Renungan

Renungan Joger, Sabtu, 28 Juli 2018

Renungan Joger, Sabtu, 28 Juli 2018.

Kalau bisa, janganlah karena merasa diri sedang kuat atau karena merasa punya banyak pendukung fanatik bayaran, lalu kita secara serta merta merasa berhak dan/atau apalagi merasa wajib untuk mengatur segala sesuatu dengan selera maupun wawasan kita yang masih sempit dan dangkal! Jangan takut, tapi tetaplah waspada!

Renungan Joger, Jumat, 27 Juli 2018

Renungan Joger, Jumat, 27 Juli 2018.

Kalau bisa, janganlah suka meng(k)ambinghitamkan sesama manusia yang walaupun ada yang memang (agak) hitam (kulit, rambut, kumis, alis, maupun bulunya), tapi, kan bukan benar-benar kambing! Marilah kita perbanyak introspeksi, sebelum mencari-cari kambing hitam di luar diri atau kelompok kita sendiri. Tapi yang memang sudah melakukan kesalahan, sebaiknya sportif saja mengakui kesalahannya. > Jangan gengsi!

Renungan Joger, Kamis, 26 Juli 2018

Renungan Joger, Kamis, 26 Juli 2018

Salah satu (bukan satu-satunya) senior kami yang sempat menjadi pejabat publik dengan kekuasaan yang besar di zaman ORLA (OR-de LA-ma), sempat mengakui secara jujur bahwa dulu ketika beliau masih menjabat, beliau memang sering melakukan korupsi, tapi tentu saja korupsinya tidak sebanyak korupsi yang dilakukan junior-junior beliau di zaman Orde Baru. Bagaimana dengan para pejabat publik di zaman edan now ini?

Renungan Joger, Rabu, 25 Juli 2018

Renungan Joger, Rabu, 25 Juli 2018.

Dalam lingkungan kekeluargaan Joger maupun dalam filosofi GARING, kami tidak terlalu butuh sosok pemimpin di luar diri kami sendiri masing-masing, karena setiap anggota keluarga Joger maupun Garing berhak dan berkewajiban untuk memimpin dirinya sendiri secara benar-benar wajar, optimal, merdeka, atau baik, jujur, bertanggung-jawab, dan berkesinambungan sampai ajal kami masing-masing. Oke?

Renungan Joger, Selasa, 24 Juli 2018

Renungan Joger, Selasa, 24 Juli 2018.

Di era reformasi ini hampir semua individu merasa sangat berhak untuk mengemukakan pendapatnya secara bebas, tapi sayang tidak semuanya benar-benar merasa berhak untuk meningkatkan kemampuannya untuk mengendalikan arogansi maupun hawa nafsu keserakahannya dalam mengemukakan pendapatnya, apalagi di media sosial yang relatif sangat bebas, gratis dan tidak kena pajak. Waspadalah!

Renungan Joger, Senin, 23 Juli 2018

Renungan Joger, Senin, 23 Juli 2018.

Alangkah indahnya hidup di NKRI yang didirikan oleh orang-orang Indonesia yang terdiri dari orang-orang dari berbagai suku, agama, selera, golongan, maupun keyakinan berbeda-beda benar-benar berniat bersatu dalam sebuah wadah negara kesatuan republik Indonesia, benar-benar mau, mampu, tulus, ikhlas, dan mantap bersatu saling menghormati dan mencintai secara wajar!

Renungan Joger, Minggu, 22 Juli 2018

Renungan Joger, Minggu, 22 Juli 2018.

Salah satu sifat dan sikap positif yang kita butuhkan untuk bisa dan boleh bekerja maupun berkarya secara baik, jujur, adil, kreatif, dan produktif, adalah tenang! Apalagi di saat yang kita memang benar-benar dituntut untuk tenang! Jangan takut, tapi tetaplah waspada secara tenang! Oke?

Renungan Joger, Sabtu, 21 Juli 2018

Renungan Joger, Sabtu, 21 Juli 2018.

Kalau memang mampu belajar sendiri, untuk apa repot-repot cari guru? Tapi kalau memang sudah benar-benar (tidak hanya seolah-olah saja) butuh guru, carilah guru yang benar-benar punya track record maupun reputasi yang benar-benar pantas kita gugu! Hati-hatilah memilih guru maupun memilih murid! Janganlah sampai berguru yang ilmunya sesat dan tidak masuk akal! Jangan takut, tapi waspadalah!

Renungan Joger, Jumat, 20 Juli 2018

Renungan Joger, Jumat, 20 Juli 2018

Alangkah indahnya hidup di NKRI yang berdasarkan Pancasila dan konon sama-sama sangat amat kita cintai ini, kalau saja orang-orang yang sudah benar-benar sukses benar-benar mau berbagi ilmu maupun pengalaman cara orang berjuang mencapai kesuksesan secara benar-benar (tidak hanya seolah-olah saja) baik, jujur, ramah, rajin, kreatif, dan bertanggung jawab kepada orang-orang yang memang benar-benar mau sukses secara baik, jujur, halal, dan legal.

Renungan Joger, Kamis, 19 Juli 2018

Renungan Joger, Kamis, 19 Juli 2018.

Selusin dari jutaan “karma buruk” yang bisa menjadi beban bagi jiwa kita : 1). Bicara sembarangan. 2). Buang sampah sembarangan. 3). Bakar-bakar sampah sembarangan. 4). Meng(k)ritik sembarangan. 5). Menyebar fitnah sembarangan. 6). Parkir sembarangan. 7). Berhubungan sex sembarangan. 8). Makan sembarangan. 9). Minum sembarangan. 10). Main mata sembarangan. 11). Teriak sembarangan. 12) Anu sembarangan.

Renungan Joger, Rabu, 18 Juli 2018

Renungan Joger, Rabu, 18 Juli 2018.

Sebagai salah satu (bukan satu-satunya) pencinta pulau Bali dengan segala keunikannya melalui berusaha di bidang pariwisata yang menunjang kemajuan perekonomian Balinesia alias Bali yang tak terpisahkan dari Indonesia, kami keluarga Joger tidak mau menghalalkan segala cara untuk mencari nafkah halal dan legal. Marilah kita cari nafkah halal dan legal secara optimal & wajar-wajar saja!

Renungan Joger, Selasa, 17 Juli 2018

Renungan Joger, Selasa, 17 Juli 2018.

Alangkah indahnya hidup di Balinesia yg tak terpisahkan dari NKRI kita tercinta ini, kalau saja aturan maupun tata tertib hidup bersama di Balinesia ini benar-benar dibuat & diterapkan secara benar-benar baik, jujur, tertib, adil, beradab, bertanggung-jawab, dan tidak secara tebang pilih. Janganlah terlalu bersemangat menegakkan aturan atau tata tertib, tapi secara terlalu baik atau terlalu tertib hanya terhadap pihak-pihak tertentu saja. Merdeka! Terima kasih!

Renungan Joger, Senin, 16 Juli 2018

Renungan Joger, Senin, 16 Juli 2018.

Sebagai salah satu (bukan satu-satunya) kelompok masyarakat Bali yang benar-benar (tidak hanya seolah-olah saja) menghormati & mencintai Bali, jangankan sekadar saran maupun kritikan yang tajam dan kejam, bahkan fitnahan yang keji pun akan kami ambil hikmahnya untuk benar-benar belajar, berintrospeksi, dan memperbaiki diri, justru agar kami bisa dan boleh lebih menghormati & mencintai Balinesia. OK? Terima kasih!

Renungan Joger, Minggu, 15 Juli 2018

Renungan Joger, Minggu, 15 Juli 2018.

Kami (segenap anggota keluarga Joger maupun segenap pendukung filosofi GARING) tanpa dibayar dan tanpa disuruh pun tetap saja mau menjalankan berbagai kegiatan kehidupan positif (positive vita activa) secara benar-benar wajar atau secara benar-benar optimal atau secara benar-benar adil & beradab atau secara benar-benar merdeka atau secara benar-benar baik, jujur, ramah, rajin, dan bertanggung-jawab atau secara benar-benar Pancasilais. Bangkit & jayalah NKRI!

Renungan Joger, Sabtu, 14 Juli 2018

Renungan Joger, Sabtu, 14 Juli 2018.

Orang-orang yang benar-benar merdeka, adalah orang-orang yang benar-benar tetap baik dan/atau bahkan menjadi lebih baik ketika punya kebebasan untuk menentukan, bukan menjadi tidak baik dan/atau menjadi liar ketika diberikan kebebasan maupun otoritas. Sudah benar-benar merdeka kah kita ini? Atau???

Renungan Joger, Jumat, 13 Juli 2018

Renungan Joger, Jumat, 13 Juli 2018

Salah satu (bukan satu-satunya) efek negatif dari kebebasan berpendapat di NKRI ini, adalah ketika ada orang berbuat baik, selalu ada saja orang super-kritis yang merasa berhak mengatakannya kurang baik, tapi ketika ada orang melakukan kesalahan, selalu ada saja orang super-nganggur yang merasa berhak dan/atau bahkan wajib menganggapnya sebagai kurang salah, sehingga perlu di besar-besarkan maupun digoreng. Waspadalah!

Renungan Joger, Kamis, 12 Juli 2018

Renungan Joger, Kamis, 12 Juli 2018.

Kadang-kadang kami (keluarga Joger dan GARING) merasa heran campur sedih mendengar dan mengamati tingkah laku para politisi maupun pejabat publik kita yg merasa sangat wajib untuk memperhatikan dan membela kepentingan konstituennya secara membabi-buta, padahal tidak selalu dan tidak semua konstituennya punya aspirasi, keluhan, maupun keinginan yang benar-benar baik & bermanfaat bagi kemaslahatan kita bersama sebagai segumpal bangsa Indonesia. Quo vadis Indonesia?

Renungan Joger, Rabu, 11 Juli 2018

Renungan Joger, Rabu, 11 Juli 2018.

Kalau bisa, janganlah terlalu membanggakan status atau jabatan yang sedang kita pegang saat ini, tapi marilah kita kurangi omong kosong, justru dengan memperbanyak “ibadah” dalam bentuk benar-benar berkarya kreatif, bekerja nyata, bekerja sama, bayar pajak, berbagi, maupun bekerja bakti menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan hidup kita bersama secara wajar! OK? Terima kasih!

Renungan Joger, Selasa, 10 Juli 2018

Renungan Joger, Selasa, 10 Juli 2018.

Pada dasarnya tidak ada manusia yang benar-benar pantas, perlu, dan boleh kita jajah atau perlakukan secara tidak baik, tidak adil, dan tidak beradab, tapi sayang, selalu saja ada manusia sok suci, sok kuasa, dan pongah yang sangat pandai (licik) dan rajin (gemar) memaksakan kehendaknya terhadap sesama manusia yg bodoh, lengah, dan bersedia diperlakukan secara tidak adil & tidak beradab! Semoga saja penyakit seperti itu tidak marak di NKRI kita ini!

Renungan Joger, Senin, 09 Juli 2018

Renungan Joger, Senin, 09 Juli 2018.

Kambing hitam yang benar-benar kambing dan berbulu benar-benar hitam saja tidak boleh secara gegabah kita jadikan kambing hitam ketika kita melakukan kesalahan dan/atau apalagi kejahatan, masak sesama manusia yang benar-benar manusia malah mau kita jadikan kambing hitam? Banyak-banyaklah berintrospeksi, sebelum menginspeksi orang atau pihak lain! Terima kasih!

Renungan Joger, Minggu, 08 Juli 2018

Renungan Joger, Minggu, 08 Juli 2018.

Salah satu (bukan satu-satunya) kebajikan yg dianjurkan oleh Pancasila untuk semua rakyat Indonesia, adalah agar kita semua (tanpa kecuali) benar-benar mau, mampu, dan rajin mengendalikan keserakahan kita, termasuk keserakahan berbuat maupun berpikir secara baik dan/atau apalagi tidak baik. Marilah kita wajarkan keserakahan kita secara benar-benar baik, jujur, adil, dan beradab!

Renungan Joger, Sabtu, 07 Juli 2018

Renungan Joger, Sabtu, 07 Juli 2018.

Yang tidak baik dan cenderung destruktif itu bukanlah sifat & sikap serakah yang wajar, tapi sifat & sikap yang terlalu serakah maupun yang terlalu tidak serakah. Makanya, kalau bisa dan/atau jika memang benar-benar mau, marilah kita sadari & pahami batas-batas kewajaran keserakahan diri kita sendiri, justru agar tidak sampai bertentangan dengan batas-batas kewajaran kita bersama. Thank you!

Renungan Joger, Jumat, 06 Juli 2018

Renungan Joger, Jumat, 06 Juli 2018

Apa enaknya hidup enak tapi hanya untuk diri kita sendiri saja, apalagi di tengah kesengsaraan orang lain? Apa baiknya hidup bermanfaat, kalau hanya bermanfaat untuk diri atau keluarga atau kelompok atau partai atau bangsa kita sendiri saja, apalagi jika sambil merugikan diri atau keluarga atau kelompok atau partai atau bangsa orang lain? Ayo, intropeksilah!

Renungan Joger, Kamis, 05 Juli 2018

Renungan Joger, Kamis, 05 Juli 2018.

Jika memang benar-benar ingin NKRI kita tercinta ini benar-benar maju ke arah depan, bukan ke arah lain, sudah selayaknyalah kita benar-benar mau, mampu, sempat, ikhlas, serius, dan mantap mewacanakan, merundingkan, dan menyepakati apa-apa saja sebenarnya yang benar-benar pantas dan perlu kita lakukan untuk kemajuan NKRI kita tercinta ini ke arah depan, bukan hanya untuk kemajuan pribadi-pribadi atau kelompok-kelompok yang tidak jelas arahnya. Merdeka!

Renungan Joger, Rabu, 04 Juli 2018

Renungan Joger, Rabu, 04 Juli 2018.

Kalau memang benar-benar beragama, hormati dan cintai Tuhan Yang Mahaesa dan Mahakuasa, justru dengan benar-benar menghormati & mencintai sesama manusia maupun lingkungan hidup kita yang merupakan titipan anak-anak, cucu-cucu, maupun buyut-buyut kita bersama secara benar-benar wajar atau benar-benar optimal!

Renungan Joger, Selasa, 03 Juli 2018

Renungan Joger, Selasa, 03 Juli 2018.

Sebagai orang-orang yang konon benar-benar beragama dan ber-Tuhan, selama benar-benar baik dan tidak destruktif secara fisik maupun mental, maukah kita memanfaatkan kebebasan beragama kita untuk benar-benar ber-Tuhan, justru dengan menyadari, memahami, serta menghormati kebebasan orang lain maupun pihak lain yang juga punya cara maupun tradisi yang berbeda dengan cara maupun tradisi kita yang selama ini kita anggap sebagai yang terbaik? Mau dan mampukah kita bersikap adil dan beradab??

Renungan Joger, Senin, 02 Juli 2018

Renungan Joger, Senin, 02 Juli 2018.

Awas 1001 awas! Tampaknya makin banyak saja sesama anak bangsa kita yang secara penuh semangat dan terlalu terpukau oleh keinginan untuk masuk surga yg penuh kedamaian, malah dengan menciptakan dan menyebarkan kekacauan & ketakutan yang sangat destruktif bagi sesama manusia, kemanusiaan, maupun bagi lingkungan hidup kita bersama. Mungkin inilah yang dimaksud dengan zaman super-edan yg mengerikan?

Renungan Joger, Minggu, 01 Juli 2018

Renungan Joger, Minggu, 01 Juli 2018.

Salah satu (bukan satu-satunya) penyebab yang menyebabkan pembangunan fisik & mental di NKRI kita tercinta ini terhalang jalannya, adalah karena hampir selalu ada saja orang kita sendiri yg merasa berhak dan/atau bahkan merasa sangat wajib melakukan tindakan-tindakan yang bertentangan dengan semangat membangun NKRI, secara arogan, fanatik, mentang-mentang, radikal, ekstrem, dan/atau bahkan destruktif. Quo vadis Pancasila?

Renungan Joger, Sabtu, 30 Juni 2018

Renungan Joger, Sabtu, 30 Juni 2018.

Kegaduhan persaingan untuk memenangkan posisi sebagai pemimpin Balinesia (Bali yg tak terpisahkan dari NKRI) sudah berakhir, marilah kita lepaskan segala energi & emosi negatif persaingan, dan untuk selanjutnya marilah kembali bersatu sebagai sesama pencinta Balinesia yg baik, jujur, adil, beradab, dan bertanggung-jawab sesuai dengan kapasitas kita masing-masing untuk benar-benar membangun Balinesia yang benar-benar lebih baik, lebih jujur, lebih adil, lebih damai, dan lebih bahagia! Oke?

Renungan Joger, Jumat, 29 Juni 2018

Renungan Joger, Jumat, 29 Juni 2018.

Hiruk-pikuk pertandingan atau festival demokrasi sudah berakhir kemarin (27/6/18) dengan terpilihnya pasangan “Koster dan Cok Ace” sebagai pemimpin Bali selama 5 tahun ke depan, marilah kita bangun Bali sesuai dengan posisi, porsi, dan profesi kita masing-masing secara benar-benar baik, jujur, adil, beradab, optimal, dan merdeka, jangan sampai ada yang mentang-mentang maupun mentung-mentung! > Matur suksma! Terima kasih!