Renungan

Renungan Joger, Senin, 24 Oktober 2022

Dalam konsep dan praksis “happiness oriented” seperti yang sudah dan akan tetap dijalankan di Joger, pihak-pihak yang sudah kaya, kuat, dan besar lah yang seharusnya melindungi dan membantu pihak-pihak yang masih kecil, lemah, dan miskin secara benar-benar wajar, optimal, adil, dan beradab. Oke? Terima kasih!

Renungan Joger, Minggu, 23 Oktober 2022

Kalau kita sendiri lebih suka kaya, janganlah pikir atau kira orang lain lebih suka miskin! Kalau kita sendiri lebih suka dihargai, janganlah pikir/kira orang lain lebih suka diremehkan!

Renungan Joger, Sabtu, 22 Oktober 2022

Ketika sedang susah, janganlah ajak dan/atau apalagi bikin orang lain (ikut) susah, tapi ketika sedang senang, janganlah lupa ajak maupun bantu orang lain agar bisa ikut senang secara wajar! Setuju?

Renungan Joger, Jumat, 21 Oktober 2022

Mana ada “orang biasa” yg bercita-cita ingin jadi orang yang tidak bahagia, walaupun selalu saja ada “orang luar biasa” yang mengira dirinya bisa hidup bahagia walaupun dengan hidup susah dan sengsara. Merdeka!

Renungan Joger, Kamis, 20 Oktober 2022

Tidak semua tradisi lama itu kuno! Tidak semua tradisi baru itu baik dan cocok bagi kita yang hidup di dunia yang fana ini! Tapi sebagai manusia berakal budi, sudah selayaknyalah kita benar-benar sadar, cerdas, dewasa, kritis, kreatif, bijaksana, dan/atau merdeka dalam berpikir, berbicara, berperasaan, berdebat, berdoa, beribadah, bergaul, berkomunikasi, berolahraga, berolahbatin, maupun dalam menjadi suporter pertandingan apapun!

Renungan Joger, 17 Oktober 2022

Kalau bisa, janganlah percaya begitu saja, tapi juga janganlah tidak percaya begitu saja pada kinerja indera-indera, sel-sel otak, sel-sel darah, sel-sel hati, maupun sel-sel organ tubuh kita yang punya kesadaran dan kapasitas yang sangat terbatas kalau dibandingkan dengan kesadaran dan kapasitas yang kita butuhkan untuk menyadari, memahami, maupun mengatasi berbagai macam masalah kehidupan kita bersama di dunia fana yang tidak selebar daun kelor ini. Terima kasih! Merdeka!

Renungan Joger, 16 Oktober 2022

Filosofi adalah kebijaksanaan hidup (bukan dogma, bukan ajaran, bukan doktrin) yang mengajak umat manusia untuk lebih menghargai kebijaksanaan daripada materi dan/atau harta kekayaan duniawi.

Renungan Joger, 15 Oktober 2022

Orang yang tidak mau dan tidak mampu setia pada “niat baiknya sendiri”, biasanya akan mengalami kesulitan untuk setia pada apa dan/atau siapa pun juga, apalagi pada partai maupun bangsanya!

Renungan Joger, 14 Oktober 2022

Matahari yang baik dan normal adalah yang terbit di timur dan terbenam di barat. Orang beragama yang benar-benar baik dan normal, adalah orang beragama yang benar-benar ber-Tuhan, berperikemanusiaan, berwawasan lingkungan, berwawasan kebangsaan dan berwawasan kesetaraan. Oke?

Renungan Joger, 13 Oktober 2022

Orang-orang yang percaya bahwa hidupnya hanya sekali, biasanya cenderung akan memanfaatkan semua peluang untuk menikmati hidupnya tanpa memikirkan keselamatan jiwanya di akhirat, kelak.

Renungan Joger, 12 Oktober 2022

Hidup ini memang hampir selalu sangat mirip dengan “panggung sandiwara”, tapi sayang tidak semua dari kita mau mempercayai Tuhan sebagai Maha-sutradara kita, lalu secara pongah malah ingin berperan sebagai Tuhan yang Maha-kuasa.

Renungan Joger, Sabtu, 09 Oktober 2022

Apapun yang kita lakukan atau tidak lakukan didunia fana ini, semuanya akan terhitung sebagai “karma” yang cepat atau lambat pasti akan mebghasilkan “pala” atau buah. Jangan remehkan hukum karmapala, karena sangat pasti. Terima kasih!

Renungan Joger, Jumat, 07 Oktober 2022

Memang harus kita akui bahwa sebenarnya kita bisa dan boleh saja punya ribuan alasan untuk melakukan kekerasan di kehidupan yang keras ini, tapi kalau saja kita memang benar-benar mau, sebenarnya kita boleh dan bisa saja punya jutaan alasan untuk saling mencintai, saling menghargai dan saling mendukung dalam kehidupan yang penuh dengan berbagai bentuk kebaikan maupun kelembutan ini. Setuju?

Renungan Joger, Kamis, 06 Oktober 2022

Nasib baik seseorang tergantung pada niat baik dan sikap baik yang dia sudah, sedang, dan akan dijalankan dalam kehidupannya sebagai makhluk individu yang juga mahluk sosial, makhluk religius, makhluk spiritual, makhluk pembelajar, maupun makhluk pencinta lingkungan hidup. Nasib NKRI kita tercinta ini tergantung pada niat dan sikap kita sebagai pencintanya. Oke?

Renungan Joger, Rabu, 05 Oktober 2022

Menurut kamus Joger, netral diartikan sebagai sikap yang sama sekali tidak memihak, kecuali pada kebaikan, keadilan, dan kebenaran yang benar-benar beradab, dalam arti keadilan dan kebenaran yang maslahat bagi diri kita sendiri, tapi tidak mudarat bagi sesama maupun bagi lingkungan hidup kita bersama yang konon sama-sama kita cintai dan dambakan kelestariannya. Oke?

Renungan Joger, 04 Oktober 2022

Di Zaman super edan seperti sekarang ini banyak penipuan justru dapat dengan mudah dilakukan oleh orang-orang berpenampilan bagus dan manis, karena kebanyakan dari kita memang lebih suka menilai seseorang hanya dari penampilan fisik atau nampak luarnya saja. Janganlah percaya begitu saja, tapi juga janganlah tidak percaya begitu saja!

Renungan Joger, 2 Oktober 2022

Ada nasihat klasik yang berbunyi “kalau tidak pandai tersenyum jangan lah berdagang.” Dan sekarang Joger malah bikin ajakan baru yang berbunyi “Kalau belum benar-benar mau dan mampu menghormati para pendatang secara tulus dan wajar, janganlah jadi pengusaha di bidang pariwisata!”. Setuju? Terima kasih!

Renungan Joger, Kamis, 29 September 2022

Sebagai bangsa yg sudah lebih dari 77 tahun merdeka, sudah selayaknyalah kita mulai sadar dan paham bahwa mencari “profit” dengan menjual barang2 palsu dan/atau jiplakan adalah kegiatan yg tidak baik, tidak adil, dan/atau bahkan memalukan. Setuju?

Renungan Joger, Rabu, 18 September 2022

Salah satu keadaan terbaik yang seharusnya dicapai oleh semua manusia berbudaya adalah keadaan benar-benar terkontrol. Dalam arti, kalau memang belum mampu mengontrol diri kita sendiri, apa salahnya jika kita minta orang lain untuk mengontrol kita?

Renungan Joger, Selasa, 24 Agustus 2022

Apa gunanya menegakkan hukum atau supremasi hukum dalam sebuah negara hukum, kalau ternyata sistem dan praksis penegakan hukum kita hanya baik dan bermanfaat untuk melindungi, menyelamatkan, memanjakan dan menggendutkan deposito segelintir “pemimpin rakyat”, “wakil rakyat”, “abdi rakyat”, maupun “penyambung lidah rakyat”, yang selfish dan korup?

Renungan Joger, Senin, 26 September 2022

Kalau bisa, janganlah obral habis semua rasa maupun sikap hormat kita hanya untuk menghormati orang-orang besar dan orang-orang kaya secara berlebihan, karena orang-orang kecil dan miskin juga berhak mendapatkan penghormatan yang wajar dari kita. Oke?

Renungan Joger, Minggu, 25 September 2022

Kalau bisa, marilah kita ingat dan sadari sudah betapa banyak dan seringnya kita memanfaatkan hidup kita untuk memperkaya diri secara fisik dan duniawi, dan betapa minim atau kurangnya kita memanfaatkan hidup kita untuk memperkaya diri kita secara batin dan akhirat! Oke? Terima kasih!

Renungan Joger, Sabtu, 24 September 2022

Senyuman ramah yang benar-benar tulus dan wajar adalah salah satu (bukan satu-satunya) kegiatan positif yang baik dan bermanfaat bagi keutuhan, kemajuan, maupun kejayaan kita sebagai sebuah bangsa besar yang benar-benar adil, beradab, dan Sejahtera. Merdeka!

Renungan Joger, Jumat, 23 September 2022

Bagaimana mau sukses dan/atau bahagia, kalau kita tetap saja belum mau, mampu, dan sempat melakukan hal-hal positif yang bisa membuat kita jadi diri kita yang sukses dan/atau bahagia lahir batin dunia dan akhirat. Terima kasih!

Renungan Joger, Kamis, 22 September 2022

Walaupun bangsa kita ini sejak dahulu kala belum pernah 100% murni terbebas dari korupsi, tapi janganlah samakan korupsi yang
merupakan penyakit atau kebiasaan buruk dengan budaya bangsa kita. Marilah kita beramai-ramai, kompak, dan secara bersungguh-
sungguh hindari kesempatan maupun kesempitan untuk menyalahgunakan kekuasaan atau otoritas secara mentang-mentang, mentung-mentung, dan/atau secara otoriter! Trima kasih! Merdeka!

Renungan Joger, Rabu, 21 September 2022

Sebagai manusia-biasa kita boleh saja bikin rencana dan melakukan apa saja untuk mewujudkan rencana kita, tapi untuk keberhasilan atau hasil akhir dari upaya2 kita, tetap saja ada faktor X yang tampaknya sepenuhnya ditentukan oleh Tuhan (kita bersama) Yang Maha Esa, Mahabaik, Mahabijaksana, Maha-adil, dan Mahakuasa. Soal jodoh dan soal ajal adalah dua hal dalam kehidupan kita di dunia fana ini yg sepenuhnya ada di Tangan Tuhan Yang Mahapenentu!

Renungan Joger, Senin, 19 September 2022

Kalau bisa, ingat dan jangan lah lupakan pepatah “sedikit bicara banyak bekerja”, kecuali kalau kita memang sudah benar-benar dianggap dan/atau dipercaya orang-orang sebagai tukang bicara, tukang pidato, motivator, pengkhotbah, marketer, penjual, maupun pendiri “Pabrik Kata-Kata Joger” yang bukan hanya berhak bahkan wajib untuk hampir selalu tidak hanya rajin dan pandai, tapi juga harus hati-hati, waspada, dan bijaksana berbicara! Terima kasih! Merdeka!!!

Renungan Joger, Minggu, 18 September 2022

Sebagai manusia-biasa kita boleh saja bikin rencana dan melakukan apa saja untuk mewujudkan rencana kita, tapi untuk keberhasilan atau hasil akhir dari upaya-upaya kita, tetap saja ada faktor X yang tampaknya sepenuhnya ditentukan oleh Tuhan (kita bersma) Yasng Maha Esa, Mahabaik, Mahabijaksana, Maha Adil, dan Maha kuasa. Soal jodoh dan soal ajal adalah dua hal dalam kehidupan kita di dunia fana ini yang sepenuhnya ada di Tangan Tuhan yang Mahapenentu!

Renungan Joger, Sabtu, 17 September 2022

Kalau bisa, seharusnyalah kita maju tak gentar membela pihak-pihak yang benar-benar lebih pantas dan lebih butuh pembelaan kita bukan malah hanya mau membela mereka yang lebih beranidan lebih mampu bayar! Marilah kita tegakkan keadilan dengan moral yg benar-benar baik, jujur, adil, dan tegak! Janganlah lupa pada hukum karma-pala! Atau bagaimana menurut Anda? Trima kasih alias matur suksma!

Renungan Joger, Jumat, 16 September 2022

Kalau bisa, seharusnyalah kita maju tak gentar membela pihah-pihak yang benar-benar lebih pantas dan lebih butuh pembelaan kita bukan malah hanya mau membela mereka yang lebih berani dan lebih mampu bayar! Marilah kita tegakkan keadilan dengan moral yg benar-benar baik, jujur, adil, dan tegak! Janganlah lupa pada hukum karma-pala! Atau bagaimana menurut Anda? Terima kasih alias matur suksma!