama manusia atau keluarga sendiri pun diperlakukan secara buruk dan biadab! Masih beradab/sudah biadabkah kita??

Renungan Joger, Rabu, 23 Agustus 2017

Renungan Joger, Rabu, 23 Agustus 2017.

Binatang-binatang maupun flora-flora langka saja dilindungi undang-undang dan oleh negara, tapi karya-karya atau hasil kreativitas manusia-manusia atau seniman-seniman langka malah dijiplak, ditiru, dan dipalsu habis-habisan, sampai membuat manusia-manusia atau seniman-seniman langka tidak punya sumber nafkah halal, legal, dan menyejahterakan? Apakah kita masih ingin punya orang-orang/seniman-seniman yang benar-benar baik, jujur, kreatif, dan produktif?

Renungan Joger, Selasa, 22 Agustus 2017

Renungan Joger, Selasa, 22 Agustus 2017.

Awas 1001 awas, membeberkan ketidakbaikan atau kebusukan orang yang memang benar-benar jahat, busuk, tapi punya banyak uang, bisa jauh lebih berisiko dituduh mencemarkan nama baik, daripada benar-benar menfitnah atau mencemarkan nama baik orang yang sebenarnya benar-benar baik, jujur, dan berhati mulia. Maaf, ini memang berhubungan dengan upaya kriminalisasi Acho yang menuntut hak-haknya sebagai konsumen. Jangan takut, tapi tetaplah baik dan waspada!

Renungan Joger, Senin, 21 Agustus 2017

Renungan Joger, Senin, 21 Agustus 2017

Kalau memang siap dan pasrah punya dan dijejali dengan berbagai kewajiban yang makin lama makin banyak terus dengan hak-hak yang terus berkurang dan dikebiri, silakan jadi pengusaha yang sukses dan kaya! Tapi kalau tidak siap, janganlah jadi pengusaha, tapi pilihlah atau rebutlah profesi yang lain, he..he..he..he.

Renungan Joger, Minggu, 20 Agustus 2017

Renungan Joger, Minggu, 20 Agustus 2017.

Kalau tidak benar-benar didasari niat dan sikap yang benar-benar baik dan bijaksana, pajak dengan segala niat baik dan kekuasaannya, yang merupakan salah satu (bukan satu-satunya) sarana dan upaya beradab untuk mewujudkan pemerataan kesejahteraan, bisa saja malah menjadi alat pemerasan maupun penghancuran semangat juang para pengusaha yang benar-benar baik, jujur, ramah, kreatif, produktif, populis, dan atau bahkan filantropis, he..he.

Renungan Joger, Sabtu, 19 Agustus 2017

Renungan Joger, Sabtu, 19 Agustus 2017.

Alangkah indah dan damainya hidup dan bekerja mencari nafkah di NKRI ini, kalau saja “pajak-pajak” yang sama sekali tidak resmi, seperempat resmi, maupun setengah resmi, tidak terpaksa dibayar oleh para wajib pajak yang sudah bayar pajak ke negara, dengan alasan apa pun juga, termasuk juga tidak dengan alasan kewajiban sosial maupun alasan menjaga keamanan lingkungan.

Renungan Joger, Jumat, 18 Agustus 2017

Renungan Joger, Jumat, 18 Agustus 2017.

Diri kita yang sekarang maupun yang akan datang, adalah gabungan atau campuran yang unik antara semua yang sudah mau kita lakukan maupun semua yang tidak mau kita lakukan di masa lalu. Makanya, kalau bisa, marilah kita songsong hari esok yang lebih gemilang, justru dengan mengambil hikmah dari semua pengalaman masa lalu kita sendiri, orang lain, maupun makhluk lain. Jangan takut, tapi tetaplah baik jujur, kritis, dan waspada! Terima kasih!

Renungan Joger, Senin, 14 Agustus 2017

Renungan Joger, Senin, 14 Agustus 2017.

Konon hanya ada sekitar 30 ribuan petugas pendamping “dana desa”, padahal desa yang menerima “dana desa” sudah sekitar 75 ribuan, apakah harus ditambah jumlah dan ditingkatkan kemampuannya untuk mendampingi perangkat desa2 kita, terutama dalam mencegah penyelewengannya? Ayo, marilah kita bangun desa2 kita secara benar2 baik, jujur, dan tertib! Kurangi pungli, tingkatkan kinerja! Oke?

Renungan Joger, Minggu, 13 Agustus 2017

Renungan Joger, Minggu, 13 Agustus 2017.

Konon ada sekitar 75 ribu desa di NKRI ini sudah menerima dana desa yang jumlahnya bisa lebih dari semiliar rupiah, mungkin sudah waktunyalah para pejabat publik kita mulai menjelaskan bahwa dana desa itu adalah juga merupakan sumbangan yang dibayar oleh para wajib pajak yang mencari nafkah halal dan legal dengan bekerja, berkarya, berhemat, belajar, dan berbagi secara baik, rajin, dan merdeka.

Renungan Joger, Jumat, 11 Agustus 2017

Renungan Joger, Jumat, 11 Agustus 2017.

Kalau memang siap dan pasrah punya dan dijejali dengan berbagai kewajiban yang makin lama makin banyak terus dengan hak-hak yang terus berkurang dan dikebiri, silahkan jadi pengusaha sukses dan kaya! Tapi kalau tidak siap, janganlah jadi pengusaha, tapi pilihlah atau rebut lah profesi yang lain, he..he..he..he.