Renungan

Renungan Joger, 26 Januari 2024

Ketika “kebenaran” hanya diukur dengan “jumlah pendukungnya”, maka kebohongan maupun kejahatan yang didukung banyak orang pun akan terpaksa kita terima sebagai kebaikan maupun kebenaran. Itu berbahaya, dong!

Renungan Joger, 25 Januari 2024

Sebelum, sembari, maupun sesudah mencari kambing hitam di luar diri kita, di luar keluarga kita, di luar partai kita, maupun di luar negeri kita, marilah kita lakukan evaluasi diri, introspeksi, mawas diri, dan perbaikan niat dan sikap hidup kita sendiri masing-masing secara beriktikad atau secara benar-benar baik, jujur, adil, beradab, dan/atau benar-benar merdeka, karena pada dasarnya “kemerdekaan” adalah hak dan kewajiban asasi segala bangsa dan/atau semua orang. Oke? Terima kasih!

Renungan Joger, 24 Januari 2024

Pemungutan dan pemanfaatan pajak yang beriktikad atau yang benar-benar baik, jujur, adil, beradab, dan/atau optimal sebenarnya sangat amat bisa menjadi instrumen pewujudan, perawatan, maupun penumbuhkembangan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, tetapi sayang dalam kenyataannya uang pajak yang terkumpul terlalu banyak dikorupsi justru oleh para penumpang gelap yang sangat berkuasa di NKRI kita tercinta ini.

Renungan Joger, 23 Januari 2024

Marilah kita ramai-ramai berdoa dan berusaha menyebarkan kecerdasan dan kebijaksanaan dalam memilah-milah dan memilih calon wakil rakyat maupun calon pemimpin rakyat, justru agar kita bisa dan boleh memperoleh calon wakil rakyat maupun pemimpin rakyat yang benar-benar baik, jujur, adil, beradab, altruis, dan memang benar-benar tidak mau melakukan kegiatan korupsi, kolusi, nepotisme, koncoisme, aroganisme, premanisme, mafia-isme, pongahisme, mentang-mentangisme, maupun mentung-mentungisme! Manfaatkan lah hak pilih kita secara benar-benar merdeka! Setuju?

Renungan Joger, 22 Januari 2024

KARENA APA DAN UNTUK APA KAH KITA HIDUP DI DUNIA FANA YANG HAMPIR SELALU BERUBAH DAN JUGA HAMPIR SELALU PENUH DENGAN PENGHUNI YANG HETEROGEN, OTONOM, MAUPUN YANG MASIH SAJA LEBIH SUKA BERSIFAT DAN BERSIKAP HETERONOMI INI, KALAU BUKAN UNTUK MEWUJUDKAN, MERAWAT MAUPUN MENUMBUHKEMBANGKAN KEBAHAGIAAN HIDUP KITA BERSAMA YANG “BERIKTIKAD” ATAU YANG “BENAR-BENAR BERKEBAIKAN, BERKEBAJIKAN, BERKEADILAN, BERKEBERADABAN, BERMORAL, BERETIKA, DAN BERKEMERDEKAAN YANG BERKESINAMBUNGAN?!?!?!”

Renungan Joger, 21 Januari 2024

Saat ini (awal tahun 2024) Ibu Megawati dalam kesadaran dan kapasitas beliau sebagai ketua PDIP memang masih sangat sulit untuk memaafkan Jokowi dan Prabowo, tapi nanti, pada saat yang tepat, beliau pasti tidak lagi merasa sulit untuk memaafkan siapa pun juga. Bersatu kita teguh, beriktikad lebih teguh! Marilah kita pilih wakil kita maupun pemimpin kita yang kita yakini sebagai orang-orang yang paling mau, paling mampu, dan paling sempat memimpin kita secara benar-benar baik, jujur, rajin, adil, beradab, dan berkesinambungan lima tahun ke depan. Oke? Terima kasih! Matur suksma!

Renungan Joger, 20 Januari 2024

Orang-orang “beriktikad” adalah “orang-orang yang benar-benar merdeka” atau “orang-orang yang memang benar-benar tidak mau menjajah maupun menindas, tetapi juga tidak mau dijajah maupun ditindas di segala cuaca”. Sedangkan orang-orang “tidak beriktikad” adalah “orang-orang yang kalau tidak dijajah atau tidak ditindas, langsung saja menjajah atau menindas”. Silakan baca dan renungkan secara “beriktikad” atau secara “benar-benar merdeka”. Terima kasih! Matur suksma! Matur nuwun!

Renungan Joger, 19 Januari 2024

Kalau memang tidak mau atau memang tidak suka sampai harus gulung tikar, janganlah buka usaha yang mengharuskan kita untuk memakai tikar sebagai pelengkap kegiatan usaha kita! Kalau tidak mau rakyat takut membuka usaha, janganlah buat aturan maupun target pajak yang terlalu memberatkan konsumen yang kalau merasa terlalu dibebani tentu saja tidak mau memakai/membeli produk maupun jasa yang menjadi terlalu mahal. Terima kasih!!

Renungan Joger, 18 Januari 2024

Kalau bisa, janganlah menghormati, mengagumi, memuja, memuji, menghargai, maupun mencintai apa atau siapa pun dengan otak, hati, tangan, maupun kantong yang terlalu lama kosong! Marilah kita penuhi otak, hati, tangan, maupun kantong kita dengan hal-hal yang benar-benar baik dan bermanfaat bagi kemaslahatan, kesejahteraan, maupun kebahagiaan kita bersama! Terima kasih! Matur suksma! Matur nuwun!

Renungan Joger, 15 Januari 2024

SEGENAP ANGGOTA KELUARGA JOGER MAUPUN SEGENAP PENDUKUNG NSM GARING MENGUCAPKAN SELAMAT ATAS PENGANUGERAHAN PENGHARGAAN PELAYANAN PUBLIK 2023 OLEH OMBUDSMAN BALI KEPADA BAPAK AKBP LEO DEDY DEFRETES. SEMOGA ANAK BANGSA KITA YANG SEBAIK, SEJUJUR, SECERDAS, SEJELAS, SETEGAS, DAN SEBERANI DIA BENAR-BENAR KITA HORMATI, HARGAI, SERTA CINTAI. SEMOGA KARIER DAN KEBAHAGIAAN KELUARGA BAPAK BISA MENINGKAT SECARA OPTIMAL SESUAI DENGAN KUALITAS PENGABDIAN BAPAK!

Renungan Joger, 11 Januari 2024

Kalau saja kita semua atau semua manusia (tanpa kecuali) sudah benar-benar (tidak seolah-olah saja) mau, mampu, sempat, ikhlas, dan mantap menguasai, mengatur, maupun menertibkan hawa-nafsu-keserakahan kita sendiri masing-masing secara benar-benar baik, jujur, adil, beradab, logis, wajar, optimal, merdeka, dan/atau “beriktikad” sehingga kita semua pun benar-benar tidak membutuhkan pihak lain atau orang lain untuk menguasai, mengatur, maupun menertibkan penyaluran secara benar-benar wajar atau optimal hawa-nafsu-keserakahan kita, he..he..he. Lebih baik agak utopia daripada terlalu distopia! Oke?

Renungan Joger, 10 Januari 2024

Seharusnyalah “lingkaran setan” yang secara beramai-ramai kita ubah menjadi “lingkaran manusia”, bukan Pancasila kita salah gunakan untuk menciptakan kekacauan, ketidakadilan, kementang-mentangan, maupun kementung-mentungan yang tidak mungkin mau diterima dan/atau apalagi didukung oleh manusia “beriktikad” atau oleh manusia yang benar-benar baik, jujur, adil, beradab, dan/atau berakal-sehat. Marilah kita ramai-ramai ubah “lingkaran setan” menjadi “lingkaran manusia” yang benar-benar adil dan beradab”!

Renungan Joger, 09 Januari 2024

Marilah kita ramai-ramai berdoa dan berusaha menyebarkan kecerdasan dan kebijaksanaan dalam memilah-milah dan memilh calon wakil rakyat maupun calon pemimpin rakyat, justru agar kita bisa dan boleh memperoleh calon wakil rakyat maupun pemimpin rakyat yang benar-benar baik, jujur, adil, beradab, altruis, dan memang benar-benar tidak mau melakukan kegiatan korupsi, kolusi, nepotisme, koncoisme, aroganisme, premanisme, mafia-isme, pongahisme, mentang-mentangisme, maupun mentung-mentungisme! Manfaatkan lah hak pilih kita secara benar-benar merdeka! Setuju?

Renungan Joger, 08 Januari 2024

84% dari koruptor di NKRI kita tercinta ini yang jumlahnya lebih dari 1.250 orang kita (data akhir tahun 2023) adalah ilmuwan-ilmuwan lulusan perguruan tinggi dalam negeri maupun luar negeri itu adalah salah satu pertanda atau bukti bahwa pendidikan perguruan tinggi yang tinggi pun tidak membuat para oknum penguasa maupun pengusaha untuk tidak melakukan kejahatan sejahat korupsi, kolusi, nepotisme, koncoisme, kroni-isme, maupun favoritisme. Makanya pilihlah pemimpin yang benar-benar baik dan jujur saja! setuju? Terima kasih!

Renungan Joger, 07 Januari 2024

Bagaimana mau hidup sederhana secara damai, tenteram, dan berkesinambungan, kalau untuk sekadar hidup paling sederhana seperti untuk sekadar bisa dan boleh makan dan minum secara sederhana 2 kali setiap hari saja sudah sangat sulit dan sudah sangat tidak mudah alias sudah sangat tidak sederhana lagi bagi rakyat kecil??

Renungan Joger, 05 Januari 2024

Apa gunanya bekerja, berkarya, maupun berjuang mati-matian, kalau nanti ketika sudah harus mati, semua hasil kerja, hasil karya, maupun hasil perjuangan kita, toh harus kita tinggalkan di dunia fana ini? Tetapi, walaupun bagaimana, tentu saja lebih baik kita mewariskan cukup uang, harta, maupun nama baik, daripada harus mewariskan banyak utang uang, utang budi, maupun utang janji-janji kampanye, he..he. Slamat berjuang secara wajar/optimal!

Renungan Joger, 02 Januari 2024

Alangkah indahnya hidup bersama di NKRI yang indah, subur, luas, kaya, punya Bhinneka Tunggal Ika, Soempah Pemoeda, Pancasila, UUD 1945 yang bahkan sudah 4 kali diamandemen, dan juga punya 17.508 pulau, kalau saja semua orang yang mengaku mencintai republik ini benar-benar mau dan mampu menghormati, menghargai, dan mencintai NKRI ini sesuai dengan bakat, berkat, semangat, keahlian, kehebatan, atau cukup sesuai dengan profesi kita sendiri masing-masing secara benar-benar baik, jujur, wajar, optimal, adil, beradab, dan berkesinambungan. Setuju? Setuju tidak setuju tetap thank you alias terima kasih! Oke?

Renungan Joger, 29 Desember 2023

Pemungutan dan pemanfaatan pajak yang beriktikad atau yang benar-benar baik, jujur, adil, beradab, dan/atau optimal sebenarnya sangat amat bisa menjadi instrumen pewujudan, perawatan, maupun penumbuhkembangan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, tetapi sayang dalam kenyataannya uang pajak yang terkumpul terlalu banyak dikorupsi justru oleh para penumpang gelap yang sangat berkuasa di NKRI kita tercinta ini.

Renungan Joger, 28 Desember 2023

Marilah kita ramai-ramai berdoa dan berusaha menyebarkan kecerdasan dan kebijaksanaan dalam memilah-milah dan memilh calon wakil rakyat maupun calon pemimpin rakyat, justru agar kita bisa dan boleh memperoleh calon wakil rakyat maupun pemimpin rakyat yang benar-benar baik, jujur, adil, beradab, altruis, dan memang benar-benar tidak mau melakukan kegiatan korupsi, kolusi, nepotisme, koncoisme, aroganisme, premanisme, mafia-isme, pongahisme, mentang-mentangisme, maupun mentung-mentungisme! Manfaatkan lah hak pilih kita secara benar-benar merdeka! Setuju?

Renungan Joger, 27 Desember 2023

Pada dasarnya semua makhluk hidup (termasuk juga manusia) pasti punya naluri dasar untuk senantiasa berusaha maupun berjuang untuk tetap hidup secara layak, wajar, atau optimal walaupun memang selalu saja ada makhluk hidup (manusia) yang karena kelebihkuatannya atau kelebihhebatannya secara tiba-tiba maupun secara tidak tiba-tiba tumbuh dan berkembang menjadi binatang liar, buas, dan ganas yang ketagihan untuk memangsa sesama (manusia) sambil menghalalkan, melegalkan, maupun melogiskan segala cara sampai muncul kekuatan maupun kehebatan lain yang lebih kuat maupun lebih hebat. Aduh!

Renungan Joger, 26 Desember 2023

Hati-hatilah “berinteraksi” di ruang tertutup yang remang-remang, karena “spirit setan dan iblis” selalu juga ada secara laten dan sabar menunggu kesempatan maupun kesempitan untuk membujuk maupun menjebak kita untuk mengikuti keinginan maupun selera mereka. Jangan takut, tapi tetaplah waspada!

Renungan Joger, 25 Desember 2023

Salah satu (bukan satu-satunya) makna “keadilan” adalah “kewajaran” atau “apa-apa yang sesuai dengan kesepakatan antara para subyek merdeka yang ingin berinteraksi dengan niat baik yang benar-benar baik”, maka tidaklah layak kita terima dan akui sebagai “berkeadilan” kalau orang yang berutang uang tidak bayar utang uangnya pada saat, cara, maupun jumlah yang sudah dia janjikan. Oke?

Renungan Joger, 24 Desember 2023

Salah satu ciri khas “orang beriktikad” atau “orang yang sudah benar-benar merdeka” adalah “dia yang sesuaidengan isi otak dan isi hatinya memang benar-benar tidak mau menindas siapa atau apa pun”. Dan salah satu ciri khas “orang yang belum beriktikad” atau “orang yang belum benar-benar merdeka” adalah “dia yang kalau belum ditindas langsung saja merasa berhak dan/atau bahkan wajib untuk menindas”. Inilah sekadar omelan singkat dari Joger yang memang benar-benar tidak mau menindas sebelum, sembari, maupun sesudah benar-benar tidak mau ditindas. Oke? Terima kasih!

Renungan Joger, 23 Desember 2023

Kalau bisa, janganlah remehkan “waktu, ruang, maupun uang”, karena ketika “waktu, ruang, maupun uang kita” jumlah maupun kualitasnya tidak seimbang, bisa saja hidup kita jadi ikut tidak seimbang juga.

Renungan Joger, 22 Desember 2023

Jangankan “kekuasaan” bahkan “ketidakkuasaan” pun bisa dan boleh “mengubah” sifat maupun sikap makhluk hidup, tetapi kita yang merupakan makhluk hidup termulia atau makhluk hidup berakal-budi, sudah selayaknyalah “kekuasaan maupun ketidakkuasaan” kita manfaatkan untuk “mengubah” diri kita menjadi diri kita yang benar-benar “bajur” (baik dan jujur), lebih “bajur”, maupun paling “bajur”, tidak sampai terlalu “bajur” maupun sampai jadi diri kita yang terlalu “tidak bajur”. Setuju? Setuju tidak setuju tetap thank you alias terima kasih alias matur suksma alias matur nuwun alias danke!

Renungan Joger, 21 Desember 2023

Kalau bisa, minimal janganlah sampai terpaksa dan/atau apalagi secara sadar dan sengaja membalas “air susu” dengan “air tuba” maupun dengan “air comberan”, tapi juga janganlah secara membabi buta dan tergesa-gesa membalas semua orang yang sudah memberikan kita “air susu” dengan “air susu”, karena (belakangan) banyak juga sesama kita yg ternyata punya alergi terhadap lactose. Hati-hati dan waspadalah!

Renungan Joger, 20 Desember 2023

Kalau saja semua rakyat Indonesia benar-benar mau, mampu, sempat, ikhlas, dan mantap menjadikan “iktikad” sebagai “syarat dasar utama mutlak, yang kalau tidak ada, maka hal berikutnya tak akan terjadi” bagi dirinya masing-masing dalam memilah-milah maupun memilih “untuk benar-benar mau” maupun “untuk benar-benar tidak mau” melakukan “kegiataan-kehidupan” apapun, tentu saja keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia tidak akan sulit untuk ramai-ramai, guyub, dan kompak kita wujudkan, rawat, maupun tumbuhkembangkan bersama secara “beriktikad” alias secara “benar-benar merdeka”. Oke?

Renungan Joger, 19 Desember 2023

Kalau memang mau hidup bahagia lahir batin dunia dan akhirat (kelak), sadari, pahami, terima, dan syukurilah bahwa di dunia fana yang hampir selalu penuh misteri ini tidak ada lidah yang bertulang, termasuk lidah buaya, lidah api, lidah sapi, lidah tikus, lidah pengusaha, lidah penguasa, maupun lidah para politkus. Bayangkan saja kalau semua lidah-lidah bertulang, tentu saja kita tidak akan bisa lancar berbicara, he..he..he. Oke? Setuju? Terima kasih!

Renungan Joger, 18 Desember 2023

Justru karena tidak ada lidah manusia-biasa yang bertulanglah sebaiknya kita tetap berhati-hati, cerdas, dewasa, bijaksana, kritis, waspada, dan/atau merdeka dalam berbicara maupun dalam mendengar omongan orang-orang yang lidahnya pasti tidak bertulang juga! Setuju? Setuju tidak setuju tetap terima kasih! Jangan takut, tetapi tetaplah waspada!

Renungan Joger, 17 Desember 2023

Alangkah indahnya hidup bersama di NKRI yang berdasarkan Pancasila ini, kalau saja Pancasila benar-benar (tidak seolah-olah saja) disadari, dipahami, diterima, dimiliki, dan dijalankan secara “beriktikad” atau secara “benar-benar baik, jujur, ramah, rajin, bertanggungjawab, berimajinasi, berinisiatif, berani, bersyukur, bermanfaat, tekun, dan tahu diri” dan/atau secara “benar-benar berkebaikan, berkebajikan, berkeadilan, berkeberadaban, dan berkesinambungan”. Oke? Setuju? Merdeka!